Startup Digital itu ajang bikin solusi, bukan investasi!
Merdeka.com - Sebagai salah satu bentuk bisnis yang sedang banyak digandrungi, startup digital memang jadi primadona saat ini. Mulai banyaknya startup digital yang jadi unicorn (startup yang telah mencapai nilai valuasi tertentu), merangsang anak muda Indonesia untuk tergerak untuk membuat startup sesuai dengan panggilan hati mereka.
Namun membuat startup digital bukanlah perkara mudah. Perjuangan untuk menjadi unicorn dicapai tidak dalam waktu satu atau dua tahun saja. Mendapat kucuran dana dari investor terkadang jadi tujuan utama mereka yang membuat startup digital. Hal inilah yang banyak ditemukan di kalangan para calon startup founder, yakni terlalu fokus pada profit dan bukan pada solusi yang ingin dipecahkan.
"Di Surabaya, banyak anak muda yang berpikiran jika ingin membuat sebuah startup digital tentu fokus utamanya menghasilkan profit yang luar biasa. Tentu pemikiran seperti ini adalah hal yang salah," ujar founder dan CEO Reblood, Leonika Sari.
-
Apa itu unicorn dalam dunia startup? Unicorn adalah istilah yang dipakai dalam industri modal ventura untuk menggambarkan perusahaan rintisan swasta dengan nilai valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS.
-
Bagaimana perusahaan startup mencapai status unicorn? Perusahaan yang mencapai nilai sebesar itu, tentu sangat jarang terjadi. Maka dari itu, menyandang status sebagai perusahaan startup unicorn sudah mendapat pencapaian luar biasa.
-
Kenapa istilah unicorn digunakan untuk startup? Dalam mitologi Yunani, unicorn adalah hewan langka mirip kuda yang memiliki tanduk di kepala. Kemudian istilah ini diambil untuk menggambarkan perusahaan startup dengan nilai valuasi yang mencapai 1 miliar dollar.
-
Apa yang sedang naik daun di dunia digital? Kata-kata motivasi kocak ini menunjukkan bahwa hidup tidak perlu selalu serius.
-
Apa bukti nyata pertumbuhan Startup Indonesia? 'Salah satu bukti nyata adalah pencapaian Endeavor Indonesia yang berhasil menambah 9 Endeavor Entrepreneurs hingga berjumlah total 104 dari 78 perusahaan pada tahun ini,' jelas dia.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
Menjadi seorang entrepreneur yang sukses bukan mengenai bagaimana meningkatkan profit atau memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk mengaplikasikan startegi marketing terkini. Menjadi entrepreneur yang sukses sesungguhnya hanya berarti satu hal: bagaimana cara menyelesaikan masalah.
Hal ini menginisiasi Gerakan Nasional 1000 Startup untuk hadir dan menanamkan pola pikir yang benar tentang membangun startup digital dan menjadi teknopreneur. Menariknya, menurut survey yang dilakukan oleh Gerakan Nasional 1000 Startup Digital kepada para peserta, sebanyak 60 persen mengikuti gerakan yang diinisiasi oleh KIBAR ini karena ingin memecahkan solusi yang ada di sekitar.
"Daripada fokus cari investor dan memikirkan startegi untuk bagaimana mendapatkan untung sebanyak-banyaknya, sebaikanya para calon startup founder itu fokus ke bagaimana menyelesaikan permasalahan yang besar. Kalau permasalahannya memang benar-benar ada dan dialami banyak orang, pasti ada nilai yang dapat diciptakan dengan solusi yang dibuat, dan akan ada yang mau membayar itu," ungkap Leo.
Meluruskan pola pikir yang salah dan membentuk yang benar mengenai cara membangun sebuah startup digital, akan menjadi salah satu topik yang akan dibahas dalam Ignition Gerakan Nasional 1000 Startup Digital gelombang kedua Surabaya dalam sesi "Don’t Start A Business, Solve a Problem", pada Sabtu (6/5) akhir pekan ini di Universitas Airlangga. Ignition ini bertujuan untuk membentuk pola pikir dan mempersiapkan peserta sebagai startup founder.
Ignition kali ini akan menghadirkan berbagai pembicara dari berbagai latar belakang keahlian seperti Leonika Sari, Yansen Kamto (Chief Executive KIBAR), Ronald Ishak (CEO Hacktiv8), Hiro Wardhana (CEO CODEInc), Dicky Widjaja (CIO Investree), dan Prasetyo Andy Wicaksono (Head of IT Development Jakarta Smart City).
Pendaftaran Ignition Surabaya masih dibuka hingga Jumat besok (5/5). Bagi Anda yang tergerak untuk menjadi agen perubahan bagi Indonesia lewat startup digital, tentu acara ini cocok untuk Anda. Anda bisa mendaftar di reg.1000startupdigital.id !
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya atau mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi kembali menggelar program inkubasi anak muda, Jagoan Digital.
Baca SelengkapnyaGuyonan Menkominfo baru Budi Arie Setiadi soal digitalisasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBagi para pebisnis kelas UMKM, digitalisasi membawa bisnis konvensionalnya naik level.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Startup Ranking, jumlah perusahaan rintisan di dunia per 10 Mei 2023 mencapai 144.688.
Baca SelengkapnyaHadirnya ekonomi digital tidak melulu demi pemasukan negara. Manfaat ini juga dirasakan masyarakat yang ingin mengubah nasib hidupnya menjadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaPemerintah bekerjasama dengan perusahaan swasta maupun kampus untuk mencetak inkubator baru.
Baca SelengkapnyaMeski Indonesia masih punya potensi besar, namun harus diakui dari sisi pendanaan yang digelontorkan investor tak seperti tahun 2021.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani ikut menyaksikan secara langsung presentasi dari para tim peserta.
Baca SelengkapnyaDalam 5 tahun, posisi daya saing RI naik 11 Peringkat dari nomor 56 ke 45.
Baca SelengkapnyaSandiaga membagikan ilmunya tentang kriteria yang diperlukan untuk menjadi pengusaha muda.
Baca SelengkapnyaUnicorn adalah sebutan yang dipakai untuk perusahaan besar dengan nilai valuasi mencapai USD 1 miliar atau sekitar Rp140 triliun.
Baca Selengkapnya