Startup diharapkan juga harus untung
Merdeka.com - Ketua Dewan Pakar Asosiasi Digital Entrepreneur Indonesia (ADEI), Handito Joewono, mengatakan jika para penggiat startup saat ini seharusnya juga memikirkan profit bagi perusahaan, tidak hanya memikirkan valuasinya saja. Tidak semua startup juga sukses dengan hanya memikirkan valuasinya saja.
"Ada satu dua perusahaan yang lari cepat dengan cara seperti itu, tapi gak semua seperti itu. Kalau kita berpikir seperti itu terus, dunia digital kita gak maju-maju. Kalau bisa seperti itu syukur alhamdulillah," ujarnya saat ditemui saat deklarasi Asosiasi Digital Entrepreneur Indonesia (ADEI) di Gedung Cyber 2, Jakarta, Senin (1/2).
Kendati begitu, ia mengakui tak masalah dengan tren seperti itu. Hanya saja ia mengkhawatirkan jika tak memikirkan profit maka sebuah usaha sulit untuk berkembang dan hanya mengandalkan funding dari investor.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
-
Siapa yang mengapresiasi startup ekonomi sirkular? Lebih lanjut, Airlangga mengapresiasi banyaknya perusahaan rintisan (startup) dan bisnis baru yang menerapkan prinsip 9R dalam ekonomi sirkular.
-
Bagaimana cara investor lokal membangun IKN? Investor-investor lokal menunjukkan kesiapan yang matang untuk membangun sektor Sumbu Kebangsaan. Namun, investor internasional yang sudah terkenal secara kualitas dan memilki komitmen besar juga turut menjadi mitra bagi investor lokal.
-
Bagaimana Jakarta menarik investor? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Apa bukti nyata pertumbuhan Startup Indonesia? 'Salah satu bukti nyata adalah pencapaian Endeavor Indonesia yang berhasil menambah 9 Endeavor Entrepreneurs hingga berjumlah total 104 dari 78 perusahaan pada tahun ini,' jelas dia.
"Kalau menurut saya bisnis itu harus untung. Kalau mengandalkan valuasi menurut saya sih gak masalah tapi jangan menggantungkan seperti itu," kata dia.
Sementara itu, terpisah, Pendiri Kaskus Andrew Darwis juga pernah mengatakan hal serupa. Tren semacam ini, kata dia, juga menciptakan kekhawatiran tersendiri. Tidak keliru rasanya jika diibaratkan seperti dua sisi mata pisau yang bisa berdampak positif dan negatif bagi para pelaku bisnisnya.
"Tapi kalau ini gak jalan, terus mati akhirnya imbasnya orang jadi takut ya. Kalau sekarang nih, Traveloka ya bisa dibilang udah Unicorn nih, tapi kan sebenernya value itu gede tapi gak tahu bakalan profit apa gak. Ini yang sebenernya agak takut nih. Go-Jek juga iya. Valuasinya gede banget, tapi mereka kan masih subsidi. Tapi terlepas dari kekhawatiran saya itu, kalau startup memang harus seperti itu sih. Menjual mimpi," jelas Andrew saat wawancara khusus dengan Merdeka.com belum lama ini.
Meski begitu, Andrew berpendapat tak bisa dimungkiri dengan menerima investasi bisa mempercepat pertumbuhan perusahaan karena sokongan dana yang cukup besar. Traveloka dan Go-Jek misalnya, disebutkan jadi contoh startup sukses dalam memanfaatkan investasi yang diterimanya.
(mdk/gni)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia tercatat masuk dalam jajaran negara yang memiliki jumlah startup terbanyak di dunia.Data Startup Ranking per 14 Juni 2023, terdapat 2.482 startup.
Baca SelengkapnyaUntuk memulai bisnis, dibutuhkan berbagai strategi agar bisnis tetap maju.
Baca SelengkapnyaKata-kata motivasi bisnis sukses bisa Anda gunakan untuk membakar semangat setiap hari.
Baca SelengkapnyaSemua wirausahawa akan menghadapi ketidakpastian di berbagai titik dalam perjalanan mereka.
Baca SelengkapnyaFenomena tech winter yang masih akan berlangsung di industri teknologi maupun startup dipengaruhi oleh sejumlah faktor.
Baca SelengkapnyaKenaikan UMP sebesar 6,5 persen dan PPN 12 Persen tidak linear dengan iklim pertumbuhan startup di Indonesia.
Baca SelengkapnyaNamun investor juga menuntut model bisnis yang jelas dan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaPemerintah bekerjasama dengan perusahaan swasta maupun kampus untuk mencetak inkubator baru.
Baca SelengkapnyaMeski Indonesia masih punya potensi besar, namun harus diakui dari sisi pendanaan yang digelontorkan investor tak seperti tahun 2021.
Baca SelengkapnyaPerusahaan global melihat seberapa jauh kekondusifan suatu negara terhadap beberapa faktor.
Baca SelengkapnyaAda empat tantangan besar yang dihadapi dalam pengembangan industri fintech di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIdentifikasi dengan jelas bagaimana bisnis yang akan berjalan dapat melengkapi investasi mereka.
Baca Selengkapnya