Startup ini siap menggebrak pasar setelah dapatkan investasi
Merdeka.com - Karads, salah satu startup di bidang media periklanan, khususnya iklan di mobil, memantapkan operasionalnya setelah melangkah dari bootstrapping ke seed funding yang prosesnya diselesaikan akhir Juli 2017 yang lalu dengan beberapa strategic investor dalam dan luar negeri.
CEO & Founder Karads I Made Harta Wijaya mengungkapkan rasa bangganya bahwa model bisnis yang dijalani dapat mendapat suntikan seedfunding.
“Kami bangga menunjukkan bahwa model bisnis yang kami lakukan mendapat kepercayaan dari para investor," kata dia.
-
Bagaimana mereka merintis usaha? Ketika itu ia hanya memiliki sisa uang Rp500 ribu, yang kemudian digunakan untuk modal usaha kue di rumah. Kondisi ini dirasakan berbeda, ketika dirinya bekerja di bank tersebut.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
-
Bagaimana perusahaan startup mencapai status unicorn? Perusahaan yang mencapai nilai sebesar itu, tentu sangat jarang terjadi. Maka dari itu, menyandang status sebagai perusahaan startup unicorn sudah mendapat pencapaian luar biasa.
-
Kapan saat yang tepat untuk memulai bisnis? Jangan menunda untuk berbisnis. Mulai dari sekarang atau Anda akan kehilangan kesempatan emas Anda.
-
Kapan proyek ini dimulai? Proses penghidupan kembali quagga ini dilakukan melalui The Quagga Project, yang dimulai pada 1987.
Selanjutnya, dilanjutkannya, sesuai rencana, pihaknya akan menggunakan dana segar yang ada untuk lebih memperkuat operasional dan posisi bisnis di market, seperti memperluas area operasional dan memperkuat beberapa team yang dianggap kunci operasional bisnis.
"Disamping itu, kami juga akan mengembangkan lagi teknologi kami yang ada sekarang untuk menunjang value proposition dimana kami tidak hanya menjadi media semata tapi dapat memberikan nilai tambah bagi setiap pemasang iklan di media kami," lanjutnya.
Made juga menjelaskan bahwa saat ini Karads fokus menggarap pasar di Jabodetabek dengan lebih dari 5000 partner mobil yang siap membawa program Karads di mobil mereka. Beberapa brand yang sudah mempercayakan promosi mereka melalui Karads antara lain Freshplus, OLX, Elevenia, Indosat IM3, dll. Karads sedang menyiapkan diri untuk mengembangkan area operasionalnya untuk dapat meng-cover kota-kota besar Jawa dan Bali sampai awal tahun depan.
Karads dimiliki oleh PT. Transhub Jaring Media dan bergerak di media luar ruang melalui kendaraan pribadi yang mendaftar sebagai partner mobil. Tidak seperti media luar ruang lainnya, Karads tidak hanya menyediakan media yang effektif dan terjangkau, tapi memberikan pemasang iklan akses online ke dashboard mereka dimana pemasang iklan dapat melihat semua pergerakan iklan, perkiraan jumlah orang yang sudah melihat iklan mereka, dan informasi-informasi penting lainnya terkait iklan yang mereka pasang.
Ini dimungkinkan karena Karads mengembangkan analytics terhadap data yang dikirimkan perangkat GPS yang dipasang di kendaraan partner. Untuk lengkapnya, bisa dilihat di www.kar-ads.com.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Program akselerator ini akan berfokus untuk menjaring startup dengan model bisnis Direct-to-Consumer (D2C) terutama bidang retail dan kecantikan (beauty).
Baca SelengkapnyaBentuk pendanaan yang diberikan merupakan bukti keterlibatan pemerintah dalam menyokong industri teknologi Tanah Air.
Baca SelengkapnyaAntler telah menginvestasikan dananya ke beberapa startup potensial di Indonesia, seperti Gapai, platform pekerjaan global untuk pekerja migran Indonesia.
Baca SelengkapnyaLebih lanjut, berikut ini alasan pentingnya menjaga pertumbuhan startup!
Baca SelengkapnyaPertamuda merupakan kompetisi ide bisnis yang diselenggarakan oleh Pertamina untuk mahasiswa di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengajak perusahan startup dan IKM berkolaborasi dalam menjemput transformasi teknologi.
Baca SelengkapnyaSinar Eka Selaras berhasil meraup dana segar sebesar Rp404,62 miliar yang sebagian besar akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Baca SelengkapnyaProgram HUB.ID di tahun ini fokus pada 5 sektor industri.
Baca SelengkapnyaFSIA yang mengangkat tema Fast Forward to Future Food
Baca SelengkapnyaGerakan ini diharapkan mendorong terciptanya atau mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital.
Baca SelengkapnyaBerikut rencana perusahaan setelah mengantongi dana segar Rp 132 miliar.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca Selengkapnya