Startup Social Bella: 50 Persen Peningkatan Transaksi Sepanjang Pandemi
Merdeka.com - Co-Founder & CEO Social Bella John Rasjid mengatakan industri kecantikan merupakan salah satu industri yang mampu bertahan di tengah tantangan pandemi yang masuk ke Indonesia sejak setahun lalu.
"Hal ini dibuktikan dengan permintaan akan produk perawatan diri dan kecantikan yang mencatatkan pertumbuhan positif. Secara internal, hingga saat ini kami mencatatkan peningkatan transaksi di ekosistem kami sebesar 50 persen dibandingkan sebelum pandemi," ujar John dalam keterangan resminya, Selasa (30/3).
Peningkatan transaksi yang dialami Social Bella tercermin juga dari laporan We Are Social & Hootsuite periode Januari 2021. Dalam laporan itu menyebutkan bahwa kategori Fashion & Beauty memiliki nilai transaksi sebesar USD 9,81 miliar di Indonesia. Paling tinggi dibandingkan dengan sektor lain.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Apa bisnis yang sukses dikembangkan oleh Iksan Juhansyah? Bisnis ayam goreng tepung ini dikembangkan oleh Iksan Juhansyah dari seorang pemilik warung ayam goreng tepung.
-
Kenapa Aan mulai usaha di masa pandemi? Aan menuturkan bahwa usahanya ini dia rintis beberapa waktu lalu saat mewabahnya Covid-19 di Indonesia. Saat itu dirinya tengah pulang kampung ke Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur dan mengisi waktu dengan membuat kreasi tas jinjing perempuan.
-
Bagaimana Jelita jualan? Ia mengaku baru mulai berkeliling untuk berjualan pada jam tiga sore.
-
Bisnis apa yang baru diluncurkan Ririn Ekawati? Ririn Ekawati tampil anggun dalam acara peluncuran bisnis barunya. Dia mengundang teman-teman selebritis dan sosialita untuk merayakan momen spesial ini.
"Pergeseran perubahan perilaku konsumen yang lebih mendominasi pembelian produk secara online juga turut memberikan pengaruh penting dalam layanan yang Sociolla berikan. Hal ini pula yang mendorong kami untuk terus melahirkan inovasi-inovasi baru demi memberikan pengalaman berbelanja yang seamless dan modern bagi pecinta kecantikan tanah air," jelas John.
Selain pertumbuhan tersebut, di usia barunya startup kecantikan ini juga akan memperkuat inovasi teknologi untuk mengoptimalkan layanan dalam ekosistem kecantikannya. Inovasi ini salah satunya dihadirkan dengan meluncurkan versi terbaru aplikasi SOCO sebagai one stop beauty app yang semakin memanjakan para beauty enthusiast dalam memenuhi kebutuhan perawatan diri dan kecantikan mereka.
"Berdasarkan data internal, hingga kini pengguna SOCO naik hampir 4x lipat selama dua tahun terakhir," terang dia.
John menambahkan, melalui pemanfaatan teknologi Sociolla berupaya menghadirkan ekosistem kecantikan dalam genggaman yang membantu para pecinta kecantikan memenuhi kebutuhan mereka hanya dengan sentuhan jari.
Di aplikasi SOCO versi terbaru, pecinta kecantikan tidak hanya dapat memberikan review dan membaca jutaan review produk dari pengguna lainnya, tetapi juga membeli produk secara online, akses langsung ke artikel rekomendasi dan video tutorial make up, hingga melakukan scan barcode produk untuk memudahkan pengalaman berbelanja di toko offline Sociolla.
"Dengan berfokus pada peningkatan user experience, SOCO versi terbaru hadir dengan mengintegrasikan review dan shopping guna menjawab kebutuhan beauty enthusiast secara lebih aman dan personal. Berbagai kemudahan yang dihadirkan akan semakin memberikan kenyamanan para pelanggan untuk dapat berbelanja tanpa adanya kontak fisik secara langsung. Baik pembelian produk yang dilakukan secara online maupun langsung di gerai offline Sociolla yang kini telah tersebar di 19 toko offline Sociolla yang tersebar di 5 kota di Indonesia. Inovasi teknologi ini menjadi sangat relevan di masa penerapan adaptasi kebiasaan baru yang diterapkan oleh pemerintah saat ini," jelas John. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Segmen terbesar adalah Perawatan Pribadi dengan nilai pasar USD 3,88 miliar.
Baca SelengkapnyaBerkat riset dan inovasi, Dinova Store masih terus bertahan hingga saat ini. Bahkan, Sri masih mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi anak muda.
Baca SelengkapnyaCosmobeauté Indonesia merambah sektor baru dalam industri kecantikan dengan kehadiran perusahaan yang fokus pada produk perawatan kulit.
Baca Selengkapnyabagi konsumen Indonesia, belanja menjelang Idulfitri merupakan puncak musim belanja.
Baca SelengkapnyaAI kini punya peran fundamental agar pekerjaan selesai lebih efektif dan efisien.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, tekadnya membangun bisnis di dunia digital memberikan kesempatan pada Benny raih omzet ratusan juta!
Baca SelengkapnyaSelama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaKisah inspiratif pemuda Magetan memulai bisnis, belajar autodidak kini punya puluhan karyawan.
Baca SelengkapnyaKisah ini bermula dari keinginan sederhana. Saat menikah di usia muda, Indra dan Sholikah bertekad untuk hidup mandiri tanpa membebani orang tua.
Baca SelengkapnyaHadirnya ekonomi digital tidak melulu demi pemasukan negara. Manfaat ini juga dirasakan masyarakat yang ingin mengubah nasib hidupnya menjadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengingatkan TikTok agar mematuhi aturan pemerintah untuk tidak menggabungkan media sosial dengan E-Commerce.
Baca SelengkapnyaHampir tiga per empat dari transaksi antarpulau yang terjadi di Tokopedia menggunakan fitur Bebas Ongkir.
Baca Selengkapnya