Suka alay dan bohong di Facebook bikin orang cepat pikun
Merdeka.com - Siapa yang tidak menyukai kisah-kisah heroik, menyentuh, atau alay yang diposting di Facebook? Meski banyak orang suka me-like postingan seperti itu, membuat status alay dan berlebihan di Facebook bisa membuat penciptanya pikun di masa muda.
Tentu kita sadar bahwa tidak setiap kejadian yang terjadi di keseharian kita adalah sesuatu yang menarik untuk dibagikan ke Facebook atau jejaring sosial lain. Untuk mengakali hal itu, banyak pengguna yang akhirnya melebih-lebihkan kisah mereka di Facebook, bahkan cenderung terasa alay.
Sayangnya, berdasarkan penelitian psikolog terbaru, melebih-lebihkan, berbohong, atau membuat status yang tidak sama dengan kenyataan dapat membuat pengguna Facebook tadi mengalami amnesia digital.
-
Kenapa orang lupa kata sandi Facebook? Salah satu alasan umum mengapa pengguna lupa kata sandi Facebook adalah karena jarang menggunakannya atau sering mengganti tanpa mencatatnya.
-
Kenapa adiksi smartphone bisa menyebabkan lupa? Dalam aspek kognitif jadi mudah lupa, istilahnya tidak konsentrasi begitu lah ya. Terus secara fisik, dia bisa obesitas,' jelasnya dilansir dari Antara.
-
Bagaimana orang berbohong? Sama seperti keterampilan lainnya, kebiasaan berbohong akan meningkatkan kemampuan seseorang untuk melakukannya. Berbohong membutuhkan keterampilan khusus seperti mengendalikan emosi, membaca reaksi orang lain, dan mengingat cerita yang telah dibuat. 'Latihan membuat sempurna,' ungkapan ini berlaku pula untuk seni menipu.
-
Apa yang menyebabkan Amnesia? Penyebab amnesia dapat bervariasi, termasuk cedera kepala, trauma psikologis, penyakit degeneratif otak, atau penggunaan obat-obatan tertentu.
-
Kenapa orang berbohong jadi sulit bicara? Salah satu tanda yang sangat jelas ketika seseorang sedang berkata tak jujur adalah bicaranya yang terbata-bata. Mendadak sulit bicara disebabkan karena peningkatan level stres di dalam tubuh ketika seseorang berbohong. Sistem saraf memerintahkan penurunan produksi saliva. Akibatnya membran mukus mulut menjadi kering. Membuka mulut dan bicara jadi lebih sulit daripada biasanya.
-
Bagaimana media sosial bisa berdampak negatif? Remaja yang menghabiskan waktu berlebihan di media sosial sering kali mengalami tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak terlalu aktif di platform tersebut.
Dengan berbohong di Facebook, pengguna-pengguna tersebut akan terbiasa merubah isi ingatan mereka agar lebih menarik 'Like'. Kebiasaan ini bila terus dilanjutkan secara intens diklaim dapat merusak ingatan mereka sendiri, yang berujung pada kepikunan.
Celakanya, dalam beberapa kasus juga ditemukan masalah mental lain seperti ketakutan tanpa alasan jelas (paranoid) dan depresi karena merasa bersalah tidak mampu hidup seperti yang mereka tulis di status-status Facebook sebelumnya.
"Penelitian terbaru menunjukkan ingatan dengan sengaja dimodifikasi dan akhirnya berubah menjadi tidak akurat lagi sampai akhirnya hal itu merubah jati diri kita. Berusaha untuk tetap kompetitif (di jejaring sosial) memang normal, namun menolak keaslian diri kita adalah dampak buruk dari jejaring sosial," ujar Dr. Richard Sherry, psikolog dari Society for Neuropsychoanalysis, Daily Mail (29/12).
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh situs networking , Pencourage, korban utama dari amnesia digital itu adalah para remaja usia 18 hingga 24 tahun. Mereka ketahuan suka berbohong untuk melebih-lebihkan sebuah kejadian yang mereka alami di dunia nyata saat ditulis ulang di dunia maya.
Apakah Anda juga mengalami hal yang sama?
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kumpulan kata-kata Barudak Bandung menggunakan bahasa Sunda yang super lucu.
Baca SelengkapnyaFOMO adalah rasa takut tertinggal pengalaman yang terjadi di sekitarnya. Namun tahukah Anda bahwa ketakutan ini ternyata berbahaya bagi kesehatan mental?
Baca SelengkapnyaHypocrite adalah istilah dalam bahasa Inggris yang memiliki arti "munafik" dalam bahasa Indonesia.
Baca Selengkapnya