Sumber dari kehidupan akhirnya ditemukan di luar bumi
Merdeka.com - Para peneliti memastikan adanya sebuah sistem tata surya mirip dengan yang kita miliki. Sistem yang letaknya sekitar 100 tahun cahaya dari bumi ini juga diyakini mampu menunjang kehidupan.
Seperti yang dilansir The Verge (10/10), sayangnya penunjang kehidupan ini hanya berbentuk batu asteroid sehingga tidak dilengkapi dengan atmosfer. Namun, material asteroid yang sebagian besar air inilah yang diyakini mampu menghadirkan kehidupan.
Penemuan air dalam asteroid yang ada di luar tata surya kita sendiri adalah hal pertama yang pernah ditemukan manusia. Dengan begitu, potensi adanya bumi kedua di luar sana kemungkinan masih ada.
-
Siapa yang meneliti asteroid sebagai sumber makanan? Joshua Pearce, seorang peneliti dari Western University di Ontario, Kanada, bersama timnya, berinisiatif untuk mengeksplorasi pemanfaatan bakteri dalam mengubah senyawa karbon yang berasal dari asteroid menjadi makanan yang bisa dimakan.
-
Mengapa asteroid bisa jadi sumber makanan? Untuk misi antariksa yang lebih jauh dan lebih lama, membawa makanan dari Bumi menjadi tidak praktis.
-
Bagaimana ilmuwan menemukan air tersebut? Pengamatan yang dilakukan tim mengungkapkan waktu di mana alam semesta baru berusia 1,6 miliar tahun.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di dalam Bumi? Baru-baru ini, sekelompok ilmuwan dari China Academy of Sciences mengklaim mereka menemukan bukti tambahan yang mendukung kebenaran teori ini. Mereka berpendapat potongan besar dari Theia mungkin terperangkap dalam lapisan dalam Bumi.
-
Dimana lokasi penemuan air di luar angkasa? Tempat yang disebut sebagai penampungan air itu ditemukan di quasar, yang merupakan salah satu objek paling terang dan paling ganas di kosmos.
-
Siapa yang menemukan air di luar angkasa? Dua tim astronom yang dipimpin oleh ilmuwan di Caltech, telah menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta.
Penemuan ini sendiri pertama kali dilakukan oleh para peneliti dari University of Cambridge yang kemudian disebarkan lewat Science. Para peneliti yakin asteroid ini telah melewati tempat di mana air bisa menghadirkan kehidupan.
"Asteroid itu seperti lego, jika mereka dikumpulkan akan jadi planet," kata Jay Farihi, pemimpin penelitian.
Sayangnya, untuk membuat planet yang bisa dihidupi sendiri dibutuhkan kumpulan jutaan asteroid dengan berbagai kandungan berbeda. Hal ini tentunya butuh waktu yang lama.
Para peneliti pun kemudian menemukan sebuah metode baru untuk mencari planet yang bisa dihuni. Caranya adalah dengan mencari bintang muda yang diputari oleh asteroid macam ini.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah isi dari kandungan asteroid Bennu yang mengancam Bumi.
Baca SelengkapnyaIlmuwan dibuat takjub kemungkinan adanya kehidupan di planet Saturnus.
Baca SelengkapnyaApakah ada kehidupan di Mars? Sangat mungkin, menurut para ilmuwan.
Baca SelengkapnyaMars memiliki potensi besar sebagai tempat awal mula kehidupan.
Baca SelengkapnyaTanda-tanda kehidupan di Planet Mars pada dasarnya sudah pernah ditemukan puluhan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaNodul itu terlihat seperti bongkahan batu bara dan diyakini bertanggung jawab untuk memecah molekul H2O.
Baca SelengkapnyaBerikut pertanyaan-pertanyaan mendasar yang masih menjadi perdebatan ilmuwan.
Baca SelengkapnyaAtmosfer Mars dapat menyebabkan pembentukan biomolekul yang menyebabkan dugaan kehidupan.
Baca SelengkapnyaFormasi batuan yang menyerupai halaman buku tersebut dianggap cukup unik dan memicu dilakukannya pemeriksaan menyeluruh.
Baca SelengkapnyaBanyak kandungan yang dibawa petir ke Bumi. Sehingga ilmuwan menganggap petir jadi kunci awal kehidupan.
Baca SelengkapnyaTemuan tersebut dapat mempunyai implikasi dalam memahami bagaimana kehidupan di Bumi pertama kali dimulai, serta kemungkinan dampak penambangan laut.
Baca Selengkapnya