Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Surat kaleng konyol kembali ancam hacker Indonesia

Surat kaleng konyol kembali ancam hacker Indonesia Anonymous. © Twitrcovers.com

Merdeka.com - Sebuah laman pastebin tanpa nama kembali muncul di saat hacker Indonesia baru saja menyerang situs bank sentral Australia. Kemungkinan, penulis laman ini sama dengan yang mengaku retas Angkasa Pura dan coba adu domba hacker Indonesia dan Australia.

Pantauan merdeka.com (20/11), penulis tanpa nama ini menyatakan apa sebenarnya tujuan dari hacker Indonesia menyerang situs RBA. Penulis merasa serangan itu tak perlu dan mengaku akan melakukan balas dendam pada hacker Indonesia.

Namun, lagi-lagi, sang penulis rupanya tidak belajar dengan benar kesalahan penulisannya dalam bahasa Inggris seperti ancaman yang sama beberapa waktu lalu. Dalam ancaman kali ini, kesalahan tata bahasa pun masih bisa ditemukan dengan kasat mata.

Orang lain juga bertanya?

Hal ini pun membuktikan bahwa sebenarnya sang penulis atau pengancam bukanlah warga negara Australia yang tiap harinya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa ibu. Sehingga, bisa disimpulkan penulisnya bukanlah anggota dari hacker Australia.

Salah satu kesalahan tata bahasa ini ada dalam kalimat berikut:

  • Gentlemen, we are not going to ask apologize yang seharusnya Gentlemen, we are not going to apologize.
  • But why do you attempting to attack us? seharusnya But why are you attempting to attack us? atau But why do you attack us?
  • We will be put a little anger to your government yang harusnya We will put a little anger to your government.
  • Selain itu, masih banyak lagi kesalahan terutama dalam kaidah penggunaan bahasa Inggris yang dalam hal ini terkesan diterjemahkan langsung dari bahasa lain. Kesahalan-kesalahan elementer yang harusnya tak dilakukan oleh penutur asli bahasa Inggris ini pun membuat surat yang bernada mengancam ini terlihat konyol.

    Sebelumnya, surat ancaman dengan gaya penulisan yang sama juga muncul di pastebin. Surat ini mengaku berasal dari Anonymous Australia yang menyatakan geram dengan aksi hacker Indonesia. Namun, setelah ditelisik lebih dalam, terdapat banyak kejanggalan dalam penggunaan bahasa Inggris di dalamnya.

    (mdk/nvl)
    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Fakta Miris Data di Indonesia, Diserang Hacker hingga Jadi Bungkus Gorengan
    Fakta Miris Data di Indonesia, Diserang Hacker hingga Jadi Bungkus Gorengan

    Persoalan keamanan data masih menjadi PR serius pemerintah.

    Baca Selengkapnya
    Mengenal Ransomware yang Bikin Geger Media Sosial
    Mengenal Ransomware yang Bikin Geger Media Sosial

    Lagi banyak dibahas di media sosial, sebenarnya apa sih ransomware itu?

    Baca Selengkapnya
    Menkominfo soal Warga Takut Dikriminalisasi di Revisi UU ITE: Takut sama Bayangan Sendiri
    Menkominfo soal Warga Takut Dikriminalisasi di Revisi UU ITE: Takut sama Bayangan Sendiri

    Menkominfo meyakinkan revisi UU jilid II, bukan untuk mengkriminalisasi masyarakat yang menyampaikan kritik dan pendapat.

    Baca Selengkapnya
    Pak Lurah Syok Berat Papan Running Text di Kantornya Muncul Kata-Kata Tak Senonoh, Begini Krolonoginya
    Pak Lurah Syok Berat Papan Running Text di Kantornya Muncul Kata-Kata Tak Senonoh, Begini Krolonoginya

    Yusuf menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas kehebohan yang terjadi.

    Baca Selengkapnya
    Deretan Kasus Peretasan Hacker Bikin Heboh Indonesia, Para Politisi Ini Pernah jadi Sasaran
    Deretan Kasus Peretasan Hacker Bikin Heboh Indonesia, Para Politisi Ini Pernah jadi Sasaran

    Serangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.

    Baca Selengkapnya
    Bukan Hanya KPU, Ini Sederet Situs Pemerintah yang Pernah Dibobol Hacker
    Bukan Hanya KPU, Ini Sederet Situs Pemerintah yang Pernah Dibobol Hacker

    Indonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    Baca Selengkapnya
    Hati-Hati, Pelaku Uang Mutilasi Bisa Dipenjara Hingga Denda Rp1 Miliar
    Hati-Hati, Pelaku Uang Mutilasi Bisa Dipenjara Hingga Denda Rp1 Miliar

    Masyarakat dibuat resah dengan peredaran uang pecahan Rp100.000 hasil mutilasi.

    Baca Selengkapnya
    Menkominfo Ancam Tutup Telegram Jika Tak Respons Surat Peringatan Ketiga
    Menkominfo Ancam Tutup Telegram Jika Tak Respons Surat Peringatan Ketiga

    Budi mengatakan, sudah banyak bukti jika Telegram kerap mengizinkan konten judi online dalam aplikasinya.

    Baca Selengkapnya
    Menkominfo Ancam Blokir Bigo Live, Disebut Banyak Konten Judi dan Pornografi
    Menkominfo Ancam Blokir Bigo Live, Disebut Banyak Konten Judi dan Pornografi

    Hasil patroli siber mulai 15 hingga 18 Agustus 2024, terdapat 32 akun yang terkait konten pornografi di aplikasi Bigo Live.

    Baca Selengkapnya
    Waspadai Cara Kerja Kelompok Intoleran dan Radikal Bikin Narasi di Dunia Maya
    Waspadai Cara Kerja Kelompok Intoleran dan Radikal Bikin Narasi di Dunia Maya

    Generasi muda Indonesia seringkali dihadapkan pada perdebatan yang tidak produktif di dunia maya.

    Baca Selengkapnya
    Menkominfo Ancam Tutup jika Telegram Tidak Kooperatif Ikut Berantas Judi Online
    Menkominfo Ancam Tutup jika Telegram Tidak Kooperatif Ikut Berantas Judi Online

    Platform digital Telegram tidak kooperatif dalam penanganan judi online.

    Baca Selengkapnya
    Peringatan Keras, Media Sosial yang Fasilitasi Judi Online Bakal Didenda Rp500 Juta per Konten
    Peringatan Keras, Media Sosial yang Fasilitasi Judi Online Bakal Didenda Rp500 Juta per Konten

    Selain platform sosial media, Menkominfo juga mengultimatum pihak Internet Service Provider (ISP) untuk aktif memberantas judi online.

    Baca Selengkapnya