Survei IDC: UKM global mulai melek transformasi digital
Merdeka.com - Usaha kecil dan menengah (UKM) di dunia mulai melek transformasi digital. Hasil survei global IDC menyebutkan empat dari lima UKM dunia kini mulai melihat manfaat nyata dari transformasi digital. Manfaat yang dimaksud, antara lain peningkatan penjualan, pengurangan biaya, kemudahan akses informasi dan peningkatan layanan pelanggan, serta produktivitas pekerja.
Survei bertajuk 'The IDC SMB Digital Transformation' ini dilakukan oleh IDC atas nama SAP ini mengumpulkan respons dari 3.900 orang pengambil keputusan dalam usaha kecil dan menengah. Mereka tersebar di 13 negara dari berbagai sektor industri, seperti manufaktur, ritel, utilities, kesehatan, keuangan, dan sektor publik (pemerintah).
Namun, UKM yang belum melek manfaat transformasi digital juga masih banyak. Meski ada keraguan, lebih dari sepertiga (34 persen) responden telah mengalokasikan bujet, staf, dan sumber daya tambahan bagi terjadinya transformasi digital.
-
Apa manfaat UMKM go digital? Sekitar 80 persen UMKM yang terhubung ke sistem digital memiliki daya tahan lebih baik.
-
Bagaimana digitalisasi membantu UMKM naik kelas? Di tangan berinsting bisnis, digitalisasi telah mengubah cara meraup cuan. Tanpa harus punya toko fisik, semua bisa jadi penjual online. Asal punya gawai, ada akses internet, dan bubble wrap untuk pembungkus, transaksi jual beli barang atau jasa bisa berjalan. Uang masuk ke dalam kantong hanya dari sentuhan tangan.
-
Kenapa digitalisasi penting bagi UMKM naik kelas? Bagi para pebisnis kelas UMKM, digitalisasi membawa bisnis konvensionalnya naik level. Bersaing dengan pebisnis dari daerah bahkan negara lain untuk berebut pasar yang lebih luas, dunia.
-
Apa keuntungan go digital bagi UMKM? Digitalisasi telah mengubah banyak kehidupan. Mulai dari urusan belanja, periksa kesehatan, transfer uang, sampai memantau lahan pertanian menjadi lebih mudah. Hanya dengan menggulir layar handphone atau bekerja di depan komputer, segala urusan selesai.
-
Siapa yang ajak UMKM go digital? Untuk itu, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mengajak pelaku UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital.
-
Siapa yang mendukung UMKM go digital? Pemerintah berkolaborasi dengan UMKM dan e-commerce untuk menjalankan program, antara lain Gerakan Bangga Buatan Indonesia, ASEAN Online Sale Day, dan Hari Belanja Online Nasional.
Sementara kurang dari 7 persen UKM mengintegrasikan usahanya untuk mendapatkan wawasan real-time yang mendorong optimisasi dalam berbagai proses dan alur kerja untuk mendapatkan hasil bisnis yang lebih baik.
"Transformasi digital dapat dengan cepat menjadi syarat penting dalam berbisnis bagi usaha kecil dan menengah yang ingin memaksimalkan tingkat pertumbuhan dan profitabilitas," kata Barry Padgett, presiden tim SMB (Small and Medium Businesses) SAP, dalam keterangan pers di Jakarta, kemarin.
Padgett menjelaskan, studi ini menunjukkan usaha-usaha yang lebih kecil cenderung bersikap proaktif dan strategis dalam cara mereka berinvestasi di teknologi digital. Investasi ini, yang sebagian besar memiliki persyaratan minimum dalam hal investasi modal dan staf TI, memungkinkan lahirnya peluang yang belum pernah terjadi untuk skala dan efisiensi, dengan menyediakan akses pada kemampuan teknologi yang dulunya berada di luar jangkauan perusahaan kecil.
Ray Boggs, Wakil Presiden Penelitian UKM IDC, menambahkan UKM global semakin menyadari manfaat dari transformasi digital dan terus menambah sumber daya teknologi canggih.
"Tapi tantangannya adalah dalam menghubungkan bidang teknologi berbeda untuk mendapatkan manfaat maksimal. Perusahaan yang melakukan hal tersebut cenderung bertumbuh lebih cepat dan lebih berhasil dalam lingkungan yang semakin kompetitif," pungkas dia.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan data pada Sistem Jakarta Entrepreneur (Jakpreneur) hingga 16 Juli 2024, tercatat 40.210 atau sekitar 10,52 persen
Baca Selengkapnya50% UMKM atau lebih dari setengah total responden memilih Shopee sebagai platform utama.
Baca SelengkapnyaBI mencatat transaksi quick response code Indonesia standard alias QRIS pada April 2024 tumbuh 175,44 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia kembali mempertegas target untuk mencapai digitalisasi 30 juta pelaku UMKM pada 2024.
Baca SelengkapnyaDisisi lain, jumlah yang sudah go digital itu telah memberikan kontribusi signifikan bagi Product Domestik Bruto (PDB) Indonesia lebih dari 60 persen.
Baca SelengkapnyaSebagai negara terbesar di ASEAN, Indonesia bisa menjadi market dalam digital economy
Baca Selengkapnya"Digitalisasi oleh UMKM membuka berbagai peluang bagi perluasan akses pasar," kata Menteri Budi
Baca SelengkapnyaEra digitalisasi membuka pintu bagi transformasi yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Termasuk dalam dunia bisnis mikro dan keuangan perorangan.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi uang elektronik meningkat 39,28 persen
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong agar UMKM lokal bisa merambah pasar digital.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan juga menargetkan belanja online melalui e-commerce yang saat ini baru menyumbang 4 persen terhadap total pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaMengadopsi teknologi digital agar lebih produktif dan berdaya saing tinggi.
Baca Selengkapnya