Survei Ini sebut Pengguna Apple Tak Urus soal 5G

Merdeka.com - iPhone 12 dikabarkan akan memiliki salah satu fitur dukungan jaringan 5G. Fitur ini digadang-gadang bakal menjadi daya tarik untuk meningkatkan penjualan Apple. Namun, dilaporkan Ubergizmo, Kamis (1/10), ternyata fitur tersebut tidak menjadi pertimbangan yang fundamental untuk memilih iPhone 12 bagi konsumennya.

Hal itu diketahui dari survei yang dilakukan Decluttr. Survei itu melibatkan sekitar 1.750 orang dewasa di AS. Hasilnya, sebanyak 42 persen responden berencana membeli iPhone 12 tidak tahu akan didukung dengan konektivitas 5G.

Lebih menariknya, survei tersebut menyebutkan bahwa 28 persen pengguna iPhone mengira kalau perangkatnya sudah berkemampuan 5G. Dan, sebanyak 16 persen mereka percaya ponsel iPhone mereka kompatibel dengan jaringan 6G yang sama sekali belum hadir.

"Sementara itu, saat ditanya alasan mereka upgrade ke iPhone terbaru, 32 persen responden kebetulan membutuhkan upgrade atau operator telekomunikasi yang mereka gunakan kebetulan menawarkan opsi untuk itu," kata CMO Decluttr Liam Howley.

Untuk urusan upgrade, pengguna smartphone biasanya membeli ponsel baru setiap satu (24 persen) hingga dua tahun (22 persen).

Hanya saja, pengguna akan memperbaharui iPhone-nya bila kebutuhan semata, bukan lantara fitunya. Sedangkan, Mereka akan upgrade saat ponsel rusak (48 persen), ketika ponsel rusak tidak dapat diperbaiki (41 persen), atau ketika perangkatnya dianggap sudah memenuhi syarat untuk upgrade (37 persen),

"Sebagian besar pengguna tidak terlalu berminat pada teknologi terbaru yang sebenarnya mereka bayar mahal," kata Howley. (mdk/faz)