Survei Microsoft sebut Terjadi Penurunan Tingkat Kesopanan Warganet selama Covid-19
Merdeka.com - Microsoft baru saja merilis survei terkait dengan Digital Civility Index (DCI). Dalam survei itu, terungkap adanya penurunan tingkat kesopanan warganet selama pandemi Covid-19. 82 persen responden di 22 negara yang disurvei mengatakan bahwa tingkat kesopanan di dunia maya jauh lebih buruk satu tahun setelah dimulainya pandemi virus corona.
Survei ini dilakukan pada 11.067 orang. Komposisinya adalah remaja 13 sampai 17 tahun dan orang dewasa 18 sampai 74 tahun. Mereka mendapatkan survei tentang paparan terhadap 21 risiko online di empat kategori yaitu perilaku, seksual, reputasi, dan pribadi atau intrusif.
Survei tahun ini menandai tahun keenam dari penelitian kesopanan digital, yang secara berturut-turut dilakukan oleh Microsoft. Microsoft melaporkan, pada 2021 kurang dari dua dari 10 responden (17 persen) yang mengatakan bahwa tingkat kesopanan daring meningkat sebagai akibat dari COVID-19. 30 persen lain menyebut bahwa itu memburuk.
-
Siapa yang melakukan survei tentang kebangkitan digital? Mengutip laporan IFLScience, Minggu (7/1), Masaki Iwasaki, asisten profesor dari Fakultas Hukum Universitas Nasional Seoul, ingin mengetahui lebih banyak tentang sikap masyarakat terhadap kloning digital.
-
Apa laporan yang dirilis tentang internet? We Are Social pada Januari 2024 lalu telah merilis laporan terbarunya tentang adopsi internet di dunia. Laporan yang bertajuk Digital 2024 Global Overview Report itu salah satunya memotret kondisi negara-negara yang masih warganya belum terkoneksi internet.
-
Apa yang diukur dari *Media Online*? Data in menunjukkan peringkat performa publisher group dalam industri digital berdasarkan total Unique Visitor yang diraih.
-
Apa yang dipelajari dari survei tentang kloning digital? 'Meskipun saya memperkirakan penerimaan masyarakat terhadap kebangkitan digital akan lebih tinggi ketika persetujuan diungkapkan, perbedaan mencolok dalam tingkat penerimaan – 58 persen untuk persetujuan versus 3 persen untuk perbedaan pendapat – ini sungguh mengejutkan,' kata Iwasaki.
-
Dimana internet mati berdampak pada masyarakat? 1 tahunSetelah satu tahun, adaptasi besar-besaran akan dilakukan oleh seluruh masyarakat. Di antara negara-negara berkembang, banyak negara yang telah membangun kembali jaringan telepon tetap/landline.
-
Bagaimana adiksi smartphone mempengaruhi hubungan sosial? Yenny menekankan bahwa adiksi terhadap gawai tidak hanya memengaruhi aktivitas harian seseorang, tetapi juga dapat berdampak pada hubungan sosial dan keuangan.
"Harapan apa pun untuk peningkatan kesopanan daring pupus oleh penurunan total dalam tindakan positif," tulis Microsoft dilaporkan blog resminya, Senin (26/7).
Ada beberapa pernyataan indikator yang mendukung temuan ini. Misalnya dalam pernyataan "Saya melihat lebih banyak orang membantu satu sama lain" terdapat penurunan hingga 56 persen, dibandingkan 67 persen tahun lalu.
Pernyataan tentang rasa kebersamaan yang lebih besar juga menurun hingga 50 persen dari 62 persen pada 2020, dan pernyataan bahwa orang menjadi lebih mendukung satu sama lain anjlok ke 49 persen dari 57 persen.
Responden yang "bersama-sama menghadapi krisis" juga turun ke 53 persen dari 59 persen pada 2020, dan mereka yang "lebih terhubung dengan teman dan keluarga" turun dari 56 persen ke 58 persen.
Indikator Negatif
Di sisi lain, beberapa indikator negatif yang merupakan dampak dari pandemi Covid-19 menunjukkan peningkatan.
Misalnya, responden yang mengeluarkan frustrasinya secara daring meningkat hingga 67 persen dari 60 persen. Sementara, mereka yang merasa orang menjadi kurang toleran meningkat hingga 59 persen dari 54 persen.
54 responden juga menyebut bahwa mereka mengalami atau melihat lebih banyak serangan personal dan komentar negatif. Angka ini meningkat dari 53 persen di 2020.
Meski begitu, Microsoft melaporkan bahwa terdapat penurunan di dua indikator dampak negatif yaitu pada menurunnya informasi yang salah dan orang-orang yang bertindak egois.
Informasi yang salah dilaporkan menurun ke 60 persen dari tahun lalu yaitu 67 persen, sementara orang yang bertindak egois menurun ke 49 persen dibandingkan 52 persen di 2020.
Data tersebut belumlah secara lengkap diungkap oleh Microsoft. Mereka mengatakan bahwa laporan menyeluruh dari Digital Civility Index 2021 akan dirilis pada 8 Februari 2022 dalam peringatan Hari Internet Aman Sedunia. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak perilaku kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga etika di ruang digital.
Baca SelengkapnyaHasil itu terpotret dalam survei dilakukan Lembaga Survei Indonesia.
Baca SelengkapnyaNamun apakah manusia siap menghadapi dunia baru yang penuh tantangan ini?
Baca SelengkapnyaAda dampak bagi orang yang suka chat pakai singkatan.
Baca SelengkapnyaKepuasan masyarakat itu turun apabila dibandingkan saat exit poll dilakukan LSI pada 14 Februari 2024 dengan 5 sampai 10 hari setelah Pemilu.
Baca SelengkapnyaHadi memperbaharui sistem aduan dengan Sistem Aplikasi Aduan Pungli agar masyarakat mudah untuk melapor.
Baca SelengkapnyaPenurunan tingkat kepercayaan ini menjadi pekerjaan rumah untuk pemerintahan Prabowo Gibran mendatang
Baca SelengkapnyaBPS sarankan hal ini untuk memperbaiki budaya antikorupsi ke depan.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI: 38,1 Persen Publik Nilai Ekonomi Nasional Buruk, 37.9% Anggap Penegakan Hukum juga Buruk
Baca SelengkapnyaIlmuwan Ungkap Sejak 1930 Otak Manusia Berkembang Tapi IQ Gen Z Justru Turun
Baca SelengkapnyaJumlah penduduk kelas menengah tersebut menyumbang 21,45 persen dari proporsi penduduk.
Baca SelengkapnyaSebanyak 4.785.898 deteksi ancaman daring berhasil diblokir selama periode April hingga Juni tahun ini.
Baca Selengkapnya