[Survei] News Feed Facebook memang jiplak Google+
Merdeka.com - News Feed baru Facebook memang bisa dibilang inovatif dan menarik. Namun, sebuah survei menunjukkan bahwa News Feed ini menjiplak tampilan dari Google+.
Seperti yang dilansir oleh Mashable (13/3), segera setelah meluncurkan News Feed baru Facebook, Mashable mengadakan sebuah survei online kepada pembaca mereka. Dalam survei itu, ditanyakan: apakah memang tampilan Facebook yang baru mencontek Google+?
-
Bagaimana status FB menunjukkan ragam konten? Merangkum dari beragam sumber, Kamis (6/7) berikut adalah kumpulan status FB kekinian dan menarik yang bisa dijadikan referensi.
-
Siapa yang sering update media sosial? Media sosial, yang biasanya digunakan untuk berbagi cerita, seringkali membuat banyak orang penasaran dan bertanya-tanya tentang kehidupan mereka yang jarang memperbarui status di media sosial.
-
Apa yang Instagram sesuaikan? Secara umum, kami ingin menampilkan video dengan kualitas tertinggi saat menonton video, Story, Reel, atau foto,' kata Mosseri dikutip dari CNET, Selasa (29/10).
-
Mengapa Facebook Web populer? Facebook memungkinkan Anda mengelola daftar teman dan memilih pengaturan privasi untuk menyesuaikan siapa yang dapat melihat konten di profil Anda.
-
Kapan status FB menunjukkan tren yang sedang berkembang? “Jaman sekarang sok keren bisa menjadi keren.. Iya dimata dia sendiri.“
-
Apa fitur baru WhatsApp yang mirip Instagram? WhatsApp, yang merupakan salah satu aplikasi pesan paling populer di dunia, akan segera menghadirkan pembaruan yang dinantikan, yaitu fitur berbagi musik di status.
Jawabannya, sebanyak 87,46 persen responden menyatakan bahwa memang tampilan News Feed baru Facebook mirip dengan Google+. Sementara, 3,57 persen menyatakan tidak sedangkan 8,96 persen lainnya hanya menyatakan sedikit saja kemiripannya.
Dari sini, bisa disimpulkan bahwa sudah banyak orang yang mampu melihat kesamaan dari keduanya. Yang jadi pertanyaan, kenapa Facebook sampai hati meniru tampilan dari pesaingnya yang kalah populer?
Ada banyak alasan yang bisa dikaitkan dengan hal ini. Salah satunya adalah kemungkinan keterlibatan dari dua orang jebolan Google yang kini bekerja untuk Facebook. Sebelumnya, dua orang ini juga berjasa dalam membuat Search Graph.
Meski begitu, pihak Google+ sendiri tidak merasa keberatan jika tampilannya 'dicuri'. Menurut Chris Taylor, juru bicara Google+, jejaring sosial saat ini memang tidak bisa dilepaskan dari persamaan. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya kebutuhan pengguna yang harus diakomodasi.
Baca juga:News Feed baru Facebook jiplak Google+? (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahkan, TikTok mulai menempati posisi teratas hampir setiap hari pada bulan Agustus. Sementara Google memegang posisi pertama hanya beberapa hari saja.
Baca SelengkapnyaPerubahan ini mulai berlaku pada Rabu (12/6). Sejak sore hari, tab “Likes” hanya tersedia di halaman profil pengguna sendiri.
Baca SelengkapnyaStatus FB ini akan membuat FB-mu semakin penuh dengan keceriaan, keromantisan dan kekinian.
Baca SelengkapnyaSekitar 40 persen Gen Z yang lahir antara tahun 1997 dan 2012 lebih suka menemukan informasi di platform selain Google.
Baca SelengkapnyaWhatsApp menguji fitur baru yang memungkinkan pengguna memberi like pada status, mirip dengan Instagram.
Baca SelengkapnyaStudi Pew juga menemukan bahwa konsumen berita reguler di Nextdoor, Facebook, Instagram, dan TikTok lebih cenderung adalah perempuan.
Baca SelengkapnyaMenurut data peneliti di News Guard, hampir 20 persen video yang disajikan di TikTok mengandung informasi yang salah.
Baca SelengkapnyaData terbaru menunjukkan 45 persen dari Generasi Z kini lebih suka menggunakan media sosial untuk pencarian daripada Google.
Baca SelengkapnyaMarak penipuan yang mencantumkan nomor HP di Google Maps pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaAgar tetap menyesuaikan dengan pembaca, Kapanlagi Youniverse melakukan terobosan.
Baca SelengkapnyaGoogle menjadi pilihan masyarakat untuk melakukan pencarian. Tetapi, peminat Google belakangan ini mengalami tanda-tanda penurunan.
Baca SelengkapnyaIni penjelasan dari pakar siber security mengenai kecurigaan orang-orang terkait hal itu.
Baca Selengkapnya