Tahun 2010, 57,8 persen orang Jakarta sakit gara-gara polusi udara
Merdeka.com - Polusi udara memang berpotensi menimbulkan penyakit bagi masyarakat. Meski tidak serta merta langsung terkena penyakit, efeknya akan terjadi ketika sudah berapa lama mereka terpapar polusi.
Jakarta misalnya, ibukota negara kita ini memang memiliki polusi udara yang tinggi. Hal itu seperti yang diungkapkan oleh Kepala Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (UI), Budi Haryanto.
Menurutnya, berdasarkan penelitian yang dilakukannya pada tahun 2010, sekitar 57,8 persen dari populasi di Jakarta yang saat itu berjumlah 9 jutaan menderita penyakit dari imbas polusi udara.
-
Mengapa polusi udara di Jakarta berbahaya? Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif yakni dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
-
Apa yang menyebabkan polusi udara Jakarta? Pasalnya, buruknya kualitas udara di Jakarta juga merupakan hasil tingginya emisi pembuangan dari industri, selain tingginya mobilitas kendaraan di Jakarta.
-
Di mana Jakarta berada dalam daftar kota paling berpolusi? DKI Jakarta menduduki posisi pertama sebagai kota besar paling berpolusi di dunia pada Jumat (24/5) pagi.
-
Apa yang menyebabkan Jakarta menjadi kota paling berpolusi? Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 184 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2,5 dan nilai konsentrasi 103 mikrogram per meter kubik.
-
Mengapa kualitas udara Jakarta memburuk? Memang, belakangan kualitas udara Jakarta jadi sorotan. Sebelumnya, Koalisi Inisiatif Bersihkan Udara Kota dan Semesta (Ibukota) juga mencatat dalam dua bulan terakhir kualitas udara di Jakarta memburuk.
-
Apa polutan utama yang menyebabkan kualitas udara Jakarta tidak sehat? Ukuran polutan utamanya PM2.5 dengan konsentrasi 59.4µg/m³. Data ini tercatat per pukul 08.00 WIB.
"Di tahun 2010 saja yang terkena penyakit akibat polusi udara saja sebanyak itu, apalagi sekarang," ungkapnya saat ditemui Merdeka.com di Pacific Place, Jakarta.
Lebih lanjut, Budi mengungkapkan bahwa ada enam penyakit yang berpotensi disebabkan polusi udara di Jakarta. Enam penyakit itu di antaranya, Asthmatic Bronchiale, Bronchopneumania, ARI, Pneumonia, COPD, dan Coronary Artery Diseases.
Dari enam penyakit itu, diketahui Coronary Artery Diseases atau penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang mengeluarkan biaya kesehatan paling besar yakni sekitar Rp 18 jutaan di tahun 2010.
Oleh sebab itu, untuk meminimalisir hal tersebut, setidaknya pemerintah daerah harus memiliki teknologi pengukuran udara agar nantinya bisa mengambil keputusan untuk mengurangi dampak polusi udara.
"Paling sedikit punya 40 pengukuran udara di setiap kota. Jadi lebih representatif mengetahui kualitas baik atau buruknya," jelasnya.
Saat ini, kata dia, belum ada kota yang memiliki jumlah ideal pengukuran kualitas udara.
"Intinya pemerintah secara pusat juga belum serius menangani masalah ini," katanya.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polusi udara telah merubah langit biru Jakarta menjadi kabut pekat. Bahkan IQAir melaporkan hampir 8.000 warga meninggal dunia akibat polusi udara tersebut.
Baca SelengkapnyaMasyarakat pada kota dengan indeks kualitas udara tidak sehat disarankan untuk memakai masker jika melakukan aktivitas di luar rumah atau outdoor.
Baca SelengkapnyaKualitas udara Jakarta yang tidak sehat memaksa orang-orang kembali memakai masker ketika beraktivitas di luar ruangan. Berikut fotonya!
Baca SelengkapnyaBagaimana kondisi langit di Jakarta di hari Peringatan Udara Bersih kali ini?
Baca SelengkapnyaSetidaknya lebih dari tiga penyakit dapat disebabkan oleh polusi. Untuk mencegahnya dapat menggunakan masker.
Baca SelengkapnyaKualitas udara di Jakarta kini kian memprihatinkan.
Baca SelengkapnyaPolusi udara juga bisa memperparah penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan PPOK.
Baca SelengkapnyaData Indeks Kualitas Udara (AQI) Air, DKI Jakarta menempati posisi teratas daftar kota dengan tingkat polusi terburuk pada Senin, 7 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaDikutip dari laman resmi IQAir per 25 Juli 2023 pukul 16.08 WIB, kualitas udara Jakarta berada di angka 168 yang menunjukkan kategori tidak sehat.
Baca SelengkapnyaPolusi buruk bukan saja mengancam manusia atau makhluk hidup, namun imbasnya juga membuat dinding-dinding gedung pencakar langit lebih cepat kusam.
Baca Selengkapnyakonsentrasi partikel halus penyebab polusi (PM 2,5) tertinggi sebesar 131 di Lubang Buaya.
Baca SelengkapnyaMasker dianggap bisa melindungi anak-anak dari bahaya polusi.
Baca Selengkapnya