Tahun 2017 jadi salah satu tahun terpanas, tren pemanasan global makin nyata
Merdeka.com - Tahun lalu jadi salah satu tahun terpanas sepanjang sejarah. Sebelumnya, 2016 sudah ditetapkan NASA sebagai tahun terpanas sepanjang sejarah. Hal ini memperlihatkan bahwa tren pemanasan global semakin nyata, di mana makin tahun makin panas.
Melansir The Verge, ada data berbeda dari dua organisasi yang berbeda soal temperatur tahun 2017 lalu. Dua organisasi tersebut adalah Goddard Institute for Space Studies milik NASA, serta National Oceanic and Atmospheric Association. Menurut NASA, 2017 adalah tahun terpanas kedua setelah 2016. Menurut NOAA, 2017 adalah tahun paling panas setelah 2017 dan 2015.
Meski data berbeda karena metodologi dalam menghitung suhu dunia yang berbeda dari masing-masing organisasi, hal ini cukup berbahaya dalam jangka panjang.
-
Apa itu pemanasan global? Pemanasan global, atau yang dikenal dalam bahasa Inggris sebagai global warming, merupakan fenomena peningkatan suhu rata-rata di atmosfer, lautan, dan daratan Bumi secara bertahap.
-
Kapan pemanasan global dimulai? Data dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menunjukkan bahwa suhu rata-rata global permukaan Bumi telah meningkat sekitar 0,74 ± 0,18°C (1,33 ± 0,32°F) dalam seratus tahun terakhir.
-
Bagaimana pemanasan global terjadi? Proses ini ditandai dengan kenaikan suhu permukaan bumi yang berlangsung selama puluhan hingga ratusan tahun.
-
Kapan suhu bumi mencapai tingkat tertinggi? Data dari Copernicus Climate Change Service (C3S) menunjukkan bahwa suhu rata-rata global pada tahun 2023 telah mencapai tingkat tertinggi yang pernah tercatat.
-
Apa yang terjadi pada suhu global? Data menunjukkan bahwa suhu rata-rata global telah meningkat sekitar 1,2 derajat Celsius sejak era pra-industri.
-
Kapan suhu global naik? Di tengah perubahan iklim yang semakin cepat, kenaikan suhu global menjadi salah satu isu paling mendesak yang dihadapi umat manusia saat ini.
"Gambaran keseluruhan sangat-sangat mirip dan koheren. Kita berada dalam tren pemanasan global jangka panjang," ungkap Gavin Schmidt, direktur Goddard Institute for Space Studies dari NASA.
Sang direktur dalam konferensi persnya menyebut dengan jelas bahwa semua tren pemanasan global yang terjadi dalam 60 tahun terakhir ini adalah ulah manusia. Hal ini khususnya soal meningkatnya gas rumah kaca yang menjebak panas seperti karbon dioksida, di dalam atmosfer Bumi.
Hal ini diperburuk oleh fakta dari NASA dan NOAA di mana lima tahun terpanas sepanjang sejarah, semua terjadi di atas tahun 2010. Sejak tahun 1880 Bumi juga sudah memanas lebih dari satu derajat Celcius.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para ilmuwan di Eropa mengumumkan pada Kamis (5/10), 2023 adalah tahun terpanas yang pernah tercatat dalam sejarah manusia.
Baca SelengkapnyaMeskipun situasinya kritis, masih ada solusi yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak terburuk.
Baca SelengkapnyaDengan nada bercanda, Sri Mulyani mengungkap bahwa suhu panas yang terjadi itu bukan dari tahun politik.
Baca SelengkapnyaAda hal-hal yang bertalian antara Mars dan Bumi menurut ilmuwan ini.
Baca SelengkapnyaSuhu tinggi yang disebabkan oleh perubahan iklim akibat ulah manusia telah mengakibatkan gelombang panas.
Baca SelengkapnyaPada suatu masa ini pernah terjadi. Imbasnya bagi kehidupan begitu mengerikan.
Baca SelengkapnyaKetebalan es tersebut sudah menyusut signifikan dibandingkan hasil pengukuran BMKG sebelumnya yaitu 32 meter pada tahun 2010
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil pemantauan BMKG di sejumlah daerah di Indonesia, suhu maksimum harian berkisar 35 sampai 36,7 derajat Celsius dari 2 sampai 3 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaJokowi, di depan kepala daerah, blak-blakan ramalan mengenai kondisi dunia 5 tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaThailand-Filipina Serasa Terpanggang karena Suhu Panas Melebihi 50 Derajat
Baca SelengkapnyaKenaikan suhu ini jadi yang tertinggi sejak Sistema Alerta Rio mulai melakukan pengukuran pada tahun 2014 lalu.
Baca SelengkapnyaBeberapa negara di Asia seperti Thailand dan Filipina mengalami suhu panas ekstrem
Baca Selengkapnya