Tahun 2019, Huawei Fokus Kembangkan Kecerdasan Buatan dan 5G
Merdeka.com - CEO Huawei, Richard Yu menyatakan di tahun 2019 ini, perusahaan akan memfokuskan pada 5G, Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, dan investasi pada research and development (R&D).
Dilaporkan GSM Arena, Sabtu (12/1), rencana-rencana itu nantinya bertujuan untuk membentuk ekosistem yang dibalut dengan pengalaman kecerdasaran buatan bagi konsumennya.
"Kami meyakini dengan kekuatan AI," jelasnya.
-
Apa yang dilakukan Huawei untuk ekonomi digital? Adapun penguatan ekonomi digital yang dimaksud mencakup percepatan transformasi digital di berbagai sektor, mendorong pembangunan ramah lingkungan melalui utilisasiteknologi, memperkuatkeamanan siber dan perlindungan data pribadi untuk meningkatkan keamanan dan kepercayaan publik.
-
Mengapa Huawei genjot kolaborasi? Sebuah bisnis raksasa tidak akan tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa adanya kolaborasi. Hal inilah yang terus dipegang teguh Huawei dalam mengelola bisnisnya sebagai perusahaan teknologi multinasional.
-
Siapa yang diajak Huawei berkolaborasi? Selaras dengan komitmen global Huawei, kami mengundang dan melibatkan para mitra dan pemangku kepentingan untuk bersama-sama meletakkan pondasi yang kokoh untuk penguatan ekonomi digital,' katanya.
-
Apa ambisi China di bidang AI? China Punya Ambisi Lepas Ketergantungan Teknologi AI dari AS
-
Bagaimana Huawei berkolaborasi di Indonesia? Selama lebih dari 23 tahun beroperasi di Indonesia, Huawei telah membangun dengan berbagai pemangku kepentingan, demi mendukung kesuksesan transformasi digital dan tercapainya Visi Indonesia Emas 2045.
-
Siapa yang memimpin inovasi di AI? Nvidia melakukan investasi besar di bidang kecerdasan buatan (AI) Howard Yu, seorang Profesor Manajemen dan Inovasi di IMD serta Kepala Center for Future Readiness IMD, menjelaskan bahwa meskipun Nvidia mengalami kegagalan dengan chip pertamanya dan beralih dari bisnis konsol gim ke GPU, investasi yang dilakukan Nvidia di sektor AI akhirnya membuahkan hasil.
Dilanjutkannya, isu privasi yang menghantam perusahaannya itu pun tetap dibantah. Menurutnya, pihaknya betul-betul mematuhi kerangka kerja teknologi privasi yang paling ketat di dunia.
Ia juga mengungkapkan pencapaian penting perusahaan di pasar smartphone pada tahun lalu. Huawei berhasil mengapalkan 200 juta unit smartphone pada 2018, dan merupakan manufaktur terbesar di dunia.
Selain itu, ada 100 juta unit perangkat lain yang dijual pada 2018 termasuk PC, tablet, dan wearable. Pencapaian ini mendorong perusahaan asal Tiongkok itu sebagai produsen tablet terbesar di dunia, setelah Samsung dan Apple. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
LG memperkenalkan visi baru sekaligus tema yang diusung dalam partisipasinya di gelaran Consumer Electronics Show (CES) 2024.
Baca SelengkapnyaKolaborasi yang dibangun Huawei selama ini diharapkan mempermudah terwujudnya Indonesia emas pada 2045.
Baca SelengkapnyaHuawei mengklaim telah berpengalaman dalam infrastruktur 5G.
Baca SelengkapnyaTemuanmengagetkan adalah adanya dua buku tentang kecerdasan buatan (AI) di rak buku Xi untuk pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaCisco mengumumkan PHK 5.500 karyawan meskipun mencatat keuntungan besar. Alasannya untuk investasi lebih besar di bidang AI.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan itu, CEO Microsoft mengungkapkan kesiapannya untuk berinvestasi besar di Indonesia selama empat tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaCEO Apple, Tim Cook, menyatakan bahwa Apple memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengembangkan Apple Intelligence.
Baca SelengkapnyaUsaha digital telah mendorong perekonomian Malaysia sebesar Rp254 triliun pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaAI adalah masa depan. Maka itu, mau tidak mau negara ini harus turut berperan dalam perkembangan teknologi.
Baca SelengkapnyaApple terus mengembangkan produk-produk berbasis Artificial Intelligence (AI).
Baca SelengkapnyaFounder dan CEO Nvidia Jensen Huang tampak menikmati kuliner kaki lima Jakarta, gulai tikungan (gultik), di kawasan Blok M.
Baca SelengkapnyaPerusahaan di wilayah Asia Pasifik terbukti melakukan investasi AI.
Baca Selengkapnya