Tak bisa dihapus, virus Android ini buat smartphone harus dibuang
Merdeka.com - Perusahaan keamanan Lookout Security baru saja menemukan malware Android jenis baru yang diklaim sangat berbahaya. Bahkan, jika sudah terinfeksi, bisa jadi tidak ada cara lain kecuali membuat smartphone kesayangan.
Malware Android berkerja dengan cara menyamar menjadi aplikasi populer, seperti Facebook, Twitter, hingga SnapChat. Kemudian, aplikasi-aplikasi palsu ini akan menyebar di toko-toko aplikasi pihak ketiga.
Yang membuat pihak Lookout Security khawatir, aplikasi palsu tersebut bisa berfungsi optimal seperti aplikasi aslinya. Bedanya, aplikasi ini bakal menampilkan banyak iklan (adware) dan membobol sistem keamanan OS Android (root OS Android secara otomatis).
-
Kenapa malware ini bisa masuk ke Android? Gara-gara taktik pengelabuan yang membuat program keamanan sulit mendeteksinya, membuat aplikasi berbahaya tersebut akhirnya diizinkan berfungsi di ekosistem Android layaknya aplikasi biasa pada umumnya.
-
Dari mana malware ini disebar? Walau begitu, Zimperium mengungkapkan jika malware berformat APK ini belum terdeteksi di Google Play Store. Dari situ diketahui jika aplikasi berbahaya tersebut didistribusikan lewat cara alternatif, seperti toko aplikasi pihak ketiga.
-
Bagaimana malware ini bisa menyamar di Android? Lewat metode bernama kompresi APK, APK akan disamarkan menjadi file yang bisa dipakai untuk menginstal dan mendistribusikan aplikasi berbahaya di ekosistem Android.
-
Bagaimana malware SpyLoan menginfeksi ponsel? Namun, setelah diunduh, serigala digital berbulu domba ini memasang malware canggih yang dapat mengekstraksi berbagai informasi pribadi dari pengguna yang tidak menaruh curiga.
-
Aplikasi malware apa yang mencuri data pengguna? Dikenal sebagai aplikasi SpyLoan, aplikasi bermasalah ini banyak ditemukan di Google Play Store — dan beberapa juga ditemukan di App Store Apple.
-
Ransomware menginfeksi perangkat bagaimana? Ransomware bisa menyerang dengan berbagai metode untuk menginfeksi perangkat atau jaringan target. Biasanya yang paling banyak digunakan adalah email phishing dan rekayasa sosial lainnya.
Bagi hacker pembuat si malware, dua hal tersebut sangat menguntungkan mereka. Sebab, munculnya iklan secara otomatis membuat mereka mendapat uang, sementara akses ke OS Android dapat mereka manfaatkan untuk mencuri data rahasia milik pengguna.
Celakanya, perusahaan keamanan asal California itu juga menyebut jika si malware nyaris mustahil untuk dihapus dari smartphone.
Alasannya, karena potongan-potongan adware akan masuk ke sistem operasi terdalam perangkat dan menginstal diri mereka sebagai aplikasi sistem. Akibatnya, malware itu menjadi hampir mustahil untuk dihapus dan biasanya memaksa korban untuk mengganti perangkat mereka agar terhindari ancaman hacker. Ya, jika terkena malware ini para pakar Lookout Security menyarankan langsung mengganti perangkat, Daily Mail (05/11).
Lookout Security menambahkan bila malware ini sudah menyamar menjadi sekitar 20.000 aplikasi populer di toko online pihak ketiga, misalnya Shuanet, Kemoge, dan Shudun. Ancaman malware Android ini mengintai beberapa negara besar, contohnya Amerika Rusia, Brasil, dan Meksiko.
Nah, untuk menghindari ancaman malware ini sejatinya sangat mudah, Anda hanya perlu mengunduh aplikasi dari Google Play Store, atau toko aplikasi lain yang sudah terpercaya.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paling baru, pembuat malware mencoba menyusup ke ponsel Android menggunakan metode kompresi APK tersembunyi.
Baca SelengkapnyaLebih dari 200 aplikasi berbahaya terdeteksi di Google Play dalam setahun terakhir, dengan total unduhan mencapai 8 juta kali.
Baca SelengkapnyaJika Anda menerima pesan yang mencurigakan lebih baik jangan diklik
Baca SelengkapnyaModus kejahatan siber ini bisa menguras saldo rekening korban.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar aplikasi yang jangan pernah diinstal pengguna HP.
Baca SelengkapnyaHati-Hati Modus Penipuan File Apk ‘Surat Panggilan Polda Metro Jaya’
Baca SelengkapnyaGoogle mengimbau pengguna Android untuk menonaktifkan jaringan 2G, guna melindungi diri dari serangan SMS scam yang memanfaatkan kelemahan jaringan lama ini.
Baca SelengkapnyaSaat ini aplikasi Binance ini masih tersedia di Playstore Google dan app store.
Baca SelengkapnyaYouTuber Basically Homeless, Nicholas Zetta, menantang mitos MacBook tidak bisa kena virus dengan sengaja mengunduh 141 virus. Hasilnya?
Baca SelengkapnyaKombes Jeki mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
Baca SelengkapnyaPenipuan dengan modus File APK masih terus mengintai masyarakat Indonesia. Masyarakat diminta waspada saat menerima pesan WhatsApp atau SMS dari orang lain.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah langkah-langkah mudah yang wajib dilakukan saat HP kena hack.
Baca Selengkapnya