Tak Bisa Gunakan Google, Huawei Kini Dekati Developer
Merdeka.com - Huawei mulai memperkuat kerja sama dengan para developer India untuk membuat layanan mobile lokal, yang bisa ditawarkan dengan smartphone miliknya di negara tersebut.
Langkah ini dinilai sebagai upaya Huawei menyiapkan alternatif dari layanan Google, Google Mobile Services (GMS).
Dilansir The Economic Times via Tekno Liputan6.com, ketidakpastiaan nasib Huawei untuk kembali bisa menggunakan layanan-layanan Google, membuat perusahaan harus bergerak cepat.
-
Siapa yang diajak Huawei berkolaborasi? Selaras dengan komitmen global Huawei, kami mengundang dan melibatkan para mitra dan pemangku kepentingan untuk bersama-sama meletakkan pondasi yang kokoh untuk penguatan ekonomi digital,' katanya.
-
Mengapa Huawei genjot kolaborasi? Sebuah bisnis raksasa tidak akan tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa adanya kolaborasi. Hal inilah yang terus dipegang teguh Huawei dalam mengelola bisnisnya sebagai perusahaan teknologi multinasional.
-
Bagaimana Huawei berkolaborasi di Indonesia? Selama lebih dari 23 tahun beroperasi di Indonesia, Huawei telah membangun dengan berbagai pemangku kepentingan, demi mendukung kesuksesan transformasi digital dan tercapainya Visi Indonesia Emas 2045.
-
Kapan HP Android versi lama tidak bisa pakai WhatsApp? Meta, pengembang aplikasi tersebut, akan mulai membatasi WhatsApp hanya untuk OS tertentu pada smartphone Android mulai 24 Oktober 2024.
-
Apa yang Google batasi aksesnya? Mulai awal tahun 2025, hanya aplikasi yang memiliki fungsi inti dan memerlukan akses ke gambar serta video pengguna yang akan diizinkan untuk mengakses seluruh galeri.
-
Kenapa HP Android versi lama tidak bisa pakai WhatsApp lagi? Setiap tahun, WhatsApp meninjau penggunaan perangkat dan perangkat lunak untuk menentukan dukungan yang akan dihentikan. WhatsApp menjelaskan dalam halaman FAQ-nya, 'Perangkat dan perangkat lunak terus berkembang, sehingga kami secara berkala meninjau dan memperbarui sistem operasi yang kami dukung.'
Pemblokiran perdagangan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) pada tahun ini membuat perusahaan tidak bisa menggunakan GMS termasuk Gmail, YouTube, Maps, dan Chrome.
Sub-merek Huawei, Honor, sedang dalam penjajakan dengan 150 aplikasi populer di India agar mau bergabung di dalam ekosistem Huawei Mobile Services (HMS).
"Kami memiliki HMS, dan sedang berusaha membangun sebuah ekosistem mobile. Sebagian besar aplikasi-aplikasi kunci seperti navigasi, pembayaran, gim, dan pesan akan siap," ungkap CEO Huawei dan Honor India, Consumer Business Group, Charles Peng.
Tantangan Huawei
HMS akan mendukung smartphone yang tidak memiliki akses ke GMS Google. Peng mengatakan, para konsumen tidak akan melihat perbedaan antara GMS dan HMS.
"Kami fokus pada bagaimana bekerja dengan para developer untuk memberikan pengalaman konsumen yang baik. Ini adalah sebuah tantangan yang kami coba atasi," jelasnya.
"Kantor pusat Huawei menjalin komunikasi dengan para developer Tiongkok, dan basis developer India akan membantu kami di India serta kawasan-kawasan lain seperti Eropa. Di setiap negara, kami akan fokus menghadirkan 100-150 aplikasi populer kepada para konsumen melalui HMS," sambung Peng.
Huawei saat ini memiliki sekira satu juta developer terdaftar secara global untuk HMS. Perusahaan menawarkan insentif hingga USD 17 ribu di India untuk mengintegrasikan aplikasi-aplikasi dengan HMS.
"Kami akan menciptakan model bisnis end-to-end dengan para developer, penyedia konten, dan layanan. Kami akan memberikan keuntungan kepada mereka," ujar Peng.
Penjualan Menurun
Penjualan smartphone Huawei dan Honor di India dilaporkan menurun drastis pasca kebijakan pemblokiran oleh AS pada Mei lalu. Perusahaan menargetkan 10 persen pangsa pasar untuk merek Honor di India pada 2020.
Menurut Peng, kerjasama dengan Huawei akan membuat para developer India mendapatkan pangsa pasar yang baik karena mereka akan mendapatkan kesempatan menjangkau konsumen global Huawei.
"Jika mereka bekerja sama dengan kami, biaya untuk mendapatkan para konsumen baru akan rendah. Huawei adalah salah satu dari tiga vendor handset top dengan pangsa pasar yang besar," tuturnya.
Direktur Penelitian di IDC India, Navkender Singh, mengatakan Huawei memiliki tujuan baik, tapi yang dialami perusahaan memengaruhi kinerja ritelnya.
"Akan ada gangguan terkait pembicaraan perangkat Huawei dan Honor akan memiliki masalah toko aplikasi dan OS. Akan sangat sulit bagi Huawei atau Honor untuk menjual ponsel berdasarkan layanan mereka sendiri. Mereka harus menggandakan upaya untuk India," ungkap Singh.
Associate Director Counterpoint Research, Tarun Pathak, mengatakan, "Jika Huawei harus melanjutkan dengan Harmony OS dan masalah perang dagang masih belum selesai, mereka harus lebih bergantung kepada para developer lebih dari sebelumnya".
Merek Honor di India juga fokus memperluas portofolio produk perangkat pintarnya, termasuk smart TV, smart audio, dan perangkat IoT lain.
Sementara Huawei, secara terpisah fokus pada perangkat pintar seperti smartwatch di negara Bollywood tersebut.
Sumber: Liputan6.comReporter: Andina Librianty
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apabila Google ingin secara resmi menjual produk Google Pixel di Indonesia, dirinya mempersilakan perusahaan tersebut untuk mengajukan sertifikasi TKDN.
Baca SelengkapnyaTindakan Huawei ini membuat parlemen AS berang. Bahkan sampai serukan boikot.
Baca SelengkapnyaGoogle akan berhenti beroperasi di Indonesia imbas boikot? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaNamun bukan berarti HP yang tak dapat update dari Google tidak bisa dipakai.
Baca SelengkapnyaPemerintah bakal menegur pihak e-commerce yang masih ngeyel menjual iPhone seri 16 maupun Google Pixel.
Baca SelengkapnyaKementerian Perindustrian telah melarang penjualan smartphone Google Pixel, menyusul langkah serupa terhadap iPhone 16 Series.
Baca SelengkapnyaKolaborasi yang dibangun Huawei selama ini diharapkan mempermudah terwujudnya Indonesia emas pada 2045.
Baca SelengkapnyaGoogle akan memungkinkan aplikasi Linux berjalan di perangkat Android.
Baca SelengkapnyaBerikut jawaban Kominfo terkait tudingan memblokir Google Doc
Baca SelengkapnyaHuawei 3 layar lipat punya keunggulan bisa menggunakan jaringan satelit.
Baca SelengkapnyaSejak awal tahun, CEO Google telah mengabarkan akan terjadi PHK lebih banyak tahun ini.
Baca SelengkapnyaPembatasan yang dilakukan pemerintah China memang belum diumumkan secara resmi, namun sudah menimbulkan kekhawatiran.
Baca Selengkapnya