Tak mau bayar tebusan? Virus ini akan hapus data komputer mu
Merdeka.com - Virus komputer berjenis ransomware semakin marak saja. Ransomware dapat mengunci komputer setelah berhasil menginfeksi, dan cara utama untuk menghapus virus ini adalah membayar hacker pengirimnya.
Seperti yang dilansir oleh Softpedia (11/04), saat ini muncul virus ransomware baru bernama Jigsaw yang mengancam komputer paling aman sekalipun. Jigsaw dapat menyerang 226 jenis file komputer dan mengunci mereka agar tidak bisa dibuka oleh pemilik.
Celakanya lagi, setelah Jigsaw menginfeksi sebuah perangkat, virus ini memaksa pemilik untuk melakukan pembayaran uang pada hacker secepat mungkin. Alasannya, Jigsaw dapat menghapus beberapa data pengguna secara acak tiap satu jam jika uang belum dikirim pada hacker.
-
Apa saja tebusan terbesar hacker? Serangan ransomware WannaCry, Nilai Tebusan USD 4 Miliar Salah satu permintaan tebusan terbesar terjadi pada Serangan ransomware WannaCry pada Mei 2017 silam yang menyebar secara global melalui komputer dengan sistem windows. Serangan ini mengakibatkan 230.000 pengguna computer Windows di 150 negara tidak mengakses beberapa dokumen penting karena data dikunci peretas. Padahal, Windows telah memberikan informasi ke penggunanya untuk melakukan pembaruan perangkat keamanan bernama EternalBlue. Saat itu, permintaan tebusan yang dilayangkan kelompok WannaCry mencapai USD4 miliar.
-
Kenapa hacker meminta uang tebusan? Dalam serangan ransomware, peretas masuk ke jaringan komputer dan mengancam akan menyebabkan gangguan atau menghapus file kecuali uang tebusan dalam mata uang kripto dibayarkan.
-
Kenapa hacker meminta tebusan? Kelompok Mount Locker berhasil meretas dokumen kontrak kerja, laporan keuangan, catatan pinjaman hingga perjanjian kemitraan rahasia. Adapun nilai tebusan yang dimintai Mount Locker sekitar USD2 miliar.
-
Bagaimana cara hacker meminta uang tebusan? Peretas masuk ke jaringan komputer dan mengancam akan menyebabkan gangguan atau menghapus file kecuali uang tebusan dalam mata uang kripto dibayarkan.
-
Bagaimana hacker meminta tebusan? 'Setelah mematikan situs webnya untuk sementara dan menghentikan produksi, perusahaan tersebut akhirnya membayar uang tebusan sebesar USD$11 juta dalam bentuk Bitcoin,' tulis Microsoft dikutip Senin (1/7/2024).
-
Kenapa penyerang ransomware meminta tebusan? Menkominfo Budi Arie mengatakan, LockBit meminta tebusan sebesar 8 juta dollar agar server PDSN dipulihkan kembali.
Uang tebusan yang diminta hacker juga tidak murah. Rata-rata mereka meminta Rp 2 jutaan atau 0,4 Bitcoin.
Selain itu, setelah sebuah komputer atau laptop terinfeksi Jigsaw, jangan sekali-kali mematikan atau menghidupkan ulang perangkat itu. Sebab tiap kali komputer terinfeksi reboot, Jigsaw akan menghapus sedikitnya 1000 data di dalamnya!
Virus berbahaya sekaligus penguras kantong ini mendapat namanya dari tokoh pembunuh sadis dalam film thriller 'Saw'. Ya, setiap kali Jigsaw menginfeksi, virus ini akan menampilkan tuntutan pembayaran uang dengan memperlihatkan wajah karakter 'Jigsaw' dari film Saw.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan siber yang meminta tebusan paling tinggi terjadi pada perusahaan teknologi TI terbesar asal Amerika Serikat (AS), Kaseya.
Baca SelengkapnyaAkibat peretasan kelompok Hive ini mengakibatkan jaringan mesin kasir toko di Belanda dan Jerman tidak bisa diakses.
Baca SelengkapnyaPenyerang server PDN meminta uang tebusan senilai USD8 miliar.
Baca SelengkapnyaPelaku ransomware Brain Cipher akan mengembalikan data-data yang terkunci. Benarkah?
Baca SelengkapnyaLockBit meminta tebusan sebesar 8 juta dollar agar server dipulihkan kembali
Baca SelengkapnyaChairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha menyampaikan kondisi terkini terkait Pusat Data Nasional.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie memastikan keamanan data masyarakat.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah 4 tuntutan hacker dengan permintaan tebusan yang fantastis.
Baca SelengkapnyaAtas serangan itu perusahaan membayar sebanyak USD4,4 juta atau Rp71,9 dalam bentuk bitcoin.
Baca SelengkapnyaMenkominfo memaparkan kronologi serangan siber yang melanda Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) kena serangan Ransomware.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengakui pelaku ransomware meminta tebusan.
Baca SelengkapnyaPusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Surabaya diserang Ransomware
Baca Selengkapnya