Tak perlu bingung internet di luar negeri, startup ini kasih solusi!
Merdeka.com - Satu hal yang paling menyebalkan ketika traveling adalah mencari koneksi internet paling murah untuk tetap update dengan sosial media kita selama di luar negeri. Hal ini membuat kita menghabiskan beberapa jam liburan kita terbuang hanya untuk mencari SIM Card paling murah untuk liburan singkat kita.
Namun ada sebuah startup yang mampu menghindarkan kita dari hal ini.
Dilansir dari Tech in Asia, seorang 'tech enterpreneur' yang sudah malang melintang di Silicon Valley dan Asia bernama Jing Liu, membangun sebuah startup bernama Skyroam, yang mampu menyediakan kita koneksi internet selama berada di luar negeri.
-
Siapa yang membuat Starlink? Investasi besar-besaran yang dilakukan oleh pendiri dan pemilik SpaceX, Elon Musk, membuat perusahaan ini menjadi perusahaan angkasa luar dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
-
Bagaimana cara mendapat akses internet Starlink? Pengguna yang ingin berlangganan tidak harus repot-repot menarik kabel internet, seperti yang terjadi pada layanan internet fixed broadband atau Wi-FI tradisional, untuk mendapat akses internet Starlink.
-
Apa itu Starlink? Layanan internet Starlink dari perusahaan SpaceX kini menjadi salah satu layanan internet satelit yang paling besar.
-
Siapa pemilik Starlink? Layanan internet dari perusahaan SpaceX tesebut menuai berbagai reaksi dari masyarakat, baik yang mendukung maupun menentang.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
Skyroam memiliki konsep berupa perangkat yang berisi sebuah SIM virtual yang dapat mencari operator internet lokal di mana pun berada. Perangkat ini berisi SIM pra-install yang mampu menghubungkan dengan lebih dari 200 operator telekomunikasi di seluruh dunia, termasuk 2 operator di Asia. Perangkat ini bertindak sebagai hotspot wifi yang dapat kita koneksikan ke smartphone kita kapanpun dan di manapun.
Ada beberapa cara untuk memperoleh perangkat ini. Cara yang ditawarkan mulai dari pembelian online seharga 125 US Dollar atau kira-kira 1,6 juta rupiah, atau menyewanya selama beberapa hari. Jika Anda menyewanya secara online, Anda bisa mengambilnya di beberapa bandara yang bekerjasama dengan Skyroam.
Perangkat ini menawarkan layanan wifi unlimited hanya dengan bayar 10 Dollar per hari, atau 130 ribu rupiah. Paket ini juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan harian para traveler. Karena koneksi internet disediakan dari operator setempat, tak ada jaminan kecepatan dari mobile broadband. Namun Skyroam menjamin bahwa mereka bekerja sama dengan operator yang menawarkan layanan 4G.
Skyroam menyatakan bahwa pasar utama Skyroam adalah masyarakat China yang tersebar di seluruh dunia, serta masyarakat Amerika Utara. Meski demikian, Asia adalah prioritas utama dari Skyroam, dengan memperluas operasinya ke Indonesia, India, dan Jepang yang memang pariwisatanya sangat berkembang.
Skyroam juga menyatakan bahwa sudah ada satu juta orang wisatawan yang menggunakan perangkat mereka pada tahun 2015 saja.
Jika Anda mengira Skyroam hanya startup biasa yang masih 'berjuang' menapaki pasar, ternyata Anda salah. Skyroam sama sekali tak kekurangan uang. Skyroam didanai dengan total angka sebesar USD 25 Juta dan Lenovo adalah salah satu perusahaan besar yang berinvestasi ke mereka.
Selanjutnya Skyroam ingin melebarkan sayap ke industri Internet of Things atau IoT. Secara tertutup Skyroam memberi bocoran bahwa mereka kakan bekerja dengan partner untuk memanfaatkan teknologi SIM virtual mereka untuk produk IoT.
Menarik?
SOURCE:Tech in Asia
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Liburan natal dan tahun baru merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu oleh banyak orang Indonesia.
Baca SelengkapnyaMisalnya, Geosquare yang memvisualisasikan data geospasial dalam bentuk 'kotak' pada peta, sehingga data tersebut lebih mudah diakses.
Baca SelengkapnyaPersaingan internet lewat satelit nampaknya semakin memanas.
Baca SelengkapnyaStarlink menawarkan konektivitas ditempat yang paling tidak terduga untuk streaming, panggilan video, game online, kerja jarak jauh.
Baca SelengkapnyaMenteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menanggapi beroperasinya Starlink bukan di wilayah 3T.
Baca SelengkapnyaElon Musk mengaku senang bisa membawa jaringannya masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaWajar jika Starlink diberikan karpet merah oleh pemerintah. Pasalnya Indonesia butuh keberadaan Starlink.
Baca SelengkapnyaBerikut perbandingan harga internet starlink dengan provider di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMeski dianggap canggih, ini plus minus Starlink yang belum banyak orang tahu.
Baca SelengkapnyaSatelit internet Starlink milik Elon Musk akhirnya resmi masuk Indonesia. Apakah ini jadi ancaman perusahaan internet lokal?
Baca SelengkapnyaStarlink disebut dapat membantu pemerintah dalam pemerataan internet di Indonesia.
Baca SelengkapnyaStartup asal Beijing, Orienspace berhasil meluncurkan roket paling kuat yang dikembangkan oleh sektor swasta Tiongkok.
Baca Selengkapnya