Tak semua konten bugil di Facebook diblokir

Merdeka.com - Facebook sebagai media sosial terbesar di dunia, ternyata mendiskusikan terkait dengan konten-konten bugil. Hal itu diutarakan oleh Sheen Handoo selaku Content Public Policy Facebook APAC.

Dijelaskan lebih rinci, konten-konten bugil tidak semuanya akan ‘diblokir’. Ada beberapa faktor-faktor yang menjadi pertimbangan. Yaitu yang mencakup sesuatu yang memiliki nilai seni. Bukan dipandang sebagai pornografi. Sheen mengklasifikasikan lima macam konten bugil antara lain seni lukis, fotografi, ibu menyusui, hasil operasi, dan aksi bugil kala demonstrasi.

"Pengecualian seperti bila aksi bugil terkait tentang protes, misal seperti foto yang diambil di India pada awal 2000-an. Setelah ada pemerkosaan dan pembunuhan gadis di Manipur oleh pasukan India. Para wanita di foto tersebut telanjang di depan markas pasukan paramiliter India di Manipur," terang Sheen di Jakarta.

Meski begitu, Facebook memahami betul tak semua klasifikasi konten bugil yang mereka terapkan bisa dipahami oleh seluruh penggunanya. Maka itu, bila pengguna merasa terganggu pada konten tersebut, mereka bisa melaporkannya.

Hanya saja, setelah dilaporkannya konten tersebut, pihak Facebook tetap tidak akan menghapusnya. Melainkan, memberikan semacam ‘tirai’ agar pengguna mengklik terlebih dahulu sebelum dapat melihatnya.

Selain itu, izin ini tidak berlaku bila Facebook menemukan bahwa lukisan atau foto telanjang memang diniatkan untuk tujuan porno semata.

"Pada dasarnya kami menghapus konten yang menyiarkan, menggambarkan, mempromosikan, dan mengancam adanya kekerasan atau eksploitasi seksual," kata Sheen.

Walau ketat pada konten seksual, Sheen menyebut Facebook mengizinkan korban kekerasan seksual berbagi cerita tentang derita yang mereka alami.

"Korban yang berbagi kisah mereka, dan menerangkan tentang pelecehan dan penganiayaan yang mereka alami, kami mengizinkan orang seperti itu membagikan kisah mereka," jelas Sheenn.

Reporter: Tommy KurniaSumber: Liputan6.com (mdk/noe)