Follow
Taksi tanpa pengemudi pertama di dunia beroperasi di Singapura
Merdeka.com - Pada Kamis (25/8), taksi tanpa pengemudi pertama di dunia berhasil mengantar penumpang sampai ke tujuan di negara kota tetangga Indonesia, Singapura. Taksi ini diproduksi oleh nuTonomy, sebuah startup kendaraan yang membuat mobil otomatis.
Mobil-mobil dari nuTonomy telah menjalani uji coba di Singapura selama beberapa tahun terakhir. Pada akhirnya, berkantor di sebuah distrik pemukiman bernama One North, dan hanya menjemput dan mengantar ke tempat spesifik yang telah ditentukan.
Tak disangka, respon masyarakat sangat baik. nuTonomy kewalahan untuk menangani berbagai pesanan taksi yang ternyata melebihi yang mampu disediakan oleh perusahaan tersebut. Dilansir dari Mashable, juru bicara daru nuTonomy menyatakan bahwa kebutuhan charging yang cukup makan waktu lama, membuat pengoperasian ini akan dilanjutkan lagi di hari lain.
nuTonomy sendiri telah mengungkapkan kepada Associated Press bahwa mereka akan segera melakukan pelayanan ini ke lebih banyak orang dan lebih luas ke seluruh Singapura dalam beberapa minggu mendatang.
Meski beberapa perusahaan seperti Google dan Volvo telah menguji coba kendaraan otomatisnya di jalanan selama beberapa tahun terakhir, nuTonomy mengklaim bahwa perusahaannya akan jadi yang pertama dalam memberi pelayanan angkutan masyarakat. nuTonomy akan mengalahkan Uber yang masih berencana untuk melakukan pelayanan ride-sharing dengan mobil otomatis di Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat.
nuTonomy memang memulai usaha ini tidak dalam jumlah besar. Saat ini hanya ada enam mobil, dan direncanakan tumbuh menjadi 12 pada akhir tahun. nuTonomy memiliki tujuan jangka pendek dengan memiliki armada taksi otomatis di Singapura pada 2018 mendatang. Hal ini juga bertujuan untuk membatasi jumlah kendaraan yang ada di padatnya jalanan protokol Singapura.
Mobil yang digunakan oleh nuTonomy adalah modifikasi dari Renault Zoe dan Mitsubishi MiEV electrics, yang sebenarnya adalah mobil manual. Mobil ini tetap memiliki pengemudi yang siap untuk mengambil kemudi jika terjadi sesuatu, dan juga seorang peneliti yang mengamati laju mobil dari komputer yang ada di dalam mobil canggih tersebut.
Setiap mobil ini memiliki enam buah lidar, sebuah sistem deteksi yang menggunakan laser untuk beroperasi layaknya radar, yang salah satunya diletakkan di atas atap dalam keadaan selalu berputar. Terdapat juga dua kamera di dashboard untuk memindai berbagai rintangan di depan mobil, serta mendeteksi lampu lalu lintas.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya