Tanaman di era Pleistocene berhasil dihidupkan kembali

Merdeka.com - Beberapa peneliti dari Rusia beberapa waktu lalu telah menemukan satu tanaman yang telah menjadi fosil terkubur di dalam Kolyma River, Siberia. Diperkirakan tanaman tersebut berusia lebih dari 32 ribu tahun yang lalu atau era Mammoth dan kucing Saber-Tooth hidup di bumi ini.

Setelah dilakukan beberapa penelitian, tanaman purba tersebut dapat kembali hidup dan tumbuh seperti halnya tanaman zaman sekarang ini. Sontak saja, penelitian ini menjadi salah satu penelitian yang bersejarah karena sejak membeku dan terkubur sedemikian lama, ternyata biji dari tanaman tersebut masih mampu untuk kembali 'bangkit dari kematiannya.'

Menurut Bloomberg.com, untuk menghidupkan kembali biji tanaman purba tersebut, para ilmuwan menggunakan teknik yang disebut horticulture technique atau disebut micropropagation. Cara kerja dari teknik ini hanyalah dengan cara membiarkan biji tanaman tersebut di lembaran tisu yang sudah dibasahi, kemudian sedikit demi sedikit diberikan nutrisi.

Setelah warna dari biji tersebut mulai menampakkan warna cerah, para peneliti memasukkan biji tanaman tersebut ke dalam sebuah pot yang telah terisi oleh tanah dan pupuk. Proses terakhir adalah penyinaran. Pada akhirnya, setelah melakukan serangkaian proses, biji dari tanaman purba tersebut kembali tumbuh dan kini telah mengeluarkan bunga berwarna putih.

Menurut para peneliti, tanaman purba ini terkubur sedalam 124 kaki atau 38 meter di bawah lapisan es yang bertemperatur -38 °C di salah satu sungai di Siberia Utara. Dikarenakan masih banyak hal yang perlu diteliti lagi, maka para ilmuwan berencana akan mengembangkan penelitian di sekitar kedalaman ditemukannya tanaman purba tersebut.

Para peneliti memberikan nama tanaman tersebut Silene stenophylla (Narrow-Leafed Campion). Mungkin saja, setelah ditemukan tanaman purba tersebut, para ilmuwan juga dapat menemukan Ang atau karakter utama dari film animasi Avatar yang terkubur di dalam endapan es. (mdk/das)