Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tanpa Steve Wozniak, mungkin Apple tak akan pernah ada

Tanpa Steve Wozniak, mungkin Apple tak akan pernah ada Steve Wozniak News. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Meskipun pernah dicurangi oleh Steve Jobs saat belum jadi apa-apa, nyatanya Steve Wozniak tak pernah menyimpan dendam. Malah, dirinya pun turut membantu Jobs dalam membangun perusahaan teknologi inovatif dunia, Apple.

Awalnya, Wozniak yang memiliki keahlian dalam merancang dan merakit hardware ini membuat sebuah komputer revolusioner yang dinamakan Apple I. Komputer ini mulai dari hardware, papan sirkuit, hingga operating systemnya merupakan 100 persen buatan Wozniak sendiri.

Namun, Wozniak saat itu masih kurang percaya bahwa produknya itu mampu dijual meskipun meraih banyak pujian terutama dari Homebrew Computer Club, grup pecinta komputer lokal. Di sinilah kemudian Steve Jobs berperan dengan meyakinkan Woz agar mengomersilkan ciptaannya ini.

Tak disangka, ternyata Apple I mampu terjual hingga USD 666,66. Wozniak dan Jobs pun kemudian makin giat memproduksi komputer hingga dapat membuat produk turunannya, Apple II.

Selain Apple I dan II, Wozniak juga berkontribusi membangun operating system Macintosh yang didesain khusus untuk komputer Apple. Software inilah yang kemudian menjadi tulang punggung Apple guna mengeruk pendapatan di dunia komputer.

Beberapa tahun kemudian, Woz sendiri menganggap perusahaan sebesar Apple akan menghambat cita-citanya untuk membagikan teknologi bagi semua orang. Menurutnya, teknologi harus bisa dijangkau siapa saja, bukan hanya mereka yang berduit.

Oleh karenanya, Wozniak pun kemudian mengundurkan diri dari Apple. Meski begitu, dirinya kerap memberikan saran dan kritik membangun bagi perusahaan asal Cupertino tersebut karena mengaku masih sayang.

"Handset saya yang utama adalah iPhone. Namun, harapan terbesar saya yaitu iPhone dapat mempunyai kelebihan yang dimiliki Android," salah satu kritikan Woz terhadap iPhone.

Memang hanya ada satu tempat untuk pemimpin dan tempat itu di Apple diisi oleh Steve Jobs yang lebih pandai berkomunikasi. Sejak berusia 10 saya tahu bakal menjadi seorang insinyur, kecintaan utama saya adalah membuat dan mengutak-atik komputer. Karena itu saya sadar tidak bisa menjadi manajer seperti Steve," ujar Wozniak.

Imbasnya pun nama Steve Jobs lebih dikenal daripada Steve Wozniak dalam perkembangannya membesarkan Apple. Padahal, tanpa Steve Wozniak, mungkin Apple dan Steve Jobs tak akan jadi apa-apa.

Tamat

dari berbagai sumber (mdk/nvl)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP