Teknologi adalah solusi bagi penyandang disabilitas
Merdeka.com - Para penyandang disabilitas di Indonesia masih kurang terpenuhi fasilitasnya. Hal ini terlihat dari masih minimnya fasilitas umum yang dapat menunjang pengguna kursi roda.
Berbeda dengan di negara maju, fasilitas umum di sana lebih baik. Semua fasilitas umum seperti toilet, trotoar, hingga transportasi umum, semua dapat menunjang aktivitas para penyandang disabilitas. Namun hal tersebut tidak membuat para penyandang disabilitas puas. Keinginan mereka untuk berekspresi selayaknya manusia lain, menggugah kreativitas para ilmuwan.
Seperti contohnya seorang penyandang disabilitas bernama Austin Whitney. Dilansir dari Cnet (2/2), di tahun 2011 silam, dia membuat orang-orang tercengang karena dia berdiri dari kursi rodanya, dan berjalan sejauh 3 meter untuk menerima gelar sarjana di University of California. Namun hal itu bukanlah sebuah keajaiban. Whitney memang memakai sebuah jubah robot exoskeleton. Yakni sebuah robot yang bisa dipakai, lengkap dengan persendian di pinggul dan lutut untuk membantu pergerakan para penyandang disabilitas. Sayangnya, ketika itu jubah robot tersebut masih dalam tahap eksperimen.
-
Aplikasi apa yang membantu penyandang disabilitas menemukan tempat yang mudah diakses? Accessnow tersedia dalam bentuk web dan aplikasi saluler, yang memungkinkan semua orang bisa mencari dan menemukan aksesibilitas tempat dan pengalaman di seluruh dunia.
-
Apa yang diberikan Pemkot Tarakan untuk lansia dan disabilitas? Alkes yang diberikan antara lain kursi roda, kacamata, alat bantu dengar, dan tongkat kruk ketiak, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup lansia dan penyandang disabilitas.
-
Bagaimana Kedai Kopi Berbagi berdayakan disabilitas? 'Kopi Berbagi itu mempunyai misi yaitu untuk berbagi kepada sesama. Salah satunya dengan kawan-kawan disabilitas yang kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan. Kami ajak bergabung untuk terlibat dalam pembuatan kopi, memasak, dan lainnya,' kata Dike.
-
Kenapa Kedai Kopi Berbagi di Bandung didesain ramah disabilitas? Sang pemilik ingin menghadirkan tempat nongkrong yang bisa dirasakan oleh semua kalangan, sehingga dirinya menata tempat nya agar nyaman terutama bagi para penyandang disabilitas.
-
Bagaimana kacamata pintar membantu orang dengan disabilitas? Envision adalah perusahaan yang telah mengembangkan kacamata pintar yang dirancang menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membantu orang buta atau tunanetra memahami lingkungan sekitar mereka.
-
Kenapa Pemkot Tarakan beri alkes untuk lansia dan disabilitas? Bantuan ini bersumber dari APBD Kota Tarakan. Alkes yang diberikan antara lain kursi roda, kacamata, alat bantu dengar, dan tongkat kruk ketiak, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup lansia dan penyandang disabilitas.
Berita baiknya adalah, mulai saat ini semua orang dapat membeli versi sempurna dari jubah robot tersebut. Jubah robot yang dikembangkan oleh SuitX dan diberi nama Phoenix ini, dapat membantu para penyandang disabilitas untuk berjalan selama 4 jam tanpa henti, dengan kecepatan sekitar 1,5 kilometer per jam.
Dalam uji cobanya, jubah robot ini tak hanya bisa membuat seorang penyandang disabilitas dapat berjalan kembali, bahkan jubah robot ini dapat membuat para penyandang disabilitas bisa bermain bola.
Sebelumnya, pengembang produk serupa bernama ReWalk, sama-sama telah merilis jubah robot bagi penyandang disabilitas. Namun harganya yang tinggi, sekitar hampir satu milyar rupiah, membuat produk keluaran SuitX lebih kompetitif. Dibanderol dengan harga 550 juta, jubah robot keluaran SuitX akan laris manis dibeli banyak rumah sakit dan klinik rehab.
Proyek ini pun sebenarnya bukan hal yang baru. Di awal tahun 2000an, sebuah badan yang dibawahi Militer Amerika Serikat bernama DARPA, telah mengembangkan jubah robot exoskeleton serupa. Tujuannya adalah membuat jubah perang yang ringan dan fleksibel, sehingga dapat menambah kekuatan dan ketahanan tentara di medan perang.
Tentu saja, membuat armada perang dengan jubah robot seperti di film, tidak lebih mendesak daripada membantu orang-orang di sekitar kita yang menyandang disabilitas.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nantinya baik Dinas Sosial (Dinsos) maupun Suku Dinas Sosial (Sudinsos) akan melakukan asesmen atau pengumpulan dan pengolahan informasi.
Baca SelengkapnyaKemensos beri bantuan Tongkat Penuntut Adaptif secara gratis.
Baca SelengkapnyaMensos Tri Rismaharini mendapatkan pujian dari HE Sara Minkara, Penasihat Khusus bidang Hak Disabilitas Internasional Presiden Amerika, Joe Biden
Baca SelengkapnyaIni menguatkan komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam melaksanakan kaidah keterbukaan informasi publik.
Baca SelengkapnyaDi kantor BPN kini telah dilengkapi dengan fasilitas ramah kelompok rentan. Seperti pagar pegangan untuk lansia, guiding block, dan kursi roda.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah beberapa aplikasi yang dapat digunakan penyandang disabilitas.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengaku banyak kelompok disabilitas belum mendapatkan kartu subsidi atau Kartu Layanan Gratis (KLG) yang ingin naik TransJakarta dan Mikrotrans.
Baca SelengkapnyaPenyandang difabel antusias menyambut hari pemungutan suara Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BPS, dari sekitar 28 juta penyandang disabilitas di Indonesia, hanya 22 persen yang memiliki rekening di lembaga keuangan.
Baca SelengkapnyaAksi kedua satpam ini pun viral dan menuai pujian dari warganet.
Baca SelengkapnyaUnit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS) Dishub DKI Jakarta mengoperasikan 5 unit armada bus sekolah khusus untuk penyandang disabilitas.
Baca SelengkapnyaPenanganan terhadap Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial perlu kolaborasi antara pemerintah dan sumber daya yang ada di masyarakat.
Baca Selengkapnya