Teknologi Ini Mampu Buat Otak Lansia Miliki Performa Layaknya Remaja
Merdeka.com - Teknologi stimulasi otak dipercaya bisa ubah performa otak mereka yang telah berusia lanjut atau lansia, berfungsi layaknya otak manusia berusia 20 tahun.
Teori tentang teknologi tersebut, diterbitkan dalam jurnal Nature Neuroscience. Ilmuwan juga telah mengujicoba teknologi ini ke sukarelawan yang terdiri dari beberapa lansia dan remaja.
Dengan menstimulasi dua area di otak lansia dalam ritme spesifik, kinerja otak lansia dipercaya bisa lebih ringan dan berpikir layaknya remaja. Demikian seperti dikutip Mirror via Tekno Liputan6.com.
-
Apa itu perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia.
-
Siapa yang memiliki kecerdasan tinggi? Sebuah studi pada tahun 2016 yang mengikuti lebih dari 5.000 orang selama sekitar 50 tahun menemukan bahwa anak-anak dengan kecerdasan tinggi terus terbuka terhadap ide-ide baru seiring mereka tumbuh dewasa.
-
Siapa yang berperan penting dalam kecerdasan remaja? Orang tua dan lingkungan sekitar memiliki peran yang sangat besar.
-
Bagaimana otak Generasi Z berkembang? Meskipun Generasi Z dan Alpha mungkin memiliki otak yang lebih besar daripada orang yang lahir 100 tahun lalu, penelitian menunjukkan mereka juga memiliki IQ yang lebih rendah dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
-
Bagaimana cara orang tua stimulasi kecerdasan remaja? Orang tua dan guru dapat memberikan stimulasi intelektual yang sesuai dengan minat dan bakat anak remaja, dengan cara memberikan bahan bacaan, media belajar, atau kegiatan ekstrakurikuler yang menarik dan menantang bagi mereka.
-
Apa yang dibutuhkan remaja untuk optimalkan kecerdasan? Remaja tetap memerlukan bantuan dan bimbingan dari orangtua untuk memaksimalkan kecerdasan mereka.
Pun demikian, teori ini masih terbilang dini dan hanya bisa diaplikasikan ke lansia yang kondisi kesehatannya prima.
Ke depannya, teknologi bernama electroencephalography (EEG) ini akan digunakan untuk membantu lansia dengan penyakit dementia dan alzheimer.
EEG sendiri bertugas untuk memonitor aktivitas otak. Sementara, ilmuwan juga akan menggunakan teknik lain bernama transcranial alternating-current stimulation (tACS) untuk menstimulasi otak sekelompok lansia dan remaja.
Dalam tahap itu, ilmuwan akan memodulasi interaksi gelombak otak yang terhubung ke cara bagaimana mereka bisa mengingat sesuatu.
Uji coba ini melibatkan 42 sukarelawan berusia 20-29 tahun dan lansia berusia 60-76 tahun. Salah satu tugas yang harus dilakukan adalah uji memory task (mengingat).
Tanpa stimulasi otak, lansia sudah pasti berpikir lebih lambat dan kurang akurat ketimbang otak remaja dan dewasa.
Pasalnya, otak manusia berusia produktif memiliki tingkat interaksi dan sinkronisasi gelombang otak yang lebih tinggi.
Saat mendapatkan stimulasi aktif otak, kinerja otak lansia langsung meningkat saat mereka mencoba uji ingatan. Adapun ilmuwan mengungkap efek stimulasi tersebut mampu bertahan hingga 50 menit.
"Dengan menggunakan stimulasi tersebut, kita bisa menghubungkan ulang dan mensinkronisasi (kinerja) otak mereka," ungkap Robert Reinhart, ilmuwan di Universitas Boston.
Sumber: Tekno Liputan6.comReporter: Jeko I.R
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Optimalnya kemampuan otak bisa sangat berbeda tergantung kemampuan apa yang kita bahas.
Baca SelengkapnyaTernyata ukuran otak generasi muda lebih besar dari generasi sebelumnya. Ini dampak bagi kesehatan.
Baca SelengkapnyaKondisi mental dan otak seorang atlet memiliki perbedaan besar dengan orang biasa.
Baca SelengkapnyaAnak memiliki kecepatan belajar yang luar biasa cepat, orangtua memiliki tugas agar anak bisa memaksimalkan kemampuan belajar mereka.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Ungkap Sejak 1930 Otak Manusia Berkembang Tapi IQ Gen Z Justru Turun
Baca SelengkapnyaHal ini tidak lepas dari pesatnya pertumbuhan teknologi yang mendampingi kebiasaan hidup Gen Z.
Baca SelengkapnyaMeningkatkan ingatan di usia 30-an bisa berdampak luar biasa pada kemampuan otak kita seumur hidup.
Baca SelengkapnyaOtak bisa bertambah tua seiring usia. Sejumlah cara bisa dilakukan mengatasinya.
Baca SelengkapnyaCiri-ciri jiwa muda yang bersemangat untuk belajar meliputi fleksibilitas, perhatian terhadap kesehatan, humor tinggi, serta menjaga hubungan sosial yang baik.
Baca SelengkapnyaUsia seseorang terjadi bisa menjadi indikator dari kebahagiaan dan rasa percaya diri yang dimilikinya.
Baca Selengkapnya