Teknologi makin berkembang, PBNU jalin kemitraan dengan XL
Merdeka.com - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berkolaborasi mengelevasi masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan secara positif perkembangan teknologi digital yang sudah menjadi keniscayaan. Melalui Program "XL NUsantara – Ekosistem Ekonomi Kreatif Berbasis Digital" , kedua pihak akan bersama-sama memfasilitasi anggota NU dan masyarakat luas agar bisa memanfaatkan teknologi digital secara produktif guna mewujudkan kedaulatan dan kemakmuran Indonesia di era digital.
Penandatanganan kerjasama dilakukan oleh Ketua Umum Pengurus Besar NU, KH Said Aqil Siroj dan Presiden Direktur/CEO XL Axiata, Dian Siswarini di kantor pusat PBNU, Jakarta, Kamis (16/2). Hadir dalam acara ini antara lain Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rudiantara, Plt. Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, serta sejumlah Duta Besar negara-negara sahabat.
"Kolaborasi XL Axiata dengan PBNU merupakan orkestrasi bersama seluruh stakeholder bangsa untuk menjaga NKRI dan memasyarakatkan Islam Nusantara yang ramah, damai, dan toleran serta untuk mewujudkan tatanan dunia yang adil dan beradab. Di sisi yang lain diharapkan mampu menggerakkan potensi bangsa dan negara untuk memenangkan persaingan global," ujar Ketua Umum Pengurus Besar NU, KH Said Aqil Siroj.
-
Apa yang XL Axiata perluas di Sulawesi? PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus memperluas jaringan Fix Mobile Convergence (FMC) di Sulawesi.
-
Dimana XL Axiata fokus perkuat jaringan? Sejumlah daerah yang biasanya menjadi tujuan mudik dan wisata akan menjadi perhatian khusus, terutama di Pulau Jawa.
-
Mengapa XL Axiata membangun jaringan di Sulawesi? 'Sulawesi merupakan salah satu wilayah yang sangat menantang bagi XL Axiata dalam menggelar jaringan dan layanan telekomunikasi juga data. Pulau ini sangat luas dengan geografis yang tidak mudah. Di sisi lain, Sulawesi juga menjadi pintu gerbang menuju Kawasan Timur Indonesia dengan kota-kota penting dan tentunya pasar yang potensial. Karena itu, di Sulawesi kami tetap berusaha keras untuk terus menghadirkan layanan XL Axiata di area yang terus meluas hingga desa-desa pelosok.
-
Bagaimana Diskominfotik NTB ingin menjadikan NTB sebagai katalis komunikasi dan jejaring informasi? Dirinya yakin melalui sinergi yang kuat antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, NTB dapat mencapai kemajuan yang lebih baik dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Terutama bagaimana NTB ke depan bisa menjadi katalis komunikasi dan jejaring informasi yang sehat di NTB.
-
Kenapa XL Axiata membangun jaringan backbone di Sulawesi? Backbone fiber optic ini juga akan membantu memperkuat upaya XL Axiata untuk mendorong penetrasi layanan Fixed Broadband (FBB) dan juga Fixed Mobile Convergence (FMC) serta melayani kebutuhan pasar korporasi di wilayah Sulawesi dengan kualitas pengalaman jaringan yang lebih baik.
-
Bagaimana XL Axiata meningkatkan kualitas internet di Sulawesi? Untuk meningkatkan kualitas jaringan, XL Axiata juga terus melakukan fiberisasi jaringan. Secara teknis, fiberisasi bertujuan untuk meningkatkan kapasitas, agar kenyamanan pelanggan juga semakin meningkat. Hingga saat ini, fiberisasi di Sulawesi telah mencapai lebih dari 50% dari total BTS yang ada di pulau tersebut.
Dia menambahkan, sebagai organisasi dengan puluhan juta anggota yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan manca negara, NU merupakan komunitas yang sangat besar. Pemanfaatan teknologi digital ini dimulai dari digitalisasi kepengurusan NU sendiri untuk mengefisienkan komunikasi antar pengurus, dari pengurus ke anggota, pengurus ke publik maupun antar anggota NU sendiri.
Melalui platform digital, komunikasi menjadi lebih mudah dan interaktif dalam berbagai format baik tulisan, suara, gambar, maupun video. Komunikasi multi arah dalam komunitas besar ini akan menstimulasi partisipasi aktif anggota menyampaikan ide dan aspirasi. Hal ini diyakini akan mendorong kreativitas kolektif anggota komunitas NU untuk melahirkan inovasi-inovasi berupa program ekonomi, sosial maupun budaya.
Sementara, Presiden Direktur/CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, manajemen XL Axiata dan PBNU, memiliki kesamaan visi untuk mengelevasi masyarakat Indonesia yang merupakan mass digital consumers untuk berpartisipasi aktif memanfaatkan teknologi memberi nilai tambah untuk peningkatan produktivitas dan kualitas hidup.
"Bagaimanapun juga, teknologi digital terus berkembang dengan cepat, memasuki dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat kita. Tidak bisa kita hindari maupun menolaknya. Karena itu, sudah menjadi tanggung jawab sosial semua pemangku kepentingan untuk mencerdaskan masyarakat agar bisa meraih manfaatnya dan sekaligus menghindari dampak negatifnya," ungkapnya.
Dian menambahkan, hal pertama yang XL Axiata akan memberikan dukungan melalui kerjasama ini adalah membantu mewujudkan pusat komando atau Command Center di kantor PBNU, untuk keperluan penyediaan creative content berupa teks, audio atau video yang akan di-broadcast ke seluruh warga NU di seluruh Indonesia melalui berbagai media digital. Selain itu, Command Center tersebut juga akan bertindak sebagai sarana pelaporan tanggap darurat jika ada kejadian luar biasa di lingkup jemaah NU.
Selanjutnya, program XL-NUsantara akan mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif berbasis digital di Indonesia yang akan diwujudkan melalui beberapa bidang, terutama bidang pendidikan, ekonomi, pemberdayaan masyarakat, serta entertainment. Dalam implementasinya, program ini nanti akan menggunakan pendekatan dan pengembangan Community, Collaboration, and Co-Creation yang terbuka bagi berbagai pihak untuk berpartisipasi. Untuk itu, XL Axiata akan menyediakan kartu keanggotaan NU yang dinamakan 'XL NUsantara'.
Kartu keanggotaan ini merupakan kartu identitas digital dalam bentuk SIM Card yang di dalamnya sudah terintegrasi akun uang elektronik atau e-money yang memberikan akses layanan keuangan berbasis digital kepada semua anggota NU. Kartu Keanggotaan NU berbasis layanan keuangan digital dan konektivitas ini adalah pilar utama yang akan menopang platform ekonomi digital bagi komunitas NU, dan juga masyarakat Nusantara secara luas.
(mdk/gni)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketum PBNU Gus Yahya menyambut baik kebijakan organisasi masyarakat (ormas) keagamaan yang memperoleh Izin Usaha Pertambangan dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaNU perlu merambah dunia ilmu pengetahuan dan teknologi serta kewirausahaan. Agar tidak hanya berkutat di bidang sosial kemanusiaan dan keagamaan.
Baca SelengkapnyaGus Yahya meyakinkan PBNU punya sumber daya untuk kelola pertambangan.
Baca SelengkapnyaGudfan Arif merupakan putra pengurus Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan. Dia ini juga dikenal sebagai pengusaha tambang.
Baca SelengkapnyaHubungan antara PBNU dan PKB kembali bergejolak belakangan ini.
Baca SelengkapnyaErick mengatakan BUMN dan UMKM harus terus berkolaborasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaXL Axiata dan CIMB Niaga menjalin kerja sama strategis untuk mensinergikan layanan perbankan dan telekomunikasi.
Baca SelengkapnyaPotensi bisnis yang bisa digarap di ITS sangatlah besar, mulai dari penerimaan uang kuliah mahasiswa sampai KPR untuk civitas akademika ITS.
Baca SelengkapnyaGus Yahya mengatakan Jokowi merestui rencana PBNU membeli lahan 100 hektare di IKN, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaPertemuan itu membahas kerja sama bidang digitalisasi khususnya program pengembangan talenta digital bagi warga nahdiyin.
Baca SelengkapnyaBahlil mengatakan, proses pembuatan izin konsesi tersebut kini sudah memasuki tahap penyelesaian.
Baca SelengkapnyaGejolak antara PBNU dan PKB kembali mencuat. Bahkan muncul wacana PBNU mengambilalih PKB.
Baca Selengkapnya