Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Telkom bagi dividen Rp 9,29 triliun

Telkom bagi dividen Rp 9,29 triliun Ilustrasi Telkom Indonesia. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2015 PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) memutuskan 60 persen dari Rp 15,49 triliun total laba bersih Perseroan dibagikan sebagai dividen, dengan rincian dividen tunai sebesar Rp 7,74 triliun (50 persen dari laba bersih) atau sebesar Rp 78,86 per lembar saham dan dividen spesial Rp 1,55 triliun (10 persen dari laba bersih) atau sebesar Rp 15,77 per lembar saham. Sedangkan 40 persen sisa laba bersih atau sebesar Rp 6,2 triliun digunakan sebagai laba ditahan.

Semakin membaiknya kinerja Perseroan tersebut diikuti juga dengan meningkatnya kontribusi Telkom terhadap negara. Pertumbuhan kontribusi pada negara YoY 2015 untuk Total Pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak/PNBP (BHP Frekuensi, BHP Jastel, Konstribusi USO dan Dividen) sebesar 13,3 persen. Kontribusi Telkom kepada negara selama 10 tahun terakhir secara total mengalami peningkatan dari Rp 13,8 triliun pada tahun 2006 menjadi Rp 32,0 triliun pada 2015 dengan CAGR sebesar 9,8 persen.

Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga mengatakan, pada tahun 2015 Telkom membukukan kinerja keuangan yang sangat baik ditandai dengan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 102,47 triliun atau tumbuh 14,2 persen. Ini untuk pertama kalinya pendapatan menembus angka Rp 100 triliun. Tidak hanya pendapat yang menembus Rp 100 triliun, pencapaian Telkom pada 2015 ditandai juga dengan melonjaknya kontribusi anak perusahaan di luar Telkomsel.

Orang lain juga bertanya?

"Berkat kinerja yang sangat baik, pada tahun buku 2015 ini Telkom dapat membagikan dividen senilai Rp 9,29 triliun," ujarnya.

Dividen per lembar saham tersebut berdasarkan jumlah saham yang dikeluarkan, yaitu sebabnyak 98,18 miliar lembar sahan dan dibayarkan secara sekaligus pada tanggal 26 Mei 2016 kepada para pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 4 Mei 2016 sampai dengan pukul 16.00 WIB.

"Sepanjang tahun 2015, Telkom mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja yang sangat baik dengan pencapaian di atas rata-rata industri. Ini merupakan buah dari investasi Perseroan dalam membangun infrastruktur broadband serta sebagai wujud komitmen Telkom untuk menjadi pemain terkemuka dalam bisnis digital," ujar Alex.

Pencapaian kinerja Perseroan yang baik ini ditopang dari pertumbuhan Segmen Data, Internet & IT Services (tidak termasuk SMS) sebesar 37,5 persen yang menjadi pendorong utama pertumbuhan pendapatan Telkom. Segmen ini memberikan kontribusi sekitar 32 persen terhadap total pendapatan Telkom, naik signifikan dari kontribusi tahun sebelumnya sebesar 26 persen. Ini merupakan bukti bahwa Perseroan telah berada di jalur yang benar untuk menjadi digital company.

Perseroan juga mampu mencatat pertumbuhan EBITDA yang cukup tinggi sebesar 12,6 persen menjadi Rp 51,42 triliun dengan marjin EBITDA yang masih superior sebesar 50,2 persen meskipun terdapat tekanan biaya operasi seiring dengan pembangunan infrastruktur dan ekspansi bisnis baik di segmen seluler maupun jaringan tetap. Biaya operasi naik 15,8 persen menjadi Rp 70,01 triliun sepanjang tahun 2015, dengan Laba Bersih Perseroan yang meningkat 7,0 persen menjadi Rp 15,49 triliun.

Dalam mendukung penguatan infrastruktur, Telkom secara konsisten mengalokasikan belanja modal (capital expenditure) yang cukup tinggi. Hal ini untuk mengantisipasi kebutuhan layanan data, baik segmen mobile maupun fixed, yang bertumbuh dengan pesat. Sepanjang tahun 2015, Perseroan membelanjakan Rp 26,4 triliun atau sekitar 26 persen dari pendapatan untuk membangun infrastruktur dengan fokus mendukung layanan data.

Meskipun Telkomsel merupakan entitas anak yang masih menjadi kontributor terbesar terhadap pendapatan, EBITDA dan laba bersih Perseroan, namun entitas anak perusahaan lainnya juga memperlihatkan kenaikan kontribusi yang semakin siginifikan. Tahun 2015 kontribusi pendapatan Telkomsel terhadap total pendapatan Perseroan masih dominan yakni sebesar 57 persen, sedangkan pendapatan anak perusahaan lainnya tahun ini memberikan kontribusi hingga 20 persen atau tumbuh 3 persen.

(mdk/ega)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
RUPST Telkom Tahun Buku 2023, Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5% YoY
RUPST Telkom Tahun Buku 2023, Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5% YoY

RUPST Telkom Tahun Buku 2023, Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5% YoY

Baca Selengkapnya
Begini Kinerja Telkom Sepanjang 2023
Begini Kinerja Telkom Sepanjang 2023

Berikut adalah paparan kinerja Telkom selama 2023.

Baca Selengkapnya
Telkom Bukukan Pertumbuhan Pendapatan Positif Rp112,2 T Ditopang Bisnis Digital yang Semakin Tumbuh
Telkom Bukukan Pertumbuhan Pendapatan Positif Rp112,2 T Ditopang Bisnis Digital yang Semakin Tumbuh

Konsumsi masyarakat akan layanan data masih terus meningkat didukung dengan kebutuhan layanan digital yang berkualitas.

Baca Selengkapnya
Telkomsel Akui Segmen Bisnis Digital Kini Jadi Motor Pendapatan Perusahaan
Telkomsel Akui Segmen Bisnis Digital Kini Jadi Motor Pendapatan Perusahaan

Pertumbuhan data dan layanan digital telah mencatat kinerja positif di kuartal satu tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Telkom Group Raup Laba Bersih 2023 Rp 24,6 Triliun
Telkom Group Raup Laba Bersih 2023 Rp 24,6 Triliun

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatat kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2023.

Baca Selengkapnya
10 Tahun Pemerintahan Jokowi, BRI Jadi BUMN dengan Setoran Dividen Terbesar ke Negara
10 Tahun Pemerintahan Jokowi, BRI Jadi BUMN dengan Setoran Dividen Terbesar ke Negara

Setoran dividen BRI ke kas negara selama periode 2014-2023 berkisar di rentang Rp3,6 triliun hingga Rp23,23 triliun.

Baca Selengkapnya
BUMN Raup Pendapatan Rp292 Triliun Sepanjang 2023
BUMN Raup Pendapatan Rp292 Triliun Sepanjang 2023

Kinerja positif BUMN akan berpengaruh pada setoran dividen ke kas negara.

Baca Selengkapnya
Setor Deviden Rp23,2 Triliun ke Negara, BRI Jadi BUMN Nomor 1 Paling Cuan di 2023
Setor Deviden Rp23,2 Triliun ke Negara, BRI Jadi BUMN Nomor 1 Paling Cuan di 2023

BRI menjadi BUMN paling banyak menyumbang deviden BUMN ke negara hingga Rp23,2 triliun.

Baca Selengkapnya
BUMN Sumbang Dividen Rp81 Triliun ke Negara, Erick Thohir: Tertinggi Sepanjang Sejarah
BUMN Sumbang Dividen Rp81 Triliun ke Negara, Erick Thohir: Tertinggi Sepanjang Sejarah

Selain dividen, aset BUMN juga mengalami kenaikan menjadi Rp10.000 triliun di 2023.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir: Aset BUMN Naik dari Rp8.312 Triliun Jadi Rp10.402 Triliun
Erick Thohir: Aset BUMN Naik dari Rp8.312 Triliun Jadi Rp10.402 Triliun

Dari segi pendapatan, kata Erick, meningkat dari Rp1.930 triliun pada 2020 ke Rp2.933 triliun pada 2023.

Baca Selengkapnya
Setoran Dividen BUMN Meningkat Drastis, BRI Jadi Kontributor Teratas
Setoran Dividen BUMN Meningkat Drastis, BRI Jadi Kontributor Teratas

Setoran dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tercatat meningkat drastis pada tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Daftar 5 BUMN dengan Laba Terbesar
Daftar 5 BUMN dengan Laba Terbesar

Erick Thohir sebagai Menteri BUMN menargetkan setoran dividen 2024 kepada negara mencapai Rp85 triliun.

Baca Selengkapnya