Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Telkom belum hitung biaya pemulihan Satelit 1

Telkom belum hitung biaya pemulihan Satelit 1 Ilustrasi operator seluler. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Telkom sejauh ini belum mengkalkulasi jumlah biaya akibat anomali yang terjadi pada satelit 1. Menurut Direktur Utama Telkom, Alex J. Sinaga, terpenting saat ini adalah memulihkan layanan para pelanggannya.

Sebagaimana diketahui, terdapat sekitar 15.019 sites layanan pelanggan Satelit Telkom 1 yang terganggu. Namun, pelan-pelan Telkom mampu memulihkan keadaan tersebut.

“Penyebabnya masih di dalam ekspert Telkom dan rekanan kami. Teknologi satelit sangat rumit. Kami masih menghitung soal itu. Tapi yang terpenting pemulihan layanan pelanggan dulu,” ujarnya belum lama ini.

Orang lain juga bertanya?

Sebelumnya, dia mengungkapkan satelit Telkom 1 yang mengalami gangguan tidak akan bisa digunakan kembali. Hal tersebut berdasarkan hasil terkini dari investigasi yang dilakukan secara intensif oleh Telkom bersama Lockheed Martin selaku pabrikan Satelit Telkom.

"Satelit Telkom 1 tidak dapat dioperasikan kembali. Berdasarkan analisis yang mendalam, satelit tidak berfungsi normal, sehingga Lockheed Martin merekomendasikan agar dilakukan proses shut down untuk Satelit Telkom 1. Hal ini dilakukan untuk menghindari interferensi dengan satelit lain," kata Alex.

Saat ini Telkom telah berhasil menyelesaikan pemulihan konektivitas sebanyak 14.689 sites dari total 15.019 sites layanan pelanggan Satelit Telkom 1. Sehingga, sebanyak 98 persen layanan konektivitas pelanggan telah berfungsi normal dan Telkom optimis akan tuntas 100 persen pada malam ini.

"Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwa upaya kami dalam memulihkan seluruh layanan pelanggan yang terkena dampak anomali Satelit Telkom 1 sesuai dengan komitmen. Kami optimis malam ini seluruh konektivitas site dapat kembali pulih,” ungkapnya.

(mdk/idc)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Presdir Smartfren soal BTS Tak Perlu Lagi setelah Ada Starlink: Yakin Kita Udah Enggak Dipakai?
Presdir Smartfren soal BTS Tak Perlu Lagi setelah Ada Starlink: Yakin Kita Udah Enggak Dipakai?

Presiden Direktur Smartfren justru menanyakan balik statement pemerintah soal BTS tak lagi dipakai setelah ada Starlink.

Baca Selengkapnya
Data PDNS 2 yang Kena Ransomware Tak Bisa Dipulihkan?
Data PDNS 2 yang Kena Ransomware Tak Bisa Dipulihkan?

Data-data yang terenkripsi oleh ransomware LockBit Brainchiper tidak bisa diselamatkan.

Baca Selengkapnya
Industri Telekomunikasi Butuh Terobosan dari Pemerintah, Ini Penyebabnya
Industri Telekomunikasi Butuh Terobosan dari Pemerintah, Ini Penyebabnya

Industri halo-halo sedang tidak baik-baik saja. Pemerintah harus hadir dengan terobosan regulasi.

Baca Selengkapnya
Dirut Telkom soal Starlink: Satelit dan BTS Saling Melengkapi
Dirut Telkom soal Starlink: Satelit dan BTS Saling Melengkapi

BTS akan tetap diperlukan meskipun ada teknologi satelit. Keduanya saling melengkapi.

Baca Selengkapnya
XL Axiata Minta Pemerintahan Baru Perhatikan Keberlanjutan Operator Seluler
XL Axiata Minta Pemerintahan Baru Perhatikan Keberlanjutan Operator Seluler

Tak mudah bagi industri telekomunikasi untuk menatap masa depan. Butuh bantuan pemerintah agar bisnis mereka terus berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Satelit Merah Putih 2 Pakai Teknologi High Throughput Satellite Sukses Mengangkasa, Ini Keunggulannya
Satelit Merah Putih 2 Pakai Teknologi High Throughput Satellite Sukses Mengangkasa, Ini Keunggulannya

Ini keunggulan dari satelit Merah Putih 2 dengan memakai teknologi terbaru.

Baca Selengkapnya
9 Juli Memperingati Hari Satelit Palapa, Satelit Pertama Milik Indonesia
9 Juli Memperingati Hari Satelit Palapa, Satelit Pertama Milik Indonesia

Satelit Palapa merupakan simbol penting dalam sejarah telekomunikasi Indonesia, karena satelit ini memungkinkan integrasi dan peningkatan jaringan komunikasi.

Baca Selengkapnya