Teori ilmuwan terbantahkan! Komet ternyata tak bawa air ke bumi
Merdeka.com - Sejak dulu, ilmuwan percaya bila air di bumi di bawah oleh komet yang jatuh menghantam bumi jutaan tahun lalu. Namun, kini anggapan itu mulai terbantahkan setelah komet ternyata membawa 'air' yang berbeda.
Penemuan menggemparkan itu berhasil dilakukan oleh pesawat luar angkasa Rosetta yang saat ini tengah mengintai komet 67P/Churyumov-Gerasimenko. Data yang dikirimkan oleh Rosetta ke ESA (European Space Agency) ternyata mengungkapkan bila air yang ada di komet 67P berbeda dari air yang ada di bumi, Daily Mail (10/12).
Rosetta memang berhasil membuktikan bila komet 67P mempunyai kandungan air. Tetapi, air tersebut diketahui lebih berat dari air di bumi karena mengandung lebih banyak isotop hidrogen. Kasus ini sebelum pernah terjadi di tahun 1986 pada penelitian komet 'Oort Cloud'.
-
Air apa yang ditemukan di luar angkasa? Dua tim astronom yang dipimpin oleh ilmuwan di Caltech, telah menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta.
-
Air di Bumi apa saja? Sebesar 71 persen wilayah Bumi diselimuti oleh air yang merupakan sumber utama bagi kehidupan manusia.
-
Dimana lokasi penemuan air di luar angkasa? Tempat yang disebut sebagai penampungan air itu ditemukan di quasar, yang merupakan salah satu objek paling terang dan paling ganas di kosmos.
-
Bagaimana cara ilmuwan memantau komet 12P? Asosiasi Astronomi Inggris (BAA) telah memantau laju komet ini dengan sangat cermat. Mereka telah mendeteksi adanya ledakan tersebut setelah puluhan kali ledakan itu lebih terang bunyinya dari yang sudah pernah terjadi.
-
Dimana air di Bumi? Ternyata, persediaan air di Bumi tersebar di berbagai tempat.
-
Apa itu komedo? Komedo sendiri adalah benjolan kecil yang muncul di pori-pori kulit dan seringnya terjadi di hidung atau area kulit sekitarnya.
Tak ayal, hal ini langsung membuat ilmuwan antariksa bertanya-tanya tentang teori yang mereka percaya selama ini. Mereka percaya bila bumi awalnya mempunyai air, namun seiring dengan naiknya suhu bumi muda air-air itu menguap habis dan tergantikan oleh air yang dibawa komet.
"Pertanyaan selanjutnya adalah siapa yang membawa air ke bumi? Apakah komet atau hal lain?" kata Kathrin Altwegg, pimpinan penelitian ROSINA dari Universitas Bern, Swiss.
Altwegg sendiri punya teori lain yang memprediksi bila air bumi berasal dari asteroid, bukannya komet. Namun, teori ini ramai-ramai ditentang oleh ilmuwan lain.
"Asteroid mungkin sekitar 4 miliar tahun lalu mengandung air yang mungkin hingga kini belum kita tahu," ujar Altwegg.
Meskipun asal muasal air di bumi semakin tidak jelas, sebagian besar ilmuwan yakin bila banyak komet di luar sana yang membawa air yang sama dengan air bumi. Sebab, sekitar 3 tahun lalu saat meneliti komet Hartley 2 yang ada di sabuk asteroid Kuiper (di bagian luar orbit Neptunus), mereka berhasil menemukan air yang sama dengan yang ada di bumi.
Namun sekali lagi, apakah penemuan 3 tahun lalu itu hanya kebetulan saja? Bagaimana menurut Anda? (mdk/bbo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar di media sosial TikTok sebuah video yang memberikan informasi terkait dampak erupsi Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaViral bumi akan gelap total selama tiga hari, begini fakta sebenarnya
Baca SelengkapnyaRespons Nasa soal komet besar dikhawatirkan menghantam Bumi.
Baca SelengkapnyaNASA memprediksi bakal terjadi kiamat internet pada tahun 2025, simak penelusuran lengkapnya
Baca SelengkapnyaCuaca Panas Bikin Suhu Udara Terasa Makin Gerah, BMKG Ungkap Penyebab Utamanya
Baca SelengkapnyaBanyak muncul fenomena-fenomena aneh bila Bumi berbentuk datar. Apa saja?
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Ruang menyemburkan lava pijar dan melepaskan SO2.
Baca SelengkapnyaLuar angkasa memiliki suhu yang sangat dingin yaitu berkisar sampai minus 270 celcius.
Baca SelengkapnyaCentaur dulunya berada di Sabuk Kuiper beku di luar orbit Neptunus.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaSeorang peneliti astrobiologi di Jerman mengungkap pihak yang bertanggung jawab membunuh kehidupan "alien" di Mars 50 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaBenarkah fenomena Aphelion menyebabkan suhu bumi lebih dingin? Simak penelusurannya
Baca Selengkapnya