Terobosan Baru, Satelit Ini Dapat di Program Ulang Setelah Peluncuran
Merdeka.com - Biasanya sebuah satelit sebelum diluncurkan, terlebih dahulu harus di program. Namun terobosan kali ini mampu menerabas pakem-pakem itu. Adalah Eutelsat Quantum. Sebuah satelit yang dapat di program ulang setelah diluncurkan, sehingga memungkinkan pengguna menyesuaikan kebutuhan secara real time. Satelit ini merupakan produk besutan Inggris.
Dilaporkan The Guardian, Selasa (3/8), karena Eutelsat Quantum dapat diprogram ulang saat mengorbit pada ketinggian 35.000 km, maka satelit tersebut dapat merespons perubahan permintaan untuk transmisi data dan komunikasi yang aman selama masa pakainya yakni 15 tahun.
Satelit tersebut telah diluncurkan dari Guyana Prancis pada hari Jumat melalui roket Ariane 5. Perlu diketahui, satelit Quantum ini memiliki bobot 3,5 ton dengan mempunya delapan balok komunikasi, yang masing-masing dapat dimodifikasi untuk mengubah area jangkauannya dan juga kekuatan sinyal yang dipancarkannya.
-
Kapan satelit dibajak? Meski rentan, hingga saat ini belum diketahui adanya insiden di mana keamanan satelit telah dieksploitasi. Walau begitu, tidak menutup kemungkinan adanya insiden rahasia yang disembunyikan.
-
Bagaimana cara Stasiun Luar Angkasa menyiarkan langsung? ISS secara langsung menyiarkan tayangan langsungnya, termasuk gambar dari dalam dan luar stasiun.
-
Bagaimana cara satelit internet LEO bekerja? Ketika satelit diluncurkan, ia akan terbang mengangkasa sampai ke orbitnya. Orbit ini sederhanannya jalan bagi satelit untuk beroperasi mengirimkan sinyal. Setelah sampai di orbit, ia akan berputar mengelilingi Bumi.
-
Siapa yang berencana membuat konstelasi satelit? Di sisi lain, Elon Musk berencana membuat konstelasi satelit melalui Starlink.
-
Siapa yang mengoperasikan satelit Boeing? Dikutip dari laman The Boeing Company pada hari yang sama, satelit yang meledak adalah IS-33e yang dioperasikan oleh Intelsat di Amerika Serikat.
-
Di mana satelit-satelit itu mengorbit? Satelit merupakan objek buatan manusia yang mengorbit bumi atau planet lain dalam tata surya.
Menggunakan perangkat lunak yang tersedia untuk pelanggan, perubahan ini dapat dilakukan dalam hitungan menit, menurut Eutelsat. Ini berarti satelit dapat digunakan untuk menyediakan cakupan bergerak untuk objek bergerak seperti pesawat terbang dan kapal laut, atau cakupan setelah bencana alam atau untuk peristiwa yang hanya terjadi sekali saja.
"Pada kasus satelit Quantum ini, seluruh misi dapat disesuaikan dengan orbit dengan menawarkan fleksibilitas. Ini tentu akan mengubah kebiasaan konsumen, market, dan lain sebagainya yang berujung pada bisnis baru," kata Francois Gaullier, SVP Telecommunications, Airbus Defence and Space, dalam channel Youtube European Space Agency (ESA).
Dan pada saat kekhawatiran yang berkembang atas keamanan digital – serta kemungkinan persenjataan ruang angkasa – Quantum mampu menunjukkan dengan tepat asal sinyal yang dipancarkan dengan atau tanpa niat jahat dan mengambil tindakan untuk memperbaiki gangguan apa pun. Quantum akan mencakup area yang luas dari Afrika barat hingga Asia. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Laporan langsung Pemimpin Redaksi Merdeka.com, Darojatun di Florida, Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaIni keunggulan dari satelit Merah Putih 2 dengan memakai teknologi terbaru.
Baca SelengkapnyaSatelit Merah Putih 2 berhasil diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat pada Rabu (21/2).
Baca SelengkapnyaMemiliki kapasitas 32 Gbps dengan frekuensi C-band dan Ku-band, satelit Telkom akan menempati slot orbit 113 BT.
Baca SelengkapnyaProses ini menghilangkan kebutuhan atas bahan bakar roket
Baca SelengkapnyaSatelit Merah Putih 2 sukses mengangkasa dari Cape Canaveral, Florida pada Selasa (20/2) pukul 15.11 waktu setempat atau Rabu (21/2) pukul 03.11 Waktu Indonesia
Baca SelengkapnyaPakar Satelit Khawatir Satelit Mata-Mata Korut Punya Kemampuan di Luar Dugaan
Baca SelengkapnyaIntelsat 33E meledak di orbit, menciptakan ancaman puing-puing di GEO. Penyelidikan melibatkan Boeing dan badan pemerintah terkait.
Baca SelengkapnyaPada Juni 2023, Satelit SATRIA-1 diluncurkan. Satelit khusus internet ini difungsikan untuk layanan publik di wilayah 3T.
Baca SelengkapnyaSatelit itu buatan Amerika Serikat. Terbukti mampu bertahan lama di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat (AS) cemas melihat rencana Rusia mau meletakan senjata nuklir di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaKecepatan internet Starlink dianggap belum mampu mengalahkan "ngebut"nya internet satelit ini.
Baca Selengkapnya