Terobosan dunia medis, tulang rawan bisa 'diprint' dengan 3D Printer
Merdeka.com - Tulang rawan adalah bagian tubuh yang penting. Tulang yang lunak tersebut memberikan struktur bagi tubuh, dan beberapa organ penting, serta melindungi sendi yang terdapat di antara tulang. Tentu akan sangat berbahaya jika tulang rawan ini rusak. Hal ini dikarenakan tulang ini tak bisa regenerasi.
Namun teknologi kini memberikan solusi bagi hal ini. Dilansir dari CNET (16/3), bidang baru yang cukup menarik, yakni 'bioprinting' yang merupakan sebuah bidang yang memproduksi materi-materi biologis dengan sistem 3D printing, sedang mengembangkan tulang rawan yang merupakan hasil cetak 3D.
Tim dari Wallenberg Wood Science Center di Swedia, yang dipimpin oleh Paul Gatenholm, mengembangkan metode tersebut dan akan menguji cobakan tulang artifisial mereka di tikus. Mereka memperagakan hasil penelitiannya di National Meeting and Exposition of the American Chemical Society.
-
Mengapa penelitian ini penting? 'Melalui pemahaman tentang cara bakteri ini mendeteksi darah, kita berpotensi mengembangkan terapi baru yang menghambat kemampuan mereka ini,' ujar Siena Glenn, penulis utama studi dan mahasiswa pascadoktoral di Washington State University.
-
Kenapa penelitian ini penting? Temuan ini memberikan wawasan baru tentang fungsi tidur yang lebih kompleks dari sekadar proses konsolidasi memori.
-
Bagaimana bioteknologi diterapkan di bidang kesehatan? Bioteknologi dapat digunakan untuk menghasilkan atau memodifikasi obat-obatan, vaksin, hormon, antibodi, dan enzim yang dapat digunakan untuk mencegah, mengobati, atau menyembuhkan berbagai penyakit, seperti diabetes, kanker, AIDS, malaria, dan lain-lain.
Tulang rawan artifisial © cnet.com
"Bioprinting 3 dimensi adalah sebuah teknologi yang di harapkan dapat memberikan revolusi pada bidang medis terutama regenerasi di bidang ilmu kedokteran," ungkap Gatenholm.
"Tim kami tertarik untuk bekerja dengan para ahli bedah plastik untuk membuat tulang rawan yang mungkin rusak karena kecelakaan atau kanker. Kami mengerjakan tulang rawan untuk telinga dan hidung, di mana itu adalah bagian tulang rawan yang sulit dibenahi oleh ahli bedah," tambahnya.
Metode yang digunakan untuk membuat tulang rawan tersebut, adalah dengan mengimplan sel pembangun tulang rawan di sebuah medium, lalu menumbuhkannya di kondisi yang mirip dengan di tubuh manusia. Pada langkah terakhir, 3D printer akan mencetak selnya yang telah tumbuh agar bentuknya menyerupai tulang rawan yang asli.
Namun penelitian ini bukan tanpa masalah. Dalam proses pengembangan ini, seringkali hasil yang muncul adalah gumpalan yang tak berbentuk. Kunci dari pengembangan teknologi ini adalah medium yang pas dalam mengembangkan sel tulang rawannya. Oleh karena itu, mereka menggunakan polisakarida dari tumbuhan alga dan fibril selulosa dari batang kayu, untuk membuat struktur tulang rawan tetap berbentuk sempurna.
Dalam uji cobanya, tulang rawan ini mampu bertahan di tubuh tikus, dan juga memicu tubuhnya untuk memproduksi tulang rawan yang asli.
Dengan ini, teknologi pengembangan tulang rawan ini sudah siap untuk diuji cobakan ke manusia. Hal yang dilakukan Gatenholm dan tim, saat ini adalah menggandeng para bedah plastik, untuk memastikan bahwa para ahli bedah bisa menjembatani penemuannya dengan dunia medis, serta tetap pada regulasi medis yang berlaku.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rekaman suara mumi tersebut bisa didengarkan di bagian terakhir artikel ini.
Baca SelengkapnyaDepresi tidak secara langsung menyebabkan nyeri tulang belakang, namun jika tidak diatasi, kondisi ini bisa berpotensi menimbulkan masalah tersebut.
Baca SelengkapnyaFakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatra Utara (USU) punya alat canggih pembuat gigi tiruan dalam waktu sehari saja.
Baca SelengkapnyaTemuan ini berhasil menjadi terobosan baru dalam bidang kedokteran.
Baca SelengkapnyaPerusahaan farmasi CGBio perkenalkan penggunaan efektif pengganti tulang di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAda tujuan tertentu mengapa para ilmuwan ingin menciptakan robot dari sel manusia.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan menyebut miniatur jantung akan bisa dipasang di tubuh manusia.
Baca SelengkapnyaDengan memanfaatkan kekuatan organisme hidup dan proses biologis, bioteknologi memiliki potensi untuk merevolusi berbagai bidang agar semakin baik.
Baca SelengkapnyaDulunya cuma fiksi ilmiah, namun berkembangnya zaman "halusinasi" itu menjadi kenyataan.
Baca SelengkapnyaSejumlah penemuan penting terkait medis dilaksanakan pada tahun 2023 ini dan bisa berdampak pada semakin banyak penyakit yang diatasi.
Baca SelengkapnyaSedang Renovasi Gudang, Pria Ini Temukan Tulang Mamut dari Zaman Prasejarah
Baca SelengkapnyaTanpa IPTEK, kehidupan manusia akan penuh dengan berbagai masalah dan kondisi yang tidak teratur.
Baca Selengkapnya