Terungkap, 4 Penyebab mengapa koneksi Wi-Fi jadi 'lemot'
Merdeka.com - Wi-Fi kini ada di tiap sudut di dunia. Tak sulit untuk mencari tempat dengan sinyal Wi-Fi terkandung di udaranya. Namun akan sangat menyebalkan jika ketika kita butuh koneksi Wi-Fi tersebut untuk mengirim dokumen yang penting, namun koneksinya justru 'lemot' yang tak tertolong.
Kecepatan koneksi adalah hal paling utama dan paling penting bagi Wi-Fi. Hal ini pun bukan melulu masalah bandwith, karena seringkali Wi-Fi tetap lemot meskipun bandwith sudah kencang. Ternyata ada beberapa faktor teknis yang membuat Wi-fi jadi lemot, dan hal ini bisa memotong kecepatan koneksi hingga setengahnya.
Berikut adalah beberapa hal teknis yang membuat Wi-Fi jadi lemot.
-
Apa yang menyebabkan laptop lemot? Beberapa penyebab utama meliputi: Kapasitas RAM yang tidak memadai, Penyimpanan yang hampir penuh, Terlalu banyak program yang berjalan di latar belakang, Sistem operasi yang usang, Serangan virus atau malware, Pengaturan daya yang tidak optimal, Perangkat keras yang sudah tua atau rusak, Terlalu banyak file sampah dan cache yang menumpuk.
-
Mengapa WiFi bisa terhalang oleh dinding? Sinyal juga dapat terhalang oleh dinding atau lantai sehingga daerah-daerah tertentu tidak dapat terjangkau.
-
Kenapa RAM yang tidak memadai bisa membuat laptop lemot? Kapasitas RAM yang tidak memadai dapat menyebabkan laptop lemot karena RAM berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara untuk data yang sedang diakses oleh program. Ketika RAM penuh, sistem harus mengakses data dari hard drive, yang jauh lebih lambat daripada RAM. Hal ini menyebabkan kinerja laptop menjadi lambat.
-
Dimana saja internet belum merata? Masalah pemerataan dan kecepatan itu ya memang harus dilakukan secara paralel gitu ya. Kalau pemerataan itu kan memang masih ada 20 persen dari wilayah 3T (Terluar, Tertinggal, Terdepan-red) yang belum mendapatkan internet dengan bagus gitu ya, bahkan juga masih blank spot.
-
Kenapa koneksi internet cepat sangat penting? Pengembangan kapasitas sistem dengan penggunaan lebih banyak spektrum, seperti pita E dan S, dapat membantu menekan biaya penyediaan lebar pita (bandwidth).
-
Bagaimana cara meningkatkan kecepatan internet di Indonesia? Kita tidak hanya bicara teknologi 5G, tapi juga kita bisa multi teknologi gitu ya. Jadi mungkin untuk aksesnya yang seluler bisa 5G, bisa juga kita menggunakan kabel serat optik, fiber to the home. Termasuk memanfaatkan layanan satelit, jadi memang bisa dilakukan dengan multi teknologi.
1. Posisi router
Banyak orang yang tidak terlalu mempedulikan pentingnya meletakkan spot yang baik untuk router Wi-Fi mereka. Padahal tidak pas sedikit saja perbedaannya sudah sangat besar.
Ternyata ketinggian tempat meletakkan router jadi hal yang cukup penting dalam kecepatan koneksi. Jika Anda meletakkan router di belakang barang-barang yang berserakan, hal tersebut dapat memperburuk sinyal Wi-Fi. Dengan meletakkannya di tempat yang lebih tinggi, memungkinkan gelombang radio untuk lebih luas pancarannya. Selain itu, hal ini menghindarkan sinyal dari halangan benda-benda di rumah.
Selain itu, beton, cor, atau metal adalah material yang sangat kuat untuk menghalau gelombang Wi-Fi, Jadi hindarkan meletakkan router Anda di area basement yang dikelilingi beton.
Terkait posisi, makin jauh Anda dari sumber Wi-Fi, maka sinyal akan makin lemah. Cobalah untuk mendekat ke router jika sinyal mulai lemah.
2. Penghalang nirkabel dan 'noise'
Anda mungkin tak pernah menyadari bahwa sinyal-sinyal nirkabel yang ada di sekitar kita jumlahnya cukup banyak. Alat elektronik, satelit, tower ponsel, Wi-Fi router dan masih banyak lagi.
Bahkan gelombang dari perangkat oven microwave yang ada di dapur kita bisa menghalangi jalannya sinyal Wi-Fi. Hal ini dikarenakan frekuensi oven microwave berjalan pada frekuensi 2.45 GHz, yang sangat dekat dengan 2.4 GHz Wi-Fi band pada beberapa router lawas. Hal ini bisa terjadi jika microwave oven di rumah Anda sudah menurun kualitasnya, dan pelindungnya sudah tak sebagus pertama kali digunakan.
Selain itu, Bluetooth juga beroperasi pada frekuensi 2.4GHz, jadi koneksi Bluetooth juga berpotensi mengganggu sinyal Wi-Fi. Bahkan, lampu LED seperti lampu natal juga dapat memancarkan gelombang elektromagnetik yang juga mengganggu sinyal Wi-Fi.
3. Tetangga
Kini hampir setiap rumah memiliki jaringan Wi-Fi sendiri. Hal ini bukannya baik, justru berpotensi terjadi 'overlap kanal.' Hal ini tak terlalu masalah jika tak terlalu banyak Wi-Fi router dalam satu daerah. Namun jika Anda tinggal di kos atau apartment yang memiliki satu router setiap ruangan, tentu ini bermasalah.
Hal ini disebabkan karena hanya ada 14 kanal dalam satu pancaran. Jika ada dua router yang yang memancarkan frekuensi di satu kanal dalam satu frekuensi, akan terjadi tabrakan frekuensi.
4. Jumlah pengguna
Sudah barang tentu jika satu koneksi digunakan oleh lebih banyak orang, lemot tak akan terhindarkan. Terlebih lagi koneksi digunakan untuk aktivitas internet berat seperti bermain game, atau streaming Netflix.
Selain itu, Mengunduh file-file yang besar juga berpengaruh pada kecepatan koneksi. Jika Anda lebih butuh browsing ketimbang mengunduh, coba tunda dulu unduhan Anda dan nikmati koneksi yang pasti lebih cepat.
Banyaknya jumlah orang yang memakai ternyata tak hanya mempengaruhi jumlah bandwith yang 'termakan,' namun juga mempengaruhi secara biologis. Mengapa? Karena manusia terdiri dari 60 persen air, dan air dapat memperlambat pancaran gelombang radio.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagaimanapun Starlink tetap teknologi yang memiliki kelemahan.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah tiga hal yang menjadi penghambat meluasnya jaringan 5G.
Baca SelengkapnyaWireless adalah teknologi tanpa kabel yang mudah dan praktis.
Baca SelengkapnyaBanyak faktor yang menjadi penyebab mengapa fast charging tidak bekerja dengan baik.
Baca SelengkapnyaKumpulan cara dan panduan lengkap mengatasi laptop yang lemot agar kembali normal.
Baca SelengkapnyaOpenSignal merilis data terbaru per Oktober 2023 mengenai kondisi kecepatan internet seluler di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAda beberapa alasan mengapa penerapan 5G terkesan lama.
Baca SelengkapnyaPenggelaran jaringan 5G yang massif masih terganjal 'ketiadaan' frekuensi.
Baca SelengkapnyaRT RW net ilegal berpotensi merugikan ISP legal karena banyak faktor.
Baca SelengkapnyaSatelit orbit rendah kini sedang ramai diperbincangkan, khususnya untuk mendistribusikan sinyal internet.
Baca SelengkapnyaBeban operator seluler selama ini sungguh berat. Tidak hanya bisnisnya saja, namun 'upeti' yang mesti dibayarkan ke pemerintah pun makin bengkak.
Baca SelengkapnyaSinyal internet yang kini bisa diakses membawa kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat di daerah yang tadinya blankspot.
Baca Selengkapnya