Terungkap, korban kecanduan Google Glass pertama
Merdeka.com - Kecanduan terhadap gadget mulai mengalami pergeseran tren. Jika sebelumnya banyak yang melaporkan kasus-kasus kecanduan terhadap smartphone atau tablet, kini muncul kasus kecanduan baru akibat perangkat yang juga masih baru, yakni Google Glass.
Dikutip dari Daily Mail (14/10), seorang laki-laki yang yang bekerja sebagai mekanik di Angkatan Laut Amerika (US Navy) dinyatakan sebagai pasien kecanduan Google Glass pertama di dunia. Saking parahnya kecanduan yang dia derita, dalam mimpi-mimpinya pria tersebut membayangkan dirinya memakai wearable gadget buatan Google tersebut.
Kecanduan Google Glass yang dia alami juga berlangsung cukup cepat. Hanya dalam dua bulan sejak pria itu membeli Google Glass, dia sudah tidak bisa dilepaskan dari perangkat tersebut. Dalam satu hari setidaknya 18 jam dihabiskan dengan memakai Google Glass. Pria itu bahkan hanya melepas Google Glass saat tidur atau mandi saja.
-
Siapa yang mengembangkan Google Glass? Google adalah salah satu perusahaan teknologi yang terkenal dengan produk kacamata pintar pertamanya yang dikenal sebagai Google Glass.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Siapa yang menggunakan Google Assistant? Pengguna dapat memanfaatkan Google Assistant untuk kontrol suara, streaming, dan mengunduh dari ribuan aplikasi di Google Play.
-
Apa tujuan dari kacamata pintar Amazon? Tujuan dari inovasi ini adalah untuk memberikan petunjuk arah secara langsung kepada pengemudi, sehingga dapat menghemat waktu dalam setiap pengiriman.
-
Apa yang pria ini capai? Kini impiannya terwujud hingga berhasil mendirikan apotek untuk membantu masyarakat berekonomi rendah.
-
Mengapa pria ini membuat ide ini? 'Kalau tidak ada kerjaan kita sendiri yang bikin kerjaan itu, jadi waktu tidak terbuang sia-sia. Kita bisa menghasilkan produk dan menghasilkan rupiah,' pungkas dia.
Dokter di program kecanduan US Navy (SARP) menyatakan bila mekanik tersebut akan mengalami frustasi yang ditambah dengan rasa tidak nyaman parah saat tidak bisa memakai Google Glass.
"Pasien tersebut tercatat terus memegangi dahi dengan tangan kanannya serta terus mengetuk-ketukkan jari telunjuknya (saat tidak memakai Google Glass)," ungkap dokter SARP.
Menurut pria tersebut, rasa frustasi tersebut kerap muncul ketika dirinya dilarang memakai Google Glass saat bekerja. Jika hal tersebut terjadi, dia mengaku menjadi sangat temperamental dan suka berargumen.
Untuk mengurangi kecanduan Google Glass-nya, dokter memasukkan pria tersebut dalam program rehabilitasi selama 35 hari. Langkah ini sangat diperlukan mengingat dokter SARP juga menemukan masalah kejiwaan lain pada pria tersebut, antara lain OCD (Obsessive Compulsive Disorder), fobia sosial, dan kecanduan rokok serta alkohol.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria Malaysia 21 tahun menjalani transplantasi kornea akibat sering menggosok mata. Begini ceritanya.
Baca SelengkapnyaKacamata pintar dapat memiliki berbagai fungsi dan fitur, tergantung pada merek dan modelnya.
Baca SelengkapnyaOrang tua pelaku mengatakan, baru pertama kali anaknya melakukan tindakan tersebut.
Baca SelengkapnyaDalam perkembangannya, terungkap terduga pelaku diketahui berinisial AB, 29 tahun.
Baca SelengkapnyaSiapa pun yang memakai kacamata ini akan merasakan nuansa kekuatan yang berbeda dibanding manusia lainnya.
Baca SelengkapnyaMeta mengungkap kacamata AR baru bernama Orion yang dikendalikan oleh otak. Teknologi ini berpotensi menggantikan smartphone dan TV.
Baca SelengkapnyaTeknologi makin berkembang pesat, ada banyak peralihan yang akan terjadi. Terutama barang yang kerap digunakan manusia saat ini.
Baca SelengkapnyaLangsung membuka ponsel saat bangun pagi hari merupakan hal yang dilakukan oleh banyak orang dan bisa menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan.
Baca SelengkapnyaSeorang pria paruh baya sedang menggantungkan golok di bagian pinggang celananya. hHal tersebut menarik perhatian orang sekitar saat dikeluarkan.
Baca SelengkapnyaBarang-barang jadul yang dikoleksi pria ini sukses mencuri perhatian warganet.
Baca SelengkapnyaInsiden ini terjadi pada bulan Agustus lalu, ketika sang ibu menyadari bahwa kunci lemari pakaiannya hilang.
Baca Selengkapnya