The NextDev Semarang: Litterasi.com tawarkan solusi masalah sampah
Merdeka.com - Masalah pengelolaan sampah rupanya menjadi masalah tersendiri di banyak kota di Indonesia. Bukan hanya kota besar, sampah juga menjadi problem kota kecil di Indonesia. Populasi penduduk suatu kota yang terus bertambah membuat produksi sampah kian banyak. Tanpa pengelolaan sampah yang benar dan partisipasi aktif warganya, sampah bisa menjadi masalah laten di masa mendatang.
Dari kota kecil di Jawa Tengah, Temanggung, sebuah perusahaan rintisan (startup) teknologi mencoba menawarkan solusi penanganan sampah warganya. Ya, Litterasi.com melakukannya dengan cara tidak biasa pun dan terbilang.
Yanuar Jaka Permana, Founder itterasi.com, punya semangat besar untuk membantu menyelesaikan masalah sampah di kota kelahirannya ini. Bersama Co-Founder Litterasi, Palupi Ika Wardani, pria bertubuh gempal ini berhasil menjajakan social impact dari aplikasi digitalnya, dengan keberhasilannya masuk tahapan picth deck di The NextDev Talent Scouting Semarang, Mei lalu.
-
Bagaimana cara sekolah melibatkan siswa dalam program pengurangan sampah plastik? Melibatkan siswa, guru, dan staf sekolah secara aktif dalam program pengurangan sampah plastik adalah kunci keberhasilan. Sekolah dapat membentuk kelompok lingkungan hidup atau klub eco-friendly yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan nyata untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Kegiatan seperti kampanye medisasi atau lomba menghias kotak daur ulang dapat menjadi inisiatif yang menyenangkan dan edukatif.
-
Bagaimana Pertamina mendukung digitalisasi sekolah? Selain itu juga ada sharing inspiratif mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental.
-
Mengapa penting bagi sekolah untuk mengelola sampah plastik secara efektif? Sekolah harus memiliki sistem pengolahan sampah yang efektif. Membuat area untuk memisahkan sampah organik dan sampah non-organik serta memasang tempat sampah dengan label yang jelas. Selain itu, sekolah juga dapat menggandeng organisasi daur ulang lokal untuk mengelola dan mendaur ulang sampah plastik yang terkumpul.
-
Bagaimana komunitas ini mengenalkan buku ke anak-anak? Gambar: Liputan6 Sehari-hari mereka berkeliling dari taman ke taman sembari membawa buku agar anak-anak yang bermain bisa pelan-pelan mengenal bahan bacaan yang disukainya.
-
Bagaimana cara siswa mengurangi penggunaan plastik di sekolah? Misalnya, siswa dianjurkan untuk tidak menggunakan peralatan makan plastik sekali pakai. Ajarkan pula siswa untuk tidak berlebihan menggunakan plastik saat membeli makanan di kantin. Alih-alih membungkus jajanan kantin dengan plastik, ajarkan mereka untuk membawa wadah sendiri yang bisa dipakai berlan kali, guna meletakkan mkanan-makanan yang dibeli.
-
Mengapa penting untuk membuang sampah pada tempatnya di sekolah? Praktik membuang sampah pada tempatnya, terutama di sekolah, biasanya tercantum dalam peraturan resmi sekolah Dan apabila ada yang melanggarnya, maka akan mendapat sanksi. Hal tersebut akan semakin menyadarkan para siswa untuk lebih sadar pada kondisi kebersihan lingkungan sekitarnya.
"Konsep Litterasi.com adalah menggabungkan sampah dan literasi. Maksudnya, sampah ditukar dengan buku baru," ungkap Yanuar yang tampil penuh energi dan kocak saat presentasi di hadapan dewan juri The NextDev Semarang.
Seperti apa sih konsep Litterasi.com?
Menurut Yanuar, aplikasinya memfasilitasi sekolah menukarkan sampahnya dengan buku baru untuk perpustakaan, sehingga sekolah menjadi sekolah yang peduli lingkungan dan sekaligus literasi. Cara kerja simpel, pihak sekolah memanggil penjemput sampah melalui aplikasi Litterasi.com, supaya sampah segera diambil. Setelah sampah sekolah diambil, sekolah akan mendapat poin yang tercatat di aplikasi. Poin yang dikumpulkan bisa digunakan untuk membeli buku yang dibutuhkan. Semua proses tersebut dilakukan melalui aplikasi Litterasi.com. Mudah bukan!
Saat ini aplikasi digital ini membagi beberapa jenis sampah berikut nilai poin. Contohnya, kardus bekas memiliki 2.000 poin per kilogram. Kemudian, koran bekas 2.200 poin per kilogram, sampah botol plastik 3.000 per kilogram, gelas plastik 2.000 per kilogram, dan kertas HVS bekas 2.500 per kilogram.
Selain fokus menyasar sekolah, startup asal Temanggung ini juga mengajak pihak perkantoran atau kampung/desa untuk berpartisiasp dalam Litterasi. Sebab buku yang Anda dapatkan bisa Anda gunakan sendiri atau bisa pula disumbangkan ke sekolah-sekolah yang ingin Anda bantu. Saat ini Litterasi sudah bekerja sama dengan satu sekokah di Temanggung, yakni SMP Remaja Parakan.
Di sekolah menengah pertama itu, Litterasi segera membentuk tim Litterator yang terdiri dari beberapa siswa sekolah. Mereka akan bertugas sebagai duta Litterasi dan menjadi garda terdepan pelaksanaan gerakan Litterasi di sekolahnya.
Sebagai startup pengelolaan sampah, tentu butuh dana operasionalnya. Kata Yanuar, Litterasi mendapatkan pendapatan usahanya dari hasil penjualan sampah dan buku.
Keren ya konsep Litterasi yang memadukan solusi masalah sampah dengan pengadaan buku untuk sekolah. Ayo, kamu juga bisa seperti Litterasi, menawarkan solusi bagi masalah kotamu di ajang The NextDev Talent Scouting 2018. Simak daftarnya di sini ya! (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perilaku ramah lingkungan perlu diterapkan sejak dini.
Baca SelengkapnyaPembangunan ini merupakan donasi dari jutaan donatur melalui aplikasi Kitabisa.
Baca SelengkapnyaSiswa di sini diajarkan untuk memilah sampah sejak dini.
Baca SelengkapnyaMengajarkan siswa untuk mengurangi penggunaan plastik dapat membangun kesadaran akan pentingnya menjaga bumi untuk masa depan yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaBegini kisah dosen Unisba rela urus sampah di kampus
Baca SelengkapnyaSalah satu programnya adalah Aksi Jaga Bumi. Ini adalah kompetisi antar tim penggerak pengelolaan sampah berbasis komunitas.
Baca SelengkapnyaMimpi mereka adalah ingin anak-anak di wilayah Bekasi, khususnya Tambun bisa dekat dengan buku dan berwawasan luas.
Baca SelengkapnyaKampung Edukasi Sampah dibentuk dengan tujuan membuat warganya hidup nyaman dan sehat.
Baca SelengkapnyaHal ini selaras untuk mendukung pemerintah dalam upaya menangani perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaKecamatan Medan Deli luncurkan inovasi untuk menanggulangi masalah sampah yang diubah menjadi sedekah.
Baca SelengkapnyaKonsep ekonomi sirkular ini bisa menjadi salah satu cara untuk mewujudkan lingkungan yang baik dan kemakmuran ekonomi.
Baca SelengkapnyaPenting untuk melakukan tindakan yang tepat agar permasalahan tumpukan sampah kronis ini tidak berlarut-larut terjadi.
Baca Selengkapnya