Tidak selamanya hacker bermaksud jelek
Merdeka.com - Kembali ulah usil para 'hantu dunia maya' memakan korban. Kali ini situs Polres Jakarta Selatan yang dijahili oleh peretas yang menamakan diri mereka Penjaga Mushola.
Tepatnya hari ini (01/04), situs Polres Metro Jaksel berubah tampilannya. Perubahan tersebut bukan karena pihak pengelola situs sengaja mengubahnya melainkan karena ulah jahil para peretas.
Namun, sedikit berbeda dengan apa yang pernah dilakukan oleh Wildan atau juga yang terjadi pada situs sepakbola komersil Malang, kali ini para peretas menuliskan pesan kepada pemilik situs agar lebih meningkatkan keamanan website mereka.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Kenapa pekerja IT mulai jadi hacker? Mereka disebut tidak puas dengan gaji dan pekerjaannya, sehingga memutuskan untuk menawarkan diri menjadi hacker sebagai pekerjaan sampingan.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana hacker menyerang? Mereka menggunakan aktor-aktor yang berpura-pura menjadi diplomat Barat dan pejabat Ukraina untuk mengakses akun, memahami kebijakan luar negeri Barat terhadap Ukraina, serta merencanakan serangan terhadap organisasi pemerintah Ukraina dan sektor-sektor penting di NATO.
-
Bagaimana pekerja IT tawarkan jasa hacker? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
Bagi orang awam, mungkin akan banyak yang memukul rata bahwa aksi jahil tersebut adalah tindakan para hacker. Namun, apabila mau sedikit membuka kamus atau mencari informasi mengenai seluk beluk dunia hacker, tentunya akan mengerti bahwa ada beberapa golongan dalam dunia peretas tersebut dan yang biasa melakukan tindakan seperti itu adalah salah satu dari golongan di dunia peretas.
Mengambil contoh kasus diretasnya situs Polres Metro Jaksel ini, diperkirakan pelaku memang tidak ada niatan untuk mengambil atau merusak database website dan hanya mengubah tampilannya saja (deface).
Dengan tampilan berubah dan pesan yang disampaikan, ada itikad baik dari pelaku agar pemilik website segera meningkatkan keamanan situs mereka karena ternyata masih ada celah yang mungkin dapat disalahgunakan oleh pihak lain, tentunya dengan cara mereka sendiri.
Memang ada kala pelaku tidak membubuhkan 'kata mutiara' dan hanya mengubah tampilan saja, namun dari semua aksi defacing yang pernah ada, memunculkan satu pemikiran bahwa tidak ada yang aman di lintas internet. Selalu perbaiki celah dan perketat keamanan.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Karyawan Indodax itu digaji tinggi oleh hacker untuk menjadi freelance. Namun tujuannya memasukan malware ke sistem perusahaan.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaKisah Para Red Hat, Para pemburu Hacker, Ada yang Mampu Membobol Situs Intelijen Mossad Israel
Baca SelengkapnyaSeorang hacker mengungkap celah keamanan di sistem NASA dan menerima surat apresiasi resmi dari badan antariksa tersebut.
Baca SelengkapnyaPelanggan tidak perlu khawatir karena seluruh data pelanggan dipastikan aman ungkap pihak Smartfren.
Baca SelengkapnyaPelaku meretas alamat dan nomor telepon seluler Polsek Setiabudi dengan mengaku sebagai anggota Kepolisian
Baca SelengkapnyaJSC meminta maaf terhadap dugaan aksi peretasan aplikasi JAKI
Baca SelengkapnyaPelaku mampu mengubah alamat sejumlah kantor bank hingga kantor pinjaman online.
Baca SelengkapnyaAksi pencurian sepeda motor terjadi di kawasan Melur, Koja, Jakarta Utara pada Senin (21/8) lalu. Namun aksi tersebut gagal dan mendapat sorotan warganet.
Baca SelengkapnyaInul ditipu karyawan. Barang-barang seperti mobil raib. Ia langsung menempuh jalur hukum.
Baca SelengkapnyaIa seolah bingung mencari jalan keluar usai menjalankan aksi pencuriannya.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca Selengkapnya