Tiket.com sebut bakal genjot sisi brand awareness
Merdeka.com - Chief Communication & Co-Founder tiket.com, Gaery Undarsa, mengakui brand awareness perusahaannya belum begitu melekat di benak konsumen. Terlebih bagi masyarakat yang berada di luar kota-kota besar.
Ia pun berterus terang, bila di kota-kota selain Jakarta dan Surabaya, nama kompetitornya lebih dikenal daripada tiket.com.
-
Bagaimana tiket.com mendorong pertumbuhan pariwisata? 'Melalui pemaparan hasil riset, kami berharap ini dapat menjadi bukti nyata komitmen antara tiket.com bersama Kemenparekraf RI untuk mendorong sektor pariwisata,' tutup Gaery.
-
Apa yang tiket.com lakukan untuk membantu pariwisata Indonesia? Dengan menyajikan data yang relevan dan prediksi yang akurat, kami optimis sektor pariwisata Indonesia akan terus berkembang pesat di tahun mendatang.
-
Siapa yang memimpin kemitraan tiket.com dengan Kemenparekraf? CEO tiket.com, George Hendrata, menegaskan pentingnya kolaborasi ini dalam membaca dan memetakan tren pariwisata guna mendukung kebijakan yang lebih efektif.
-
Bagaimana cara iklan digital meningkatkan brand awareness? Jenis iklan ini bisa dikatakan cukup menguntungkan, karena website sendiri bisa diakses oleh siapapun tanpa memandang latar belakangnya. Terlebih lagi, iklan jenis ini memiliki jangkauan yang luas, sehingga metode ini sangat efektif untuk meningkatkan brand awareness.
-
Kenapa Kemenparekraf bermitra dengan tiket.com? Pencapaian pariwisata yang telah kami capai bersama, ditopang oleh data-data yang diberikan tiket.com, mendorong kami untuk menghadirkan kebijakan yang berbasis data dan sesuai dengan perkembangan tren wisata yang ada.
-
Siapa yang perlu dijangkau dengan pemasaran? Seperti, memikirkan cara yang dapat kita lakukan agar konsumen mengetahui dan memahami produk atau layanan yang kita tawarkan.
“Kita pernah melakukan Focus Group Discussion (FGD) di kota-kota tier kedua, hasilnya seperti itu. Burung kecil itu yang masih diingat,” ungkapnya saat acara peluncuran logo baru tiket.com di Jakarta, Selasa (21/11).
Hal itu diakuinya karena selama ini tiket.com tak pernah melakukan branding. Yang dilakukannya hanyalah branding dengan menggunakan online marketing. Maka dari itu, semenjak tiket.com diakuisisi oleh blibli.com pada Juni lalu, pihaknya berinisiatif untuk menggeber sisi awareness. Terutama menyasar ke masyarakat yang berada di luar kota-kota besar.
“Sebenernya simple, kita gak pernah melakukan branding. Yang paling besar itu kan televise. Selama ini relative gak pernah. Kita hanya dikenal di kota-kota yang memiliki penetrasi internet tinggi, karena kita melakukannya dengan online marketing,” terangnya.
Barulah belakangan, tiket.com getol dalam urusan marketing campaign dengan menggunakan media televisi untu mendongkrak pamornya. Sebulan setelahnya, dampaknya diklaim sudah terasa. Akses tiket.com dari kota-kota tier kedua, semakin tumbuh. Sayangnya, pengakuannya itu tak disebutkan juga dengan angka pertumbuhannya.
“Secara jumlah masih terlalu early ya. Tapi mulai tumbuh di luar Jakarta dan Surabaya,” katanya.
Selain brand awareness yang dirasa cukup penting baginya, sisi user experience juga tak mau ketinggalan. Dari sisi ini, kata Gaery, beberapa fitur terbaru dirilis untuk memberikan kemudahan kepada para penggunanya. Misalnya saja seperti fitur smart refund. Fitur ini barangkali tak ubahnya dengan kompetitornya, namun diklaim masa tunggu refund tak lama.
“Jadi gak perlu lama sampai 3 bulan. Dalam waktu 14 hari setelah proses refund, duit sudah masuk ke rekening kita,” jelasnya.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini sebagai salah satu upaya mengejar target realisasi pergerakan wisatawan domestik.
Baca SelengkapnyaJelang liburan panjang, atraksi wisata yang paling diminati masyarakat meliputi landmarks, museum, teater, dan masih banyak lainnya.
Baca SelengkapnyaDigiTiket dari Indibiz tawarkan kemudahan pencatatan data dan sistem tiket.
Baca SelengkapnyaTraveloka mencatat terjadi lonjakan pada volume transaksi pada transportasi darat (bus dan kereta) hingga mencapai 20 persen.
Baca SelengkapnyaPenunjukkan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata.
Baca SelengkapnyaDigitalisasi membuat semuanya instant termasuk dalam bisnis travel. Tetapi masih dianggap butuh sentuhan tatap muka.
Baca SelengkapnyaTiket kereta cepat bisa dipesan mulai tanggal 18 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan terus memantau perkembangan harga tiket pesawat dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan harga tiket tetap terjangkau bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaBrand atau merek bukan hanya sekadar logo dan nama, tapi kumpulan pengalaman dari apa yang konsumen rasakan.
Baca SelengkapnyaCrivisaya Ganjar mengadakan diskusi tentang branding dan marketing bersama pelaku UMKM serta anak muda.
Baca Selengkapnya3,5 juta pengunjung mengakses laman untuk mendapatkan tiket kampanye akbar di JIS.
Baca SelengkapnyaDigitalisasi yang melekat pada Gen Z diharapkan bisa menjadi dongkrak destinasi wisata dalam negeri.
Baca Selengkapnya