TikTok Ambil Langkah Blokir Akses RT dan Sputnik
Merdeka.com - TikTok akhirnya mengambil langkah seperti media sosial lain terkait dengan invasi militer Rusia ke Ukraina. Dilaporkan Engadget, Rabu (2/3), perusahaan milik ByteDance telah turut memblokir akses ke dua media partisan pemerintah Rusia di Uni Eropa. Dua media itu ialah Sputnik dan RT.
Dengan demikian, TikTok tidak lagi memposting kedua konten dari media itu ke audiens di UE. Begitu juga halaman serta konten mereka tidak lagi dapat diakses oleh pengguna. Hal itu diungkapkan oleh juru bicara TikTok.
Langkah TikTok datang ketika Facebook, Twitter, YouTube, dan Microsoft juga menindaknya. Facebook juga mengatakan pada Senin lalu bahwa mereka memblokir akses ke dua publikasi itu. Twitter pun akan melabeli semua tweet dari akun media pemerintah Rusia. Tindakan itu muncul setelah perintah yang lebih luas dari pejabat Uni Eropa untuk melarang RT dan Sputnik.
-
Siapa yang menggugat TikTok? Tujuh keluarga di Prancis telah mengajukan gugatan terhadap TikTok, raksasa media sosial, dengan tuduhan bahwa platform ini telah mengekspos anak-anak remaja kepada konten berbahaya.
-
Apa itu TikTok? Keberadaan TikTok khususnya di Amerika Serikat kembali menghadapi ancaman serius dan berada dalam situasi yang sangat genting.
-
Kenapa Kanada minta TikTok 'out'? Alasan TikTok diminta untuk menghentikan operasionalnya adalah karena pemerintah Kanada menilai bahwa aplikasi dan perusahaan induknya, ByteDance, memiliki risiko terhadap keamanan nasional.
-
Apa yang TikTok lakukan sebagai platform pencarian? TikTok kini menjadi pilihan banyak orang jika ingin mencari hal yang ingin diketahui. Artinya secara perlahan semuanya pindah ke aplikasi Tiktok sebagai platform pencarian.
-
Kenapa Amerika Serikat ingin melarang TikTok? Pemerintahan Trump bahkan menyatakan bahwa TikTok berpotensi menjadi sarana bagi pemerintah Tiongkok untuk mengumpulkan data pribadi warga Amerika.
-
Siapa yang minta TikTok 'out'? Menteri Inovasi, Sains, dan Industri Kanada, Franois-Philippe, menjelaskan, 'keputusan ini didasarkan pada bukti yang dikumpulkan selama proses peninjauan serta rekomendasi dari komunitas keamanan dan intelijen Kanada.'
Senada dengan TikTok, Apple juga baru saja memutuskan menyetop penjualan seluruh produknya di Rusia gara-gara invasi militernya ke Ukraina. Hal itu diumumkan secara resmi oleh perusahaan. Dilaporkan CNN, Rabu (2/3), perwakilan perusahaan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka sangat prihatin tentang invasi Rusia.
Apple juga mengatakan telah membatasi akses ke layanan digital, seperti Apple Pay, di Rusia, dan membatasi ketersediaan aplikasi media pemerintah Rusia di luar negeri.
"Minggu lalu, kami menghentikan semua ekspor ke saluran penjualan kami di negara itu. Apple Pay dan layanan lainnya telah dibatasi. RT News dan Sputnik News tidak lagi tersedia untuk diunduh dari App Store di luar Rusia," kata pihak Apple. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Otoritas Ukraina melarang penggunaan Telegram di kalangan militer dan orang-orang yang berkaitan dengan keamanan nasional.
Baca SelengkapnyaTikTok diperkirakan akan segera dilarang di Amerika Serikat setelah upaya penjualannya kepada perusahaan lokal gagal.
Baca SelengkapnyaKominfo telah memblokir akun-akun yang terindikasi menyebar paham radikalisme.
Baca SelengkapnyaSaat Donald Trump dilantik sebagai Presiden AS untuk kedua kalinya, pemerintah Amerika Serikat dilaporkan membatalkan rencana pemblokiran TikTok.
Baca SelengkapnyaNasib TikTok saat ini tergantung pada keputusan Mahkamah Agung AS, meskipun tidak ada kepastian bahwa pengadilan akan menerima kasus ini untuk diperiksa.
Baca SelengkapnyaNegara-negara ini bahkan menolak kehadiran TikTok di wilayahnya. TikTok dianggap mengancam kedaulatan.
Baca SelengkapnyaLangkah ini merupakan perubahan strategi perusahaan, yang tidak lagi ingin bersaing dengan layanan streaming pihak ketiga.
Baca SelengkapnyaDPR AS akan mengambil sikap terkait aturan yang memaksa Bytedance, menjual kepemilikan Tiktok kepada pemilik di luar China jika masih ingin beroperasi.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan yang diraih TikTok tersebut membuat Pemerintah AS panas.
Baca SelengkapnyaTikTok telah mengakuisisi Tokopedia beberapa waktu lalu, dan menguasai 75 persen saham Tokopedia.
Baca SelengkapnyaJika dilihat dari segi pendapatan, TikTok berpotensi menyalip Meta.
Baca SelengkapnyaSetelah dilarangnya TikTok jalankan bisnis media sosial dan E-commerce oleh MenKopUKM, kini giliran respons Kominfo.
Baca Selengkapnya