Tren Digital di Human Capital Management, HR Path Tawarkan Solusi Paten SaaS
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 mengubah cara orang berkolaborasi di dunia kerja saat ini dan di masa depan. Masyarakat kini memiliki era kerja jarak jauh dan imbauan untuk saling menjaga jarak antarkaryawan.
Kerja jarak jauh yang menjadi bagian dari keadaan normal baru ini, berpotensi menurunkan produktivitas karyawan. Cara kerja baru menjadi keharusan untuk menjaga produktivitas dan daya saing, sehingga dapat mempertahankan serta meningkatkan keberlangsungan perusahaan.
HR Path, perusahaan konsultan HRIS (human resources information system) asal Prancis, mengatakan tren meningkat di banyak perusahaan dalam menerapkan platform digital dan resource planning sebagai respons terhadap budaya kerja jarak jauh. Saat ini cukup banyak inisiatif dan permintaan solusi HRIS yang ditunjukkan dengan banyaknya tender terbuka dibandingkan masa sebelum pandemi.
-
Gimana pengaruh teknologi ke tenaga kerja? Kondisi ini ditambah efisiensi penggunaan tenaga kerja sebagai akibat inovasi teknologi
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana teknologi mengubah interaksi? Teknologi komunikasi seperti smartphone dan aplikasi pesan instan telah mengubah cara kita berinteraksi satu sama lain.
-
Kapan teknologi mulai mengubah pekerjaan? Dalam beberapa tahun terakhir, mesin dan otomatisasi semakin menggantikan peran manusia dalam berbagai sektor pekerjaan.
-
Bagaimana kloning digital bisa membantu pekerja? Mereka dapat memberikan gambaran tentang seberapa 'siap' suatu klon dalam mewakili orang tersebut, bahkan bisa mengunggah suara mereka sehingga klon tersebut juga bisa mempelajari cara mereka berbicara.
-
Apa yang sedang trending dalam dunia pekerjaan? Seiring perkembangan zaman, penggunaan Bahasa Inggris pun kian meningkat pesat.
“Pandemi mengajarkan kita kebijaksanaan bahwa kita tidak bisa memprediksi lingkungan. Kami bangga membantu pelanggan kami dalam perjalanan transformasi digital mereka dengan memungkinkan beradaptasi dengan perubahan dengan bantuan teknologi SDM mutakhir dan proses praktik kerja unggulan, untuk akhirnya membuat mereka lebih tangguh,” ujar Sebastien Corominas, Partner HR Path APAC, dalam rilisnya, kemarin.
HR Path yakin tren ini terus meningkat pada tahun-tahun mendatang. Survei HR Path juga menunjukkan hampir semua perusahaan memberlakukan aturan baru bagi karyawannya. Misalnya bekerja di kantor hanya 2 atau 3 hari dalam sepekan bukan karena pandemi, tapi karena mereka merasa sudah tidak harus ke kantor. Ini menjadi kenormalan baru yang bukan sekadar nama, tapi memang cara kerjanya berubah.
Dengan latar belakang konsultan HR, HR Path melihat dari kacamata HR strategis, bukan sekedar HR operation. HR Path melakukan pendekatan konsultasi yang didukung dengan solusi SAP SuccessFactors sebagai software-as-a-service (SaaS).
Platform cloud SAP SuccessFactors membuat kolaborasi menjadi menarik, karena dapat diakses dari mana saja dan kapan saja, tanpa tergantung orang IT yang harus mengelolanya. Setiap orang bisa kerja di mana saja karena work-from-home membuat timezone berbeda-beda, dan tidak memungkinkan lagi orang kerja dengan single zone. Secara organisasi menjadi lebih lean, tidak hirarki, dan metrik.
SAP SuccessFactors sebagai solusi HR strategis memiliki modul dengan fungsi masing-masing. Yakni, Recruiting sebagai pendukung dalam rekrutmen, Onboarding 2.0 sebagai pendukung dalam kesiapan calon karyawan, Learning sebagai bantuan pembelajaran product knowledge, Performance & Goals sebagai pendukung dalam mengetahui KPI karyawan dan tugas-tugas mereka, dan Compensation sebagai pendukung dalam perhitungan benefit tambahan.
Selanjutnya ada Succession sebagai pendukung dalam menentukan posisi yang tepat dalam sebuah organisasi, Development sebagai pendukung dalam merencanakan jenjang karir, Employee Central sebagai pendukung Core HR, dan Employee Central Payroll sebagai pendukung dalam proses penggajian. Modul yang digunakan bisa berasal dari rekomendasi oleh konsultan HR Path atau berdasarkan permintaan perusahaan.
HR Path menargetkan pertumbuhan dua kali lipat dalam tiga tahun ke depan. Untuk mencapai target tersebut, HR Path mempersiapkan solusi tidak hanya kepada enterprise, tapi juga bagi perusahaan Small-Medium Enterprise (SME) yang memiliki pasar lebih besar. SME yang melakukan transformasi digital akan berhasil meningkatkan profitabilitas dan skalabilitas bisnisnya.
Andi Wibosono, Regional Manager dan Direktur HR Path Indonesia, menambahkan pandemi mendorong SME dewasa lebih cepat dan membuat mereka sadar pentingnya transformasi digital bagi bisnisnya.
"HR Path sebagai pemimpin pasar di kelas enterprise memfasilitasi perusahaan SME untuk tumbuh dan berkembang dengan pengalaman dan keahlian yang dimilikinya,” ujarnya.
HR Path merupakan pakar global HR dalam membantu perusahaan yang membutuhkannya dan dalam bertransformasi digital. Didirikan pada 2001, sekitar 1.250 talentanya telah mendukung kurang lebih 1.500 klien di 18 negara. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebijakan ini kemudian menuai protes dari karyawan.
Baca SelengkapnyaAsisten virtual, menjadi salah satu pekerjaan yang mulai diminati sebagian masyarakat di era digital saat ini.
Baca SelengkapnyaPendiri Facebook mulai memaksa karyawannya untuk taat pada aturan barunya.
Baca SelengkapnyaSebanyak 60 persen perusahaan merasa kurang cocok bekerja dengan generasi Z.
Baca SelengkapnyaPlatform SDM Global Remote membantu perusahaan untuk menemukan, merekrut, mengelola, dan membayar gaji beragam tim.
Baca SelengkapnyaPT Pos Indonesia (Persero) telah berusia hampir 3 abad.
Baca SelengkapnyaEric Schmidt, mantan CEO Google, menyatakan bekas perusahaan yang ia pimpin tidak serius dalam menghadapi persaingan AI.
Baca SelengkapnyaMelalui pemberlakuan kebijakan WFH ini, Adam berharap jumlah mobilitas orang yang keluar rumah bisa berkurang.
Baca SelengkapnyaMenaker mengatakan masa depan Indonesia sangat ditentukan oleh seberapa kompeten dan seberapa kompetitif pekerja/buruh.
Baca SelengkapnyaWFH diberikan secara selektif, khususnya bagi ASN yang melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman.
Baca SelengkapnyaTeknologi mutakhir akan semakin banyak diadopsi oleh perusahaan untuk memudahkan absensi bagi karyawan.
Baca SelengkapnyaKebijakan adaptif diperlukan agar SDM Indonesia tetap dapat bersaing di pasar kerja.
Baca Selengkapnya