Tsunami tak selalu diawali laut surut
Merdeka.com - Para pakar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Earth Observatory of Singapore (EOS) menyatakan, tsunami yang terjadi akibat adanya gempa tidak selalu ditandai dengan surutnya air laut. Hal ini, menurut informasi Antara (19/09), dinyatakan oleh peneliti dalam acara Pelatihan Penyusunan Rencana Kontinjensi Menghadapi Bencana Tsunami di Kota Padang.
Jamie Mc Caughey, Pakar dari EOS, menyatakan Padang merupakan salah satu tempat yang apabila terjadi tsunami tak didahului surutnya laut. Hal ini disebabkan karena ketika gempa terjadi, hampir seluruh dasar perairan di Barat Padang, langsung terangkat sehingga gelombang tsunami yang terbentuk langsung naik. Hal itu diungkapkan, setelah adanya penelitian ilmiah terkait adanya kemungkinan terjadinya gempa dengan kekuatan 8,8 Skala Richter yang berpusat di patahan Sunda Megathrust yang terletak di antara Pulau Siberut dan Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Gempa itu diperkirakan dapat memicu terjadinya tsunami besar pada suatu saat dalam kurun waktu yang tak bisa ditentukan, mulai dari sekarang hingga beberapa puluh tahun ke depan di wilayah Provinsi Sumatera Barat.
-
Bagaimana tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Bagaimana tsunami itu terjadi? Pemicu awalnya terjadi ketika suhu yang menghangat menyebabkan lidah gletser yang menipis runtuh, demikian temuan para peneliti. Kondisi itu mengguncang lereng gunung yang curam, menyebabkan longsoran batu dan es menghantam Dickson Fjord di Greenland.
-
Apa penyebab kematian korban tsunami? Golitko dan timnya pergi ke tempat tengkorak ditemukan, di dekat lokasi yang dikenal sebagai Paniri Creek oleh Hossfeld, untuk menganalisis tanah di sana. Tujuannya untuk menemukan informasi penyebab tewasnya orang tersebut dan untuk mempelajari lebih lanjut tentang sejarah geologi wilayah itu.
-
Kenapa kabar tsunami itu disebut hoaks? 'Berita itu tidak benar dan BMKG tidak pernah membuat berita tersebut,' kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam Ramlan dalam keterangannya, seperti dilansir dari Antara.
-
Apa penyebab Tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Kapan Tsunami Aceh terjadi? Provinsi Aceh pernah dilanda bencana Tsunami yang dahsyat. Beberapa di antaranya kini menjadi spot-spot wisata untuk mengenang kejadian tersebut. Sama halnya dengan Desa Wisata Ulee Lheue yang terkena dampak langsung dari Tsunami pada 2004 silam.
Para ahli memperingatkan agar masyarakat agar langsung mengungsi jika merasakan gempa selama lebih dari satu menit. Mereka juga mengingatkan agar tidak terlalu bergantung pada peringatan karena bisa saja terjadi kerusakan instalasi komunikasi. Selain itu, masyarakat diingatkan untuk tidak pergi ke pantai atau ke sungai untuk mengamati permukaannya karena terkadang tsunami besar datang tanpa air laut surut sebelumnya.
Hasil penelitian para pakar yang terdiri atas Prof. Danny Hilman Natawidjaja (LIPI), Prof Kerry Siech (EOS), Jamie Mc Caughey (EOS) dan Dr. Azhar Lubis (EOS) itu juga menunjukkan bebarapa skenario lainnya.
Di Kepulauan Mentawai, tsunami kemungkinan terjadi 1-2 menit atau 5-10 menit usai terjadinya gempa dengan ketinggian 5 - 15 Meter. Pergerakan daratan secara tegak lurus bisa ke atas atau ke bawah. Jika daratan bergerak ke bawah, tsunami bisa lebih tinggi dan mencapai daratan lebih jauh selama 3 jam.
Sementara di Pesisir Barat Sumatera, termasuk Padang, Pariaman dan Painan, paparnya melanjutkan, tsunami kemungkinan terjadi 20-30 menit atau kurang dari 20 menit usai terjadinya gempa. Ketinggian tsunami diperkirakan 5-11 Meter atau lebih dan bisa menyapu daratan hingga beberapa Kilometer selama 3 jam. Dalam skenario, gempa bisa berlangsung 2-4 menit yang bisa merusak atau merobohkan banyak rumah dan gedung di Mentawai, dan sekitar Pesisir Barat Sumatera Barat termasuk Padang, Pariaman, Painan dan sekitarnya
(mdk/ikh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Air Terjun ini Lebih Menakjubkan dari Niagara, Paling Besar di Bumi tapi Tak Bisa Dikunjungi
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Ruang menyemburkan lava pijar dan melepaskan SO2.
Baca SelengkapnyaGempa pertama di Tuban terjadi pukul 11.22 WIB, berkekuatan 6 magnitudo dengan kedalaman 10 kilometer mengguncang Laut Jawa.
Baca SelengkapnyaTeka-teki ini menggambarkan sesuatu yang ada di alam, tetapi memiliki siklus hidup yang unik.
Baca SelengkapnyaGelombang 'rogue' adalah fenomena langka yang dapat menimbulkan kehancuran besar. Para ilmuwan khawatir dampaknya yang makin parah akibat perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaSetiap gunung memiliki ketinggian maksimal dan tidak bisa bertambah tinggi.
Baca SelengkapnyaCuaca Panas Bikin Suhu Udara Terasa Makin Gerah, BMKG Ungkap Penyebab Utamanya
Baca SelengkapnyaBagian pantai paling berbahaya yang banyak menelan korban jiwa.
Baca SelengkapnyaMakna kalimat tinggal menunggu waktu muncul lantaran Selat Sunda dan Mentawai-Siberut memang dalam kondisi geografis yang dapat memicu gempa besar.
Baca SelengkapnyaBadan Geologi Kementerian ESDM memaparkan analisis tentang gempa bumi magnitudo 6,2 yang mengguncang wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaInformasi tentang sesar besar Sumatera yang akan menimbulkan tsunami itu beredar luas melalui video berdurasi pendek.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 7,2 terjadi di Laut Banda, wilayah Tanimbar
Baca Selengkapnya