Tumbang semalaman, kini situs AU Australia kembali aktif
Merdeka.com - Tak butuh waktu lama bagi situs Angkatan Udara Australia untuk menghindari serangan DDoS dari hacker Indonesia. Setelah dibuat jatuh bangun semalaman, kini situs tersebut terpantau aktif kembali.
Pantauan merdeka.com (23/11), ketika situs dengan alamat http://airforce.gov.au/ pagi ini, tak tampak adanya kendala berarti dalam situs tersebut. Bahkan, aksesnya dari sini terpantau tak bermasalah meskipun sesekali butuh waktu lama untuk mengakses beberapa laman tertentu.
Pantauan dari status.ws pun menunjukkan hal yang sama. Situs pelacak aktivitas server ini mencatat Airforce.gov.au masih aktif.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Bagaimana hacker menyerang? Mereka menggunakan aktor-aktor yang berpura-pura menjadi diplomat Barat dan pejabat Ukraina untuk mengakses akun, memahami kebijakan luar negeri Barat terhadap Ukraina, serta merencanakan serangan terhadap organisasi pemerintah Ukraina dan sektor-sektor penting di NATO.
-
Apa itu Cyber Security? Mengutip dari beragam sumber, cyber security adalah sebuah sistem atau cara yang bertujuan melindungi komputer, jaringan, sistem, dan data dari akses yang tidak sah. Sederhananya, terserang hacker.
-
Bagaimana internet bisa bertahan dari nuklir? ARPANET menggunakan teknologi sambungan paket (packet switching) yang dikembangkan oleh beberapa peneliti, seperti Paul Baran, Donald Davies, dan Leonard Kleinrock.
-
Bagaimana cara hacker mengutak-atik pelaporan? Daripada mencoba mengubah jumlah suara yang sebenarnya, peretas juga dapat menargetkan mereka yang melaporkan total suara pada malam pemilu—dengan mencoba memanipulasi hasil di situs web Menteri Luar Negeri. Serangan semacam itu, jika dilakukan secara halus, dapat melemahkan kepercayaan terhadap hasil akhir.
Padahal sebelumnya, setelah situs kepolisian federal Australia jebol dihajar serangan bertubi-tubi dari hacker-hacker Indonesia, website Angkatan Udara Negeri Kangguru itu pun sempat lumpuh semalam.
Melihat perkembangan atau update dari laman fanspage Indonesia Security Down Team, satu situs pemerintahan Australia, Airforce.gov.au, akhirnya tumbang setelah berusaha dengan sekuat tenaga untuk 'berdiri.'
Menerima berondongan serangan yang sangat bertubi-tubi tersebut, akhirnya website Angkatan Udara Australia tersebut tak mampu lagi menahan dan jebol.
Sebelumnya, selain situs kepolisian federal Australia, hacker Indonesia juga sempat melumpuhkan website Bank Sentral Australia.
Diperkirakan, serangan tidak berhenti untuk hari ini (23/11) saja dan akan terus berlanjut dengan menyasar situs-situs besar milik pemerintah Australia.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erupsi Gunung Ruang yang terjadi dini hari tadi merusak stasiun seismik
Baca SelengkapnyaAktivitas Gunung Ruang Menurun, Penerbangan di Sulut Kembali Normal
Baca SelengkapnyaAktivitas penerbangan Bandara Djalaluddin ditutup sementara pada Selasa (30/4).
Baca SelengkapnyaGunung Ruang kembali memuntahkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter pada Rabu (17/4) malam. Letusan itu memunculkan fenomena alam kilatan petir vulkanik.
Baca SelengkapnyaSebelumnya BIM ditutup sejak Sabtu, (19/1/2023) pukul 14.15
Baca Selengkapnya“Yaa mungkin banyak pihak akses ya,” kata Komisioner KPU RI, Afifuddin
Baca SelengkapnyaKementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memberikan update terbaru kondisi Pusat Data Nasional Sementara yang mengalami down.
Baca SelengkapnyaSempat terbakar, begini kondisi terbaru savana Bromo yang mulai menghijau.
Baca SelengkapnyaInstagram dan Facebook mengalami gangguan akses layanan atau down di sejumlah negara di dunia.
Baca SelengkapnyaPembatalan ini terjadi sejak Selasa (12/11) setelah kembali terjadinya erupsi, sementara sebelumnya hanya penerbangan domestik yang terdampak.
Baca SelengkapnyaLetusan eksplosif memunculkan fenomena alam kilatan petir vulkanik
Baca SelengkapnyaHal ini dibuktikan dari sistem yang sudah lancar di layanan autogate Bandara Soekarno-Hatta.
Baca Selengkapnya