Twitter bobol, 250 ribu data diperkirakan berhasil dicuri
Merdeka.com - Kemarin malam (01/02), Twitter sempat down beberapa waktu. Ternyata setelah pulih kembali, pihak Twitter menginformasikan bahwa mereka sedang dalam serangan.
Dalam blog resminya, Twitter melalui Director of Information Security-nya, Bob Lord, menyatakan bahwa mereka memang sedang diserang oleh kelompok peretas yang belum diketahui sampai sekarang.
Karena hal tersebut, pihak Twitter memutuskan untuk menghentikan operasi situs mereka untuk sementara dan fokus terhadap pembenahan sekuritasnya yang telah bobol.
-
Data apa yang diserang hacker? Kasus serangan hacker terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 membuka fakta lemahnya proteksi sistem di Indonesia.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana cara hacker mengutak-atik pelaporan? Daripada mencoba mengubah jumlah suara yang sebenarnya, peretas juga dapat menargetkan mereka yang melaporkan total suara pada malam pemilu—dengan mencoba memanipulasi hasil di situs web Menteri Luar Negeri. Serangan semacam itu, jika dilakukan secara halus, dapat melemahkan kepercayaan terhadap hasil akhir.
-
Apa saja tebusan terbesar hacker? Serangan ransomware WannaCry, Nilai Tebusan USD 4 Miliar Salah satu permintaan tebusan terbesar terjadi pada Serangan ransomware WannaCry pada Mei 2017 silam yang menyebar secara global melalui komputer dengan sistem windows. Serangan ini mengakibatkan 230.000 pengguna computer Windows di 150 negara tidak mengakses beberapa dokumen penting karena data dikunci peretas. Padahal, Windows telah memberikan informasi ke penggunanya untuk melakukan pembaruan perangkat keamanan bernama EternalBlue. Saat itu, permintaan tebusan yang dilayangkan kelompok WannaCry mencapai USD4 miliar.
-
Siapa yang menjadi target kejahatan siber? Tidak hanya perorangan yang menjadi target, namun perusahaan besar, pemerintah, hingga institusi finansial juga rentan terhadap serangan ini.
Wired (01/02) melansir bahwa memang peretas tersebut berhasil masuk ke dalam data base, namun sesuai dengan konfirmasi dari Twitter, hanya sekitar 250 ribu data saja yang kemungkinan berhasil dicuri oleh mereka, selebihnya masih aman.
Dikarenakan hal ini, Twitter secara cepat mereset semua password account-account yang dicurigai telah dicuri oleh peretas. Twitter juga telah mengirimkan email kepada pihak-pihak pemilik account tersebut untuk memberitahukan masalah ini.
Pada tahun 2011 lalu, Twitter telah merekrut seorang White Hat Hacker sekaligus pakar sekuritas pro bernama Moxie Marlinspike. Tidak hanya itu, untuk lebih mengamankan situsnya dari aksi peretasan, Twitter juga dikabarkan telah mengakuisisi Whisper System, sebuah perusahaan kecil yang bergerak di bidang enkripsi mobile.
Namun, kabar terbaru mengatakan bahwa dua minggu lalu, ternyata Marlinspike sudah tidak lagi menjadi bagian dari Twitter, serta dari blog resminya, Twitter menyatakan bahwa sejak beberapa hari kemarin, situs microblogging ini terus-terusan dikerjai peretas.
Apakah hal ini ada hubungannya dengan keluarnya Marlinspike atau ini ulah peretas lainnya?
"Serangan ini bukan dilakukan oleh peretas amatiran, mereka sangat pro. Namun, kita (Twitter) yakin bahwa tidak hanya situs ini saja yang diserang, namun banyak juga situs lainnya yang mendapat ancaman serupa," jelas Lord. (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kirim ke Bareskrim dan KPU, Begini Hasil Investigasi BSSN soal Kebocoran Data Pemilih
Baca SelengkapnyaKPU hingga kini masih menelusuri dugaan peretasan tersebut.
Baca SelengkapnyaDittipidsiber tengah melakukan penyelidikan lebih jauh sembari berkoordinasi dengan pihak lain
Baca SelengkapnyaSeorang peretas dengan nama anonim "Jimbo" mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan berhasil mendapatkan data pemilih dari situs tersebut.
Baca SelengkapnyaPeretas menawarkan data DPT Pemilu 2024 yang berhasil dia dapatkan seharga USD 74.000 atau setara Rp 1,2 miliar.
Baca SelengkapnyaDiduga data pemilih ini dijual hacker sebesar Rp 1,2 miliar.
Baca SelengkapnyaSebanyak 204 juta data pemilih KPU diduga bocor. Diperjualbelikan di darkweb seharga Rp 1 miliar lebih.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie Setiadi menjelaskan data pemilih yang bocor merupakan data daftar pemilih tetap atau DPT
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaDPR geram dengan kabar dugaan kebocoran data 204 juta pemilih oleh KPU.
Baca SelengkapnyaPelaku berhasil meretas akun WhatsApp dan Instagram korban dengan modus menyebarkan link ke facebook dan Instagram.
Baca SelengkapnyaMahfud menyampaikan, sebaiknya KPU sebagai penyelenggara pemilu, untuk bekerja lebih hati-hati lagi
Baca Selengkapnya