Twitter dijajah! ISIS ternyata punya 46.000 akun aktif
Merdeka.com - Jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter telah terbukti bisa menjadi alat propaganda yang hebat, seperti saat pemilu misalnya. Tanpa diketahui publik, grup militan ISIS telah menanamkan taring propagandanya di Twitter.
Berdasarkan penelitian Google Ideas dan think tank, di tahun 2014 ISIS mempunyai setidaknya 46.000 akun Twitter yang dipakai untuk sarana propaganda dan merekrut, PC World (05/03).
Celakanya, jumlah itu diprediksi belum semuanya, sebab akun-akun yang dioperasikan dan didanai oleh para pendukung ISIS itu tidak aktif secara bersamaan. Namun, penelitian itu memperkirakan bila sejatinya ada 70.000 akun Twitter yang dimotori oleh ISIS!
-
Siapa yang menggunakan data Twitter untuk AI? Tetapi nampaknya yang dia maksud dengan pengikisan data dalam jumlah besar digunakan oleh perusahaan kecerdasan buatan (AI).
-
Siapa yang mendirikan perusahaan Twitter? Twitter merupakan platform micro-blog yang didirikan oleh Jack dorsey pada tahun 2006.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Bagaimana cara AI menggunakan data Twitter? Data tersebut digunakan untuk melatih model bahasa secara besar demi mendukung chatbots seperti ChatGPT Open AI dan Google Bard.
-
Siapa yang mengklaim TikTok ambil data pengguna berlebihan? Pada tahun 2022, perusahaan keamanan siber Internet 2.0 mengeluarkan laporan bahwa TikTok melakukan 'pengambilan data yang berlebihan' terhadap para penggunanya.
-
Siapa yang Google ajak kerjasama? Dalam upaya implementasinya, Google menggandeng perusahaan asal India, Salcit Technologies, yang berfokus pada AI di bidang kesehatan pernapasan.
Bahkan, rata-rata akun Twitter ISIS itu diikuti oleh 1000 orang. Alhasil, hal ini direspon cepat oleh pemerintah Amerika dengan meminta bantuan Twitter.
Hasilnya, dalam waktu empat bulan terakhir 2014, Twitter sudah menonaktifkan sementara 1000 akun yang diduga milik ISIS. Sementara itu, menurut laporan ABC News, minggu lalu saja Twitter sudah 'membunuh' 2000 akun ISIS.
ISIS juga tidak tinggal diam. Beberapa waktu lalu, pendukung ISIS sempat mengancam CEO Twitter hingga pegawai-pegawainya untuk tidak memblokir situs-situs propaganda mereka bila tidak ingin hal buruk terjadi.
Apakah Twitter akan takut? Kita tunggu saja kelanjutannya.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca SelengkapnyaTentara Israel khawatir data-data pribadi mereka bisa tersebar di Internet.
Baca SelengkapnyaSalah satu simpatisan ISIS bergerak sendiri adalah DE, karyawan BUMN yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaPPATK telah membekukan beberapa rekening yang berkaitan dengan pegawai KAI tersebut.
Baca SelengkapnyaDugaan bahwa ISIS dibentuk Israel karena organisasi ini tidak pernah gencar menyerang negara Zionis tersebut.
Baca SelengkapnyaSebuah data menyoroti peningkatan moderasi konten di bawah kepemimpinan Elon Musk, meskipun platform tersebut mengklaim mendukung kebebasan berbicara.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami asal dan rencana penggunaan senjata tersebut.
Baca SelengkapnyaDalam beranda akun @aji.indonesia, terlihat beberapa unggahan berisi iklan penjualan iPhone.
Baca SelengkapnyaTersangka teroris itu ditangkap di perumahan pesona anggrek harapan blok B 7 Nomor 20A RT 07 RW 027 harapan Jaya Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaAkun Instagram Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo @adisoemarmoairport diretas orang tak bertanggungjawab.
Baca SelengkapnyaIklan masih menjadi sumber pendapatan terbesar dari media sosial.
Baca SelengkapnyaDensus 88 mengungkapkan awal mula terduga teroris remaja berinisial HOK terpapar ideologi ISIS hingga berujung keinginan melakukan bom bunuh diri
Baca Selengkapnya