Uji coba balon internet Google dikabarkan jatuh di Srilanka?

Merdeka.com - Proyek uji coba balon internet Google yang mengelilingi kawasan Srilanka, dikabarkan jatuh di wilayah perkebunan teh di Gampola, Srilanka. Seperti yang dilaporkan Dailymail (18/2), Jatuhnya balon internet Google itu, diketahui oleh warga desa setempat pada Rabu malam lalu (17/2). Warga desa Gampola pun membawa perangkat balon internet tersebut ke kantor polisi.

Kabar jatuhnya balon internet Google itu pun langsung dibantah oleh Kepala Badan Informasi dan Teknologi Komunikasi (ICTA) Srilanka, Muhunthan Canagey melalui akun Twitter pribadinya, @mcanagey. Muhunthan menyebut balon internet Google telah mendarat sesuai dengan jadwal dan prosedur sebagai bagian dari test.

"Balon internet Google telah mendarat sesuai dengan standard dan prosedur pendaratan yang sesuai dengan yang direncankan," kicaunya.

Berdasarkan hasil telusur Merdeka.com, Selasa (23/2) di laman Twitternya, Muhunthan pun bahkan mempublikasikan surat resmi yang dikirimkan pihak Google kepada dirinya di akun Twitternya. Tentu saja, bukti tersebut agar terkesan jika pendaratan balon internet Google sesuai dengan rencana. Memang, di dalam surat resmi Google kepada dirinya menyebutkan jika proyek balon internet Google telah berhasil mendarat dan menyebarkan koneksi internet di negaranya.

Lalu bagaimana di Indonesia? Proyek balon internet Google pun direncanakan masuk ke Indonesia. Bekerjasama dengan tiga operator selular Telkomsel, XL, dan Indosat Ooredoo telah menyepakati uji coba teknis Project Loon alias balon Google di Indonesia. Balon internet Google ini diklaim terbang di atas jalur pesawat. Balon Google ini rencananya akan terbang di atas kawasan timur Indonesia seperti Kalimantan, Sulawesi, Papua, untuk menyebarkan sinyal 4G LTE melalui frekuensi 900 MHz.

Namun ternyata, sebelum balon internet itu terbang di wilayah Indonesia, ada beberapa kesepakatan yang harus ditaati oleh pihak Google. Staff Khusus Bidang Riset dan Pengembangan, Desk Ketahanan dan Keamanan Informasi Cyber, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemkopolhukam), Kun Arif Cahyantoro, mengatakan kesepakatan itu di antaran pihak Google tidak diperkenankan membawa data-data seperti foto wilayah ke luar negeri dan harus diserahkan kepada pemerintah Indonesia. Kemudian yang kedua, pihak Google harus bersedia memberikan jaminan asuransi manakala terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

"Pasti harus ada asuransinya. Kalau misalnya balon tersebut jatuh dan menimpa rumah sekitar, bagaimana? Siapa yang bertanggung jawab? Google dong. Awalnya memang, pihak Google tidak tahu terkait hal itu, tapi kita kasih tahu ada aturan tersebut," jelasnya.