Uji coba operator telko dan balon Google, dikritisi pegiat openBTS
Merdeka.com - Pemerintah baru saja mendukung kerja sama uji coba pelaksanaan balon internet Google yang dilakukan oleh tiga operator selular Telkomsel, XL, dan Indosat. Nantinya, dalam implementasi tersebut, ketiga operator itu akan menyediakan spektrum di frekuensi 900 MHz untuk balon internet Google.
Namun nampaknya, dukungan tersebut menimbulkan 'kecemburuan' berbagai pihak terkait. Selain Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang sesalkan kerja sama uji coba tersebut, pegiat open BTS pun ‘elus dada’ atas hal itu.
Menurut Direktur ICT Watch, Donny BU, pemerintah seharusnya memperkenankan dan mendukung openBTS atas dasar 'netralitas teknologi’.
-
Siapa yang Google ajak kerjasama? Dalam upaya implementasinya, Google menggandeng perusahaan asal India, Salcit Technologies, yang berfokus pada AI di bidang kesehatan pernapasan.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Siapa yang terlibat di kerja sama Telkomsel dan Google? 'Kolaborasi dengan Google untuk meningkatkan pengalaman pelanggan melalui kehadiran layanan RCS dengan RBM merupakan langkah yang sejalan dan menjadi wujud komitmen kami untuk menyediakan solusi khusus melalui teknologi terkini kepada para pelanggan bisnis di Indonesia,' kata Wong Soon Nam, Direktur Planning & Transformation Telkomsel saat konferensi pers di Jakarta, Senin (29/1).
-
Kenapa Festival Balon Udara digelar? 'Ini adalah salah satu upaya UMP sebagai kampus wisata. Jadi tak hanya untuk belajar, di kampus ini kitab isa healing dan mendapatkan kegembiraan,' kata Rektor UMP, Jebul Suroso.
-
Siapa yang menyelenggarakan Festival Balon Udara? Festival balon udara di lingkungan kampus merupakan bentuk peran serta kampus untuk menghidupkan wisata di Banyumas.
-
Siapa yang terima bantuan internet? Penerima bantuan terutama para pelaku UMKM di daerah yang jauh dari perkotaan dan masih kesulitan akses Internet.
"Kami memberikan perhatian kritis atas rencana implementasi teknologi balon internet Google di Indonesia, yang nota kesepahamannya baru saja ditandatangani antara Google dengan Telkomsel, XL Axiata dan Indosat," ujarnya dalam keterangan resmi kepada Merdeka.com, Sabtu (31/10).
"Pemerintah haruslah melakukan upaya yang sama agar teknologi alternatif, semisal OpenBTS, diperkenankan pula menggunakan frekuensi 900 MHz untuk penelitian dan pengembangan,” imbuhnya.
Kata Donny, teknologi OpenBTS ini merupakan teknologi yang telah terbukti dapat dikembangkan dari dan oleh masyarakat Indonesia untuk membantu mengatasi kesenjangan pembangunan infrastruktur telekomunikasi, juga dalam situasi gawat darurat bencana.
Namun sayangnya, teknologi ini masih kesulitan lantaran belum mendapat dukungan yang memadai dari operator selular dalam skema kerjasama bentuk apapun.
"Ketika bicara 'netralitas teknologi' pun kedaulatan teknologi, maka kini harapan tertumpu pada Kementerian Komunikasi dan Informatika agar dapat memberikan dukungan yang sama kepada OpenBTS, juga kepada teknologi alternatif lainnya bila ada, sebagaimana telah diberikan terlebih dahulu kepada Project Loon Google. Kami juga meminta kepada operator telekomunikasi Indonesia, hendaknya sepenuh hati mendukung penelitian dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi, semisal OpenBTS, yang sejatinya telah dan dapat dilakukan secara mandiri oleh putra-putri Indonesia,” terangnya. (mdk/lar)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Operator seluler khawatir jika tidak ada ketidakadilan dalam berbisnis saat satelit Starlink Elon Musk masuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaAda hal lain nampaknya dari rayuan pemerintah ke Elon Musk untuk hadirkan satelit Starlink.
Baca SelengkapnyaEkosistem penyelenggara internet akan terganggu jika Starlink beroperasi di perkotaan.
Baca SelengkapnyaSatelit internet Starlink milik Elon Musk akhirnya resmi masuk Indonesia. Apakah ini jadi ancaman perusahaan internet lokal?
Baca SelengkapnyaMomen CEO SpaceX Elon Musk saat datang ke Pulau Dewata Bali.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) meminta agar pemerintah juga memperhatikan perusahaan internet lokal.
Baca SelengkapnyaLayanan Direct to Cell akan segera dilakukan oleh Starlink.
Baca SelengkapnyaChina mulai jengah sekaligus khawatir terhadap ribuan satelit Starlink di atas wilayah negaranya.
Baca SelengkapnyaMenteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menanggapi beroperasinya Starlink bukan di wilayah 3T.
Baca SelengkapnyaKondisi operator seluler di Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaKekhawatiran muncul manakala Starlink melakukan perang harga dengan perusahaan internet lokal.
Baca SelengkapnyaLayanan Over The Top (OTT) seperti Google dan Meta, masih menjadi permasalahan hingga hari ini.
Baca Selengkapnya