Uji coba piring terbang NASA berujung petaka
Merdeka.com - Senin kemarin (08/06), Badan Antariksa Amerika, NASA, melakukan uji coba terhadap piring terbang yang kelak diharapkan bisa membantu manusia menjejakkan kaki di Planet Mars. Sayang, percobaan itu berakhir dengan petaka.
Piring terbang itu diberi nama 'Low Density Supersonic Decelerator (LDSD). Alat itu sejatinya adalah sebuah pesawat berbentuk mirip donat yang dipakai oleh astronot untuk mendarat di planet Mars dengan kecepatan yang lebih aman.
LDSD dilengkapi dengan parasut khusus yang diharapkan bisa mengurangi kecepatan jatuh ke daratan Mars. Mengingat saat mendarat di Mars kecepatan jatuh LDSD bisa melebihi kecepatan suara alias supersonik, maka diperlukan alat pengerem yang bisa membuat LDSD mendarat dengan aman. Akan tetapi, hal itu tidak terbukti pada uji coba kemarin.
-
Apa misi dari pesawat ruang angkasa NASA yang akan dikirim ke Mars? Kini, rencananya sepasang pesawat ruang angkasa identik milik NASA yang membentuk misi Escape and Plasma Acceleration and Dynamics Explorer (ESCAPADE) akan menumpang roket Blue Origin New Glenn yang belum teruji.
-
Dimana NASA akan menjelajah? Temuan ini juga bisa dijadikan eksplorasi lebih jauh oleh NASA kala mereka akan menjelajah ke Bulan pada 2026.
-
Apa yang dilakukan NASA di Mars? MAV diatur untuk mengambil sampel yang dikumpulkan oleh penjelajah Mars Perseverance milik NASA pada awal tahun 2030-an.
-
Apa tujuan NASA dari pesawat nuklir ke Mars? NASA berencana memangkas waktu perjalanan ke Mars dengan pesawat bertenaga nuklir. Perlu diketahui, perjalanan ke Mars saat ini memakan waktu sekitar tujuh bulan, mencakup perjalanan 300 juta mil yang mengejutkan.
-
Dimana NASA mendaratkan wahana antariksa? Dikutip dari laman NASA, program Viking ini merupakan proyek bersejarah AS yang pertama mendaratkan pesawat luar angkasa dengan aman di permukaan Mars.
-
Bagaimana cara NASA membantu wisata ke Mars? “Di bulan, di mana gravitasi enam kali lebih kecil dari Bumi, pakaian antariksa memiliki berat serasa 50 pon, jadi itu bisa diatur,“ Tetapi di Mars, gravitasinya hanya sekitar sepertiga dari Bumi, jadi memiliki pakaian antariksa dengan berat serasa 125 kg, itu masih terlalu berat.
Proses uji coba diawali dengan membawa LDSD hingga ketinggian 36,6 kilometer di atas permukaan air laut dengan balon raksasa. Ketinggian tersebut hampir mencapai tiga kali ketinggian pesawat komersil.
Tepat pukul 17.35 waktu setempat, NASA mengaktifkan roket pendorong LDSD agar piring terbang itu bisa mencapai ketinggian 54,86 kilometer. Ketinggian ini diperlukan untuk mensimulasi proses jatuhnya LDSD di atas planet Mars. Baru ketika sampai di ketinggian yang diinginkan, LDSD akan dibiarkan jatuh bebas dan direm dengan parasut tadi.
Petaka terjadi saat parasut 'supersonik' dari LDSD gagal terkembang, membuat LDSD jatuh ke samudra Pasifik dengan kecepatan sangat tinggi dan tanpa 'rem' apapun. Padahal, parasut LDSD yang diklaim sebagai parasut terbesar di dunia itu diharapkan bisa membawa LDSD dengan selamat sampai samudra Pasifik. Kekecewaan pun seketika menyelimuti ruang kendali NASA, Daily Mail (08/06).
Parasut LDSD tercatat memiliki garis tengah 30,5 meter dan bobot 3 ton lebih. Jika eksperimen parasut itu berhasil, pesawat LDSD kemungkinan besar bisa digunakan untuk mendaratkan manusia bahkan alat-alat penelitian berukuran besar di daratan Planet Merah, Mars.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Roket terkuat di dunia ini telah menyelesaikan hampir seluruh uji terbang melalui ruang angkasa pada percobaan ketiganya, tapi hancur saat kembali ke Bumi.
Baca SelengkapnyaIni adalah roket yang nantinya akan lepas landas dari Mars saat membawa sampel planet tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang peneliti astrobiologi di Jerman mengungkap pihak yang bertanggung jawab membunuh kehidupan "alien" di Mars 50 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaAkan ada efek bagi tubuh manusia jika memaksakan pergi ke Planet Mars.
Baca SelengkapnyaLangkah ini menjadi pro dan kontra bagi sebagian orang mesti biayanya tidak sedikit.
Baca SelengkapnyaSetelah mendarat di Bulan, langkah berikutnya bagi umat manusia adalah mencapai Mars.
Baca SelengkapnyaTanda-tanda kehidupan di Planet Mars pada dasarnya sudah pernah ditemukan puluhan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaAstronot sebelumnya pernah menggunakan pensil untuk menulis di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaSejauh ini ilmuwan masih berkutat pada pemikiran membuat Mars layak huni adalah pekerjaan berat dan mahal.
Baca SelengkapnyaSituasi ini benar-benar menegangkan. Tak semua orang mengetahui bagaimana rasanya menembus atmosfer.
Baca SelengkapnyaMisi ini tercatat menjadikan sejarah manusia ke luar angkasa dengan jarak terjauh.
Baca SelengkapnyaBerikut beragam faktor penyebab pengambilan sampel Mars dipertanyakan.
Baca Selengkapnya