Ukuran Pluto yang sebenarnya akhirnya terungkap!
Merdeka.com - Sejak lama, ilmuwan terus berdebat tentang seberapa besar ukuran Pluto, apakah Pluto cukup besar hingga bisa disebut planet. Misteri ukuran jugalah yang akhirnya membuat Pluto berhenti disebut planet beberapa tahun silam.
Namun, setelah menjadi berdebatan panas selama puluhan tahun, akhirnya ukuran asli Pluto berhasil diketahui seiring dengan semakin mendekatnya pesawat luar angkasa 'New Horizons' ke Pluto.
Dari data yang kirim New Horizons ke NASA, panjang garis tengah Pluto (diameter) sekitar 2.370 kilometer. Diameter tersebut lebih panjang sekitar 80 kilometer dari yang diketahui ilmuwan sebelumnya. Tak ayal, banyak pihak yang mengatakan bila ilmuwan sebaiknya mengembalikan gelar planet pada Pluto.
-
Dimana Pluto ditemukan? Pluto tidak mengorbit pada Matahari; Kedua, Pluto tidak mencapai keseimbangan hidrostatik atau dalam artian tidak berbentuk bola; Ketiga Pluto tidak memiliki gaya gravitasi untuk planet nya sendiri.
-
Bagaimana Pluto kehilangan status planet? Perubahan ini tidak berkaitan dengan ukurannya yang kecil atau munculnya planet baru yang lebih kecil.
-
Kenapa Pluto dikeluarkan sebagai planet? IAU kemudian mengajukan tiga kriteria penting untuk status planet 1. Sebuah planet mengorbit Matahari. 2. Sebuah planet cukup masif untuk berada dalam kesetimbangan hidrostatik. 3. Sebuah planet telah 'membersihkan lingkungannya' dari benda-benda kecil di dalam orbitnya. Pluto memenuhi persyaratan untuk dua kategori pertama, menurut para astronom, namun ia belum membersihkan orbitnya dari benda-benda yang lebih kecil.
-
Apa yang terjadi pada Pluto? Dalam pemungutan suara yang kontroversial, para astronom – bukan ilmuwan planet – 'menurunkan' status Pluto menjadi diklasifikasikan sebagai planet kerdil, menghilangkan satu planet besar dan mengurangi jumlah planet di tata surya menjadi delapan.
-
Siapa yang menemukan Pluto? Pada tahun 1930, seorang astronom muda dari Kansas, yang bekerja sebagai pengamat di Observatorium Lowell di Arizona, menemukan Pluto.
-
Apa yang membuat Pluto berbeda? Meskipun kehilangan statusnya sebagai planet, Pluto mendapatkan gelar ‘planet kerdil’ karena memenuhi dua dari tiga syarat yang ditetapkan oleh IAU.
Akan tetapi, NASA atau ilmuwan astronomi kemungkinan besar tidak akan melakukannya. Sebab, meskipun terbukti lebih besar, ukuran Pluto tetap hanya sekitar 18,5 persen ukuran Bumi.
Dengan ukuran sebesar itu, Pluto masih terlalu kecil untuk dikatakan sebagai planet mengingat masih banyak objek luar angkasa lain di tata surya kita yang memiliki ukuran sama. Objek-objek itu berada di sabuk asteroid yang ada di antara planet Mars dan Jupiter.
Selain Pluto, NASA juga berhasil mengetahui panjang garis tengah bulan Pluto, Charon. Diameter Charon diketahui sekitar 1.208 kilometer. Dengan begitu ukuran Charon adalah 9,5 persen dari ukuran Bumi.
Sumber: NASA
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pluto dianggap tak memiliki syarat sebagai planet besar. Keputusan ini menjadi kontra di kalangan ilmuwan.
Baca SelengkapnyaAda alasan yang disembunyikan mengapa Pluto dihapus dari jajaran di Tata Surya.
Baca SelengkapnyaSetelah kehilangan statusnya sebagai planet, Pluto menjadi salah satu objek trans-Neptunian yang menarik perhatian para peneliti. Yuk simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaPlanet baru ini sekaligus membuat teka-teki sejumlah ilmuwan dunia.
Baca SelengkapnyaPlanet ini punya suhu yang panas mencapai 430 derajat celcius.
Baca SelengkapnyaProses pembentukan planet mungkin tidak selalu berlangsung seperti yang kita bayangkan.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru menunjukkan adanya dua komponen terpisah di Sabuk Kuiper, yang dapat mengubah pemahaman tentang pembentukan planet.
Baca SelengkapnyaNamun ilmuwan harus meneliti lebih lanjut terkait planet baru ini.
Baca SelengkapnyaNASA telah menemukan "Bumi super", sebuah planet yang berpotensi mendukung kehidupan manusia.
Baca SelengkapnyaJumlah planet baru yang ditemukan ini tak tanggung-tanggung.
Baca SelengkapnyaAda bukti keberadaan planet kesembilan yang selama ini tidak menjadi perhatian. Bukti itu berdasarkan penelitan terbaru oleh sebuah tim dari ilmuwan astronomi.
Baca SelengkapnyaMisi pertama yang bertujuan untuk mengungkap rahasia Planet Uranus dilakukan oleh Voyager 2 milik NASA pada tahun 1986.
Baca Selengkapnya