Unibraw Malang kembangkan game kinect bagi penderita autis
Merdeka.com - Memang terapi untuk para penderita attention deficit hyperactive disorder atau autis dapat dikatakan mahal dan harus dilakukan secara berulang-ulang. Namun, dengan alat ini, biaya tersebut dapat dipangkas.
3 orang mahasiswa Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, berhasil menciptakan satu permainan yang juga dapat digunakan sebagai sarana terapi bagi para penderita autis.
Permainan yang diberi nama Application Game Therapy Attention Deficit Hyperactive Disorder" (AGTA) ini menggunakan alat sensor gerak sejenis kinect seperti yang digunakan di perangkat game seperti Xbox One atau Wii U.
-
Apa yang diciptakan oleh tiga mahasiswa di Bogor? Tiga mahasiswa di Bogor, Jawa Barat, berhasil menciptakan inovasi lewat ampas kopi. Mereka ialah Dimas Aji, Dianto, dan Amar yang merasa tak ingin sisa kopi dari kafe yang dikelola terbuang sia-sia. Melalui kreativitas ketiganya, bahan bakar briket cetak yang terbuat dari ampas kopi itu tercipta.
-
Apa yang diciptakan siswa SDN 3 Kota Tangerang? Sejumlah pelajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Kota Tangerang, berinovasi menciptakan cairan abate dari daun jeruk.
-
Siapa yang terlibat dalam program kreativitas mahasiswa UGM ini? Mereka adalah Nadira Titania Efemy (Fisika), Hanif Kudusuhada (Fisika), Evandra Afif Naufal (Fisika), Muhammad Isma Maqoli Ula (Teknik Industri), dan Calviendra Reiky Laksana (Teknik Sipil).
-
Apa yang diujikan oleh 3 ilmuwan ini? Mereka adalah trio ilmuwan yang berhasil memenangkan penghargaan Nobel Prize 2022 dengan jumlah hadiah sebesar 10 juta krona Swedia (USD915.000) atau Rp 14 miliar. Penghargaan tersebut diraih atas keberhasilannya dalam melakukan eksperimen mekanika kuantum dan menjelaskan titik lemah dari Teori Kuantum temuan Einstein.
-
Kenapa mahasiswa UNS membuat aplikasi Narajiwa? Pengembangan aplikasi ini bermula dari keresahan akan perilaku Non Suicidal Self Injury (NSSI) yang dilakukan oleh mahasiswa.
-
Apa yang membuat anak ketiga kreatif? Beberapa budaya meyakini bahwa anak ketiga memiliki kepribadian yang lebih kreatif dan penuh kejutan. Keyakinan ini mungkin muncul karena anak ketiga sering kali tumbuh dalam lingkungan di mana aturan dan ekspektasi orang tua mungkin telah menjadi lebih fleksibel.
Terdapat 3 pilihan game yang disajikan yaitu "Catch the Jellyfish," "Falling Party" dan "Go Fishing." Pada permainan "Catch the Jellyfish", pemain harus menangkap ubur-ubur yang lewat dengan menggunakan tangan kanannya saja.
Sedangkan permainan kedua "Falling Party" mengharuskan pemain menggerakkan kedua tangan kiri dan kanan untuk menangkap berbagai ikan yang jatuh dari arah atas. Sementara permainan ketiga, "Go Fishing", pemain harus memilih satu ikan yang warnanya sesuai dengan perintah yang diberikan sistem.
Memang, para pengembang game terapi ini mengatakan bahwa dibutuhkan dana sekitar Rp 1,5 juta untuk pembelian alatnya, namun dana tersebut hanya dikeluarkan sekali dan untuk jangka panjang.
"Untuk terapi obat biayanya sangat mahal, yakni yang berbentuk tablet seharga Rp65 ribu/butir, terapi biomedis dan terapi kognitif yang biayanya mencapai Rp90 ribu untuk satu kali pertemuan," jelas Ika Kusumaning Putri, salah satu pengembang AGTA di Malang, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (11/01).
Lebih lanjut Ika mengatakan AGTA dirancang khusus bagi anak penderita autis. Autis merupakan gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik yang kebanyakan diderita oleh anak-anak.
Gejala yang sering ditunjukkan oleh penderita ADHD itu antara lain kesulitan untuk memusatkan perhatian dan kebiasaan hiperaktif (perilaku yang tidak bisa diam). "Menurut terapis yang kami temui saat riset pembuatan game AGTA ini, biasanya penderita autis ini tidak dapat duduk diam dan fokus pada suatu hal meski hanya dalam waktu 1 menit," kata Ika.
Selain dapat melatih konsentrasi dan fokus anak, AGTA juga dapat melatih perkembangan kognitif mereka.
Menyinggung rencana ke depan terkait temuannya itu, Ika mengatakan permainan ini akan dikembangkan untuk tujuan sosial, terutama bagi sekolah-sekolah anak berkebutuhan khusus atau perorangan yang memang membutuhkan.
Saat ini, lanjutnya, permainan AGTA sudah mulai diterapkan di sekolah berkebutuhan khusus yang ada di Kota Malang. "Kami sudah pernah menerapkan di salah satu sekolah berkebutuhan khusus zero five dan responnya sangat bagus," kata mahasiswa lainnya, Hanas.
AGTA yang diusung oleh tiga mahasiswa yang tergabung dalam Raion's Head itu berhasil meraih medali emas dalam kategori permainan di ajang kompetisi Gemastik 6.
Pada kompetisi yang diselenggarakan di Bandung itu, AGTA mampu menyisihkan sembilan karya game finalis lainnya dari berbagai universitas di Indonesia. (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elon Musk mengumumkan rencana ambisius untuk menanam jutaan chip Neuralink di otak manusia dalam 10 tahun ke depan, guna meningkatkan kemampuan otak dan tubuh.
Baca SelengkapnyaKarya mahasiswa UNY ini berhasih meraih peringkat 2 dalam Lomba Inovasi Digital Mahasiswa Divisi Inovasi Teknologi Digital Pendidikan tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSejumlah mahasiswa yang menjalani KKN di Desa Rambipuji, Kecamatan Rambipuji, Jember berinovasi menciptakan permainan atau game yang mengasah kepekaan.
Baca SelengkapnyaPelatihan keterampilan berbasis seni juga dipercaya sebagai salah satu aktivitas terbaik untuk menggali kreativitas ke arah positif
Baca SelengkapnyaSesi penerimaan ijazah dua wisudawan tersebut disambut haru sekaligus tepuk tangan meriah.
Baca SelengkapnyaTeknologi tersebut diyakini bisa memberikan pertolongan pertama psikologis untuk kondisi kesepian pada mahasiswa
Baca SelengkapnyaAlat itu terhubung dengan smartphone, sehingga keluarga dapat mengetahui aktivitas dan posisi penderita.
Baca SelengkapnyaMuhammad Lutfi, Ketua Komunitas E-Sport UMB, menjelaskan bahwa komunitas ini dibentuk karena tingginya minat mahasiswa terhadap e-sport
Baca SelengkapnyaLewat teknologi AI yang ditanamkan pada kursi pijat tersebut pengguna bisa mengetahui level stres.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah syarat relawan yang bisa otaknya ditanam chip milik Elon Musk.
Baca SelengkapnyaJuga diluncurkan platform data peserta didik berkebutuhan khusus.
Baca SelengkapnyaLomba basket Disporseni digelar Universitas Terbuka ini diikuti 27 peserta dari enam provinsi.
Baca Selengkapnya