Upaya Apple dominasi sektor streaming musik
Merdeka.com - Saat ini sudah tidak zaman untuk mendengarkan musik lewa MP3 Player lagi. Sekarang zamannya aplikasi streaming musik on-demand. Mungkin Anda sudah menggunakannya, karena salah satu yang paling populer yakni Spotify, sudah jadi pilihan siapa saja untuk mendengarkan musik.
Namun jangan salah, Spotify bukan satu-satunya. Masih ada layanan besutan Apple yakni Apple Music yang ingin menantang dominasi Spotify.
Sebenarnya, Spotify sekarang adalah raja dari aplikasi streaming musik. Aplikasi asal Swedia ini yang membuat streaming musik jadi mainstream. Belum lagi Spotify adalah aplikasi streaming musik dengan pengguna berbayar terbanyak, dan aja puluhan juta lainnya yang menggunakannya secara gratis.
-
Lagu apa yang paling banyak diputar di Apple Music tahun 2024? Mengutip dari laporan Apple Music pada Rabu (4/12), tangga lagu global Apple Music tahun ini lebih banyak didominasi oleh artis perempuan dibandingkan tahun sebelumnya. Dinyatakan bahwa lagu 'Not Like Us' yang dinyanyikan oleh Kendrick Lamar berhasil menempati posisi teratas sebagai lagu yang paling banyak diputar di Apple Music tahun ini.
-
Bagaimana Apple Music menentukan tangga lagu tahunan? Dengan memanfaatkan data streaming, tag Shazam, pemutaran radio, serta lirik lagu, tahun ini mencatat sejumlah pencapaian yang signifikan.
-
Kenapa Apple dianggap tidak inovatif lagi? Sementara itu, Apple yang berada di posisi kelima harus puas dengan statusnya sebagai pemain di kelas menengah, karena skornya kurang dari 80, yaitu tepatnya 79,3.
-
Kapan Apple mengalahkan Samsung? Apple disebut-sebut telah mendominasi pengiriman ponsel pintar di seluruh dunia pada tahun 2023.
-
Bagaimana Apple menghentikan produk lama? Meskipun perusahaan belum secara resmi mengonfirmasi perubahan ini, siklus produk Apple sering kali menonaktifkan model lama saat meluncurkan yang baru.
-
Kapan Apple mulai mendukung podcast? Apple sendiri mulai terlibat dalam industri podcast pada pertengahan tahun 2005, termasuk dengan adanya dukungan bawaan untuk podcast melalui sebuah direktori podcast dalam iTunes versi 4.9.
Apple Music awalnya ingin menantang dominasi tersebut hanya lewat jalur eksklusifitas: tidak bisa dinikmati secara gratis, menelurkan rilisan eksklusif dai beberapa musisi yang tidak ada di Spotify, serta integrasi apik ke ekosistem iOS yang ramah pengguna.
Hanya saja, cara tersebut tidak membuat Spotify tertantang. Dari data yang dimuat Digital Trends, kini Apple Music memiliki pengguna berbayar sebanyak 40 juta. Angka ini hanya setengah dari pengguna aktif berbayar Spotify. Hanya saja, memang Apple Music juara di segmen AS. Di pasar global, jalan Apple Music masih jauh.
Mengakuisisi Shazam
Langkah Apple untuk mencoba mendominasi di sektor streaming musik adalah mengakuisisi aplikasi identifikasi musik terpopuler Shazam. Aplikasi ini cukup canggih karena dapat mengidentifikasi lagu, film, atau acara TV dari sebuah klip audio.
Sebelum adanya akuisisi ini, perjanjian antara Apple dan Shazam adalah soal pengguna Shazam yang juga menggunakan iTunes. Jadi, Shazam menerima banyak uang dari Apple sebagai komisi untuk mengirim banyak sekali pengguna Shazam untuk memutar musik yang mereka cari di iTunes, dan juga membeli konten musik digital di sana. Menurut Wall Street Journal, pemasukan tertinggi Shazam datang dari aspek ini, dan menguasai 10 persen dari penjualan konten digital download.
Pasca akuisisi, Apple punya celah dominasi karena Shazam menyumbang klik ke Spotify dan juga Google Play Music lebih dari satu juta klik per harinya. Dengan membelokkan sumbangan klik ke Apple Music secara eksklusif, segmen pengguna Shazam bisa dikuasai.
Mengakuisisi Asaii
Beberapa waktu yang lalu, Spotify melakukan gebrakan dengan membiarkan para musisi indie atau tidak memiliki label untuk mengunggah musiknya di Spotiy secara langsung. Ini adalah upaya Spotify untuk mencakup lebih dari sekedar musisi arus utama. Hal ini juga membuat pilihan musik mereka jadi jauh lebih banyak dan tak terbatas.
Nah, cara Apple untuk bersaing dengan Spotify di ranah ini adalah dengan mengakuisisi sebuah startup berbasis analitik bernama Asaii. Melansir The Verge (15/10/2018), Apple mengakuisisinya di angka kurang dari 100 juta Dollar, sebelum startup tersebut menyatakan diri gulung tikar.
Karya terbaik dari Asaii ini adalah sebuah dashboard yang bisa mengidentifikasi data dari layanan aplikasi musik dan juga media sosial, sehingga bibit unggul musisi bisa ditemukan lebih dulu. Melansir The Verge, Asaii mengklaim bahwa mereka bisa menemukan bibit musisi unggul 10 minggu hingga setahun sebelum dia masuk chart. Lebih jauh, Asaii mengklaim bahwa mereka bisa menemukan "Justin Bieber selanjutnya."
Asaii pun juga memiliki algoritma rekomendasi yang bisa digunakan Apple Music untuk memberi pengguna rekomendasi musik berdasarkan preferensi musik yang ia dengarkan. Fitur ini sangat berguna untuk berkompetisi melawan Spotify yang memiliki fitur serupa yakni Daily Mix dan juga Discover Weekly.
Mampukah Apple Music jadi penantang Spotify? Kita lihat saja.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Langkah ini merupakan perubahan strategi perusahaan, yang tidak lagi ingin bersaing dengan layanan streaming pihak ketiga.
Baca SelengkapnyaPola setiap generasi dalam mengonsumsi jenis siaran favorit berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaSemula TikTok berhasil mengalahkan media sosial Meta. Namun, belakangan tren terhadap penggunaan TikTok mulai menurun.
Baca SelengkapnyaStreaming merupakan istilah yang banyak dikenal masyarakat di era digital.
Baca SelengkapnyaIni menjadi langkah penting dalam popularitas podcasting dan memperluas jangkauan audiens.
Baca SelengkapnyaTahun 2025 disebut sebagai era keemasan streaming, dengan konten IRL, podcast, dan kolaborasi kreator mendominasi. Persaingan platform juga semakin memanas.
Baca SelengkapnyaLayanan Over The Top (OTT) seperti Google dan Meta, masih menjadi permasalahan hingga hari ini.
Baca SelengkapnyaTeknologi informasi adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam banyak hal dalam memproses informasi secara digital.
Baca SelengkapnyaPerkembangan teknologi sejarah di Indonesia dari masa ke masa ini menarik untuk disimak.
Baca SelengkapnyaDalam paparannya, Managing Director Emtek, CEO SCM & Vidio Sutanto Hartono membahas soal perkembangan digital saat ini, termasuk Vidio.
Baca SelengkapnyaNama Podcast adalah perpaduan dari salah satu produk milik Apple.
Baca Selengkapnya