Usai rapat pemegang saham, XL ubah susunan komisaris dan direksi
Merdeka.com - XL melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) telah menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi. Perubahan yang dilakukan ini salah satunya merupakan usulan dari Axiata Investment(Indonesia) SDN BHD dan diajukan atas rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi yang bertujuan untuk lebih memperkuat jajaran Dewan Komisaris dan Direksi dan diharapkan akan mampu mendorong kinerja bisnis perusahaan.
“Kami senang menyambut Kenneth Shen dan Muliadi Rahardja di dalam Dewan Komisaris. Dengan pengalaman mereka yang luas di bidangnya masing-masing akan memberikan kontribusi dan perspektif yang baru di dalam menjalankan fungsi pengawasan dari Dewan Komisaris," kata Presiden Komisaris, Moh. Chatib Basri.
“Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Dato’ Sri Shazzali Ramly atas jasa dan kontribusi beliau selama menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris sekaligus juga ingin mengucapkan selamat atas pengangkatan beliau sebagai Managing Director/Group CEO di Telekom Malaysia Berhad," tambah dia.
-
Kenapa Mitratel ganti susunan komisaris? Perseroan menyetujui pengangkatan Gunawan Susanto sebagai Komisaris Independen dan Mira Tayyiba sebagai Komisaris, serta menyetujui pengunduran diri Rico Usthavia Frans sebagai Komisaris Utama dan Henry Yosodiningrat sebagai Komisaris.
-
Bagaimana proses merger XL Axiata dan Smartfren berjalan? Menurut Dian Siswarini, CEO dan Presiden Direktur XL Axiata, tahap due diligence antara kedua perusahaan kini sudah berada di penghujung. 'Sekarang hilal sudah kelihatan sedikit, jadi proses due diligence-nya sudah memasuki tahap akhir. Jadi, diharapkan kita bisa memasuki proses selanjutnya,' ungkap Dian Siswarini dalam acara Media Gathering XL Axiata di Yogyakarta pada Rabu, (23/10), dikutip dari Liputan6.
-
Bagaimana cara mengubah kepemilikan Perseroan Terbatas? Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
-
Kapan pertemuan CEO XL Axiata dengan Kominfo? Sebelumnya, pada hari Jumat (3/5), Kominfo telah menerima kunjungan dari CEO PT XL Axiata, Dian Siswarini, dan rombongannya di kantor Kominfo.
-
Siapa yang menyatakan dukungan terhadap merger XL dan Smartfren? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menyatakan Pemerintah Indonesia mendukung dilakukannya merger atau penyatuan usaha antara dua operator seluler di Indonesia, yaitu XL Axiata dan Smartfren.
-
Apa yang Mitratel targetkan dengan susunan komisaris baru? Dengan adanya susunan komisaris baru, kita bisa extend lebih dari yang ada sekarang, dan kerja sama BOD (Board Of Director) dan BOC (Board Of Commissioners) akan jauh lebih lancar,' ujar Hendra dikutip dari Antara di Jakarta, Jumat (1/12).
Pada susunan Dewan Komisaris, perubahan terjadi dengan penambahan satu anggota, yaitu Muliadi Rahardja sebagai Komisaris Independen dan Kenneth Shen sebagai Komisaris untuk menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat oleh Dato’ Sri Muhammed Shazalli Ramly. Rapat juga telah menyetujui perubahan kedudukan Peter Chambers dari semula Komisaris Independen menjadi Komisaris Perseroan.
“Manajemen perusahaan yang kuat dan solid sangat kami butuhkan, terlebih di saat perusahaan menghadapi tantangan Industri Telekomunikasi Kami sangat senang dan menyambut Allan Bonke dan Abhijit Navalekar di dalam Direksi Perseroan dan berharap dapat bekerja sama dengan mereka. Pengalaman dan kompetensi mereka di bidang strategi dan bisnis akan memperkuat manajemen, operasional dan transformasi XL Axiata ke depan," kata Presiden Direktur/CEO XL Axiata, Dian Siswarini dalam keterangannya, Selasa (15/8).
Sekadar informasi, Allan Bonke telah bergabung dengan XL Axiata sejak Januari 2017 sebagai Chief Commercial Officerdan memimpin Direktorat Marketing dan Sales. Allan memiliki pengalaman yang luas di industri telekomunikasi. Sebelum bergabung dengan XL Axiata, dia menjabat sebagai Chief Sales Officer di salah satu operator telekomunikasi terbesar di Thailand, DTAC. Di perusahaan tersebut, beliau berhasil memimpin optimisasi distribusi, dan transformasi organisasi yang berorientasi pada digitalisasi dan kinerja. Selain di DTAC, Allan juga pernah memegang posisi kunci di beberapa perusahaan TIK lainnya, antara lain Grameenphone (Bangladesh), Uninor (India), Telenor (Denmark), dan SystemForum (Denmark).
Sementara itu, Abhijit Navalekar telah bergabung dengan XL menjabat sebagai Chief Corporate Strategy and Business Development Officer. Dia memiliki pengalaman lebih dari 16 tahun di berbagai negara dalam bidang Strategi Korporasi, Transformasi Operating Model, Greenfield Operation Launch, Merger dan Akuisisi,Market Entry Strategy di bidang telekomunikasi, dan Satelit. Sebelum bergabung dengan XL, Beliau adalah Partner di Strategy& consultant (sebelumnya Booz & Company) dan memimpin di Asia Tenggara di bidang komunikasi, media dan sektor teknologi.
Pada susunan Dewan Komisaris, perubahan terjadi dengan penambahan satu anggota, yaitu Muliadi Rahardja sebagai Komisaris Independen dan Kenneth Shen sebagai Komisaris untuk menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat oleh Dato’ Sri Muhammed Shazalli Ramly. Rapat juga telah menyetujui perubahan kedudukan Peter J. Chambers dari semula Komisaris Independen menjadi Komisaris Perseroan.
Kenneth bergabung di Khazanah sebagai Executive Director of Investments di 2011. Dia memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun di global investment, corporate finance dan mergers and acquisitions yang ia dapatkan di New York, Hong Kong, Qatar dan Malaysia.
Sebelum bergabung di Khazanah, Kenneth menjadi Advisor to the CEO dari Qatar Investment Authority (QIA) sejak th 2006 dan anggota Board of Directors of Qatar Holding LLC. Kenneth bertanggung jawab terhadap QIA’s direct investments baik di perusahaan public maupun private selain investasi di private equity, dan venture capital funds. Sebelumnya, dia bekerja di Salomon Brothers Inc dan Lehman Brothers Inc. sejak th 1992 di Lehman’s Merchant Banking dan Principal Investments Groups di New York. Dari sisi pendidikan, dia memiliki gelar M.B.A dari the Harvard Business School dan B.A. dari East Asian Languages and Civilisations (Japanese) and Economics dari Harvard College.
Sementara itu Muliadi Rahardja sebelumnya adalah Vice President Director dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Saat ini ia juga merupakan anggota Dewan Komisaris PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Muliadi memiliki pengalaman yang luas di sektor perbankan, Micro-banking, SME business, Operations dan CREM, Human Resources, Risk Management dan Regional Corporate Office. Dia memiliki gelar Master of Business Administration (MBA) dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) Cambridge USA dan Sarjana Akuntansi dan CPA dari Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
Dengan hasil keputusan RUPSLB diatas, maka berikut ini susunan Dewan Komisaris dan Direksi XL Axiata:
DEWAN KOMISARIS
Presiden Komisaris: Dr. M. Chatib Basri
Komisaris: Tan Sri Jamaludin bin Ibrahim
Komisaris: Vivek Sood
Komisaris: Kenneth Shen
Komisaris: Mohd. Khairil Abdullah
Komisaris: Peter J. Chambers
Komisaris Independen: Yasmin S. Wirjawan
Komisaris Independen: Dr. David R. Dean
Komisaris Independen: Muliadi Rahardja
DIREKSI
Presiden Direktur: Dian Siswarini
Direktur: Willem Lucas Timmermans
Direktur: Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin
Direktur: Allan Bonke
Direktur: Abhijit Navalekar
Direktur Independen: Yessie D. Yosetya
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain membagi dividen, rapat pemegang saham memutuskan melakukan perubahan jajaran manajemen.
Baca SelengkapnyaPada RUPS tahunan menyepakati perombakan susunan direksi dan komisaris BNI.
Baca SelengkapnyaRUPS LB ini diadakan dengan tujuan untuk membahas dan menyepakati perubahan susunan Dewan Komisaris Perseroan.
Baca SelengkapnyaPembagian dividen ini merupakan wujud komitmen Perseroan untuk memastikan kepercayaan pemegang saham terhadap Perseroan tetap terjaga.
Baca SelengkapnyaRUPS mengangkat Agus Dermawan Wintarto Martowardojo sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen.
Baca SelengkapnyaNilai nominal per Saham Seri A Dwiwarna dan Seri B berubah dari sebesar Rp7.500 menjadi Rp3.750.
Baca SelengkapnyaPerubahan susunan pengurus Dewan Komisaris BTN disebabkan adanya pemberhentian dengan hormat alm Ahdi Jumhari Luddin dan M Yusuf Permana sebagai Komisaris.
Baca SelengkapnyaDengan perubahan ini, perusahaan berkomitmen untuk memperkuat tata kelola perusahaan yang baik.
Baca SelengkapnyaJadwal pelaksanaan dan tata cara pembayaran dividen interim telah dikoordinasikan dengan Bursa Efek Indonesia (BEI)
Baca SelengkapnyaSebesar USD 55,62 juta akan digunakan sebagai saldo laba ditahan untuk kegiatan pengembangan bisnis.
Baca SelengkapnyaBambang Brodjonegoro dipercaya sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia mulai dari 27 Juli 2016 hingga 20 Oktober 2019.
Baca SelengkapnyaRUPSLB memberhentikan dengan hormat Rudiantara sebagai Komisaris Utama dan Arief Prasetyo Adi sebagai Komisaris PT SIG.
Baca Selengkapnya