[Video] Ini bukti WhatsApp bisa disadap meski sudah pakai enkripsi!
Merdeka.com - Di awal tahun ini, WhatsApp telah menggulirkan update yang membuat semua jenis percakapan di WhatsApp terlindungi sistem enkripsi end-to-end. Sistem enkripsi ini membuat isi percakapan hanya bisa dilihat oleh si pengirim dan penerima, bahkan WhatsApp pun tidak bisa melihat chat penggunanya.
Namun, di bulan Juni ini muncul bug atau kerentanan sistem yang membuat WhatsApp sekalipun bisa disadap. Kerentanan itu ada di jaringan seluler dunia, Signalling System Seven (SS7). Protokol SS7 adalah sistem pemancar sinyal yang kini di pakai oleh 800 perusahaan telekomunikasi di berbagai negara, seperti Amerika, Inggris Raya, hingga Jerman. WhatsApp ikut terpengaruh kerentanan ini karena si aplikasi chatting masih berbasis nomor telepon.
Pada dasarnya hacker mengeksploitasi SS7 menggunakan metode man-in-the-middle alias pembajakan. Kerentanan SS7 memang tidak bisa menembus enkripsi WhatsApp, namun bisa 'menipu' operator seluler untuk menduplikasi akun WhatsApp si target. Setelah si hacker berhasil menduplikasi nomor telepon target, dia tinggal memasang aplikasi WhatsApp dan login menggunakan nomor telepon hasil penggandaan untuk menyadap percakapan target.
-
Kenapa WhatsApp disadap? Tindakan ini jelas merupakan pelanggaran terhadap privasi dan dapat mengakibatkan berbagai kerugian bagi individu yang menjadi korban.
-
Apa itu penyadapan WhatsApp? Penyadapan WhatsApp merupakan tindakan yang melanggar hukum dan dilakukan oleh individu atau kelompok yang tidak bertanggung jawab untuk memperoleh akses serta memantau percakapan, pesan, dan aktivitas pengguna tanpa persetujuan.
-
Dimana WhatsApp disadap? Penyadapan WhatsApp bisa terjadi melalui sejumlah cara, antara lain: Peretasan akun WhatsApp, Penggunaan aplikasi spyware, Eksploitasi kerentanan sistem, Social engineering, Akses fisik ke perangkat target.
-
Di mana WhatsApp disadap? Kejahatan siber semacam ini semakin meningkat dan dapat menyebabkan kerugian baik material maupun non-material.
-
Apa modus penipuan akun WhatsApp ? Dalam tangkapan layar yang beredar, akun tersebut mencatut nama serta foto profil Ridwan Kamil, dengan nomor +62 889-7553-8003.
-
Apa saja dampak dari penipuan WhatsApp? 'Phising ini di mana kita akan dikirimkan sebuah informasi yang sifatnya urgent, biasanya mengaku dari pihak bank yang meminta konfirmasi pilihan biaya transaksi, di mana di dalam wa tersebut akan ada link ke sebuah website yang kita harus isi data diri kita termasuk data perbankan dan lainnya,' ungkap dia kepada Merdeka.com, Kamis (31/8).
Untuk lebih jelasnya, simak video berikut ini.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah beberapa cara penyadapan WhatsApp yang sering dibahas, beserta penjelasan dan risikonya.
Baca SelengkapnyaBerikut cara mengetahui dia chat dengan siapa saja di WhatsApp.
Baca Selengkapnyaviral unggahan video yang mengimbau pengguna Whatsapp untuk tidak menekan tombol block.
Baca SelengkapnyaPaling baru, pembuat malware mencoba menyusup ke ponsel Android menggunakan metode kompresi APK tersembunyi.
Baca SelengkapnyaNasabah Bank BRI di Malang menjadi korban penipuan bermodus file APK yang dikirim melalui Whatsapp. Akibatnya, dia kehilangan Rp559,9 juta dari rekeningnya.
Baca SelengkapnyaMudah bagi hacker meretas kamera ponsel atau laptop dan merekam aktivitas penggunanya secara diam-diam.
Baca SelengkapnyaJangan asal klik jika terima pesan WhatsApp berupa file dari orang yang tidak dikenal
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang apa fungsi alamat proxy pada WhatsApp dan cara settingnya.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah penjelasan dan keunggulan dari aplikasi Signal yang digunakan urus duit di kasus BTS 4G Kominfo.
Baca SelengkapnyaPolisi menyelidiki kasus dugaan peretasan aplikasi WhatsApp dan gawai milik seniman Butet Kartaredjasa.
Baca SelengkapnyaPernahkah mengalami momen ketika chat lewat WhatsApp tak kunjung dibalas oleh orang lain?
Baca SelengkapnyaBerikut adalah cara melihat pesan WhatsApp yang sudah dihapus.
Baca Selengkapnya