Virus dapat menular melalui gadget
Merdeka.com - Beberapa penelitian terdahulu menyebutkan bahwa smartphone atau handset adalah salah satu perangkat paling kotor yang selalu dibawa manusia. Berdasarkan penelitian tersebut, apakah perangkat mobile dapat menularkan penyakit?
Di mulai dari awal Januari lalu, beberapa daerah di Amerika Serikat sana terserang wabah flu secara serempak. Walaupun telah dilakukan upaya pencegahan namun tetap saja penyebaran virus flu tersebut masih cukup tinggi.
Apabila mengacu pada penelitian yang disebutkan di atas dan wabah penyakit, smartphone mungkin dapat dibilang sebagai salah satu sarana penyebarannya. Apabila dilogika, perangkat mobile adalah salah satu barang terkotor yang selalu dibawa manusia dan banyak orang mempersilakan orang lain untuk menggunakan perangkat mobile mereka tersebut.
-
Apa yang ditemukan WHO tentang smartphone? Sebuah penelitian sistematis terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Environment International mengungkapkan bahwa penggunaan smartphone tidak terkait dengan risiko kanker otak.
-
Apa dampak adiksi smartphone ke tubuh? 'Dalam aspek kognitif jadi mudah lupa, istilahnya tidak konsentrasi begitu lah ya. Terus secara fisik, dia bisa obesitas,' jelasnya dilansir dari Antara.
-
Apa saja penyebab perangkat terserang ransomware? Berikut beberapa penyebab umum perangkat terserang ransomware: Phishing Kelemahan Keamanan Software Akses Jarak Jauh yang Tidak Aman Lemahnya Penggunaan Password Kurangnya Kesadaran Keamanan Pekerja yang Melakukan Pekerja dari Rumah (WFH) Pengunduhan Drive-by Lemahnya Penggunaan Backup
-
Apa itu virus? Virus adalah agen infeksius berukuran kecil dan komposisi sederhana yang dapat berkembang biak hanya dalam sel hidup hewan, tumbuhan, atau bakteri.
-
Apa dampak buruk dari gadget? Menggunakan gadget terlalu sering dapat berdampak buruk bagi penggunanya. Di antaranya adalah mampu memicu munculnya kepribadian tertutup, gangguan tidur, suka menyendiri, perilaku kekerasan, pudarnya kreativitas, kecanduan, dan ancaman cyberbullying.
-
Kapan penggunaan ponsel berisiko meningkatkan cedera? Risiko tersandung atau jatuh saat menggunakan ponsel dapat terjadi pada semua kelompok usia, tetapi orang muda cenderung memiliki proporsi cedera yang lebih tinggi.
Seperti dilansir Forbes (24/01), apabila sang pemilik handset sudah menderita penyakit atau sudah terkena flu, maka secara otomatis virus tersebut dapat menular melalui kulit atau ketika seseorang lain yang masih sehat meminjam perangkat tersebut.
Ironisnya, banyak orang sekarang ini yang tidak sadar dan sepertinya tidak mau tahu akan sarana penyebaran virus ini. Uniknya, beberapa vendor ternama seperti Apple atau Samsung justru menyarankan kepada penggunanya untuk tidak menggunakan bahan-bahan kimia untuk membersihkan perangkat mobile mereka dengan alasan agar layarnya tidak rusak.
Penelitian pada tahun 2010 lalu menemukan bahwa virus dapat sekali menular secara mudah hanya melalui jari dan layar touchscreen pada perangkat mobile. Tentunya menjadi suatu hal yang mengkhawatirkan apabila perangkat gadget milik kita telah terkontaminasi virus flu atau bahkan yang lebih berbahaya lagi karena dipinjam oleh seseorang yang mengidap penyakit tertentu.
Ada 5 saran dari para ahli untuk meminimalisir penyebaran virus dari perangkat mobile.
Memang cara di atas agak sedikit merepotkan dan terkadang akan membuat orang lain tersinggung karena perilaku yang memiliki perangkat. Namun, pilihan tetap di tangan Anda. Maukah terserang virus ataukah melakukan pencegahan sedini mungkin.
// (mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lalat adalah salah satu serangga yang kerap dianggap remeh. Tapi ternyata, serangga ini dapat membawa bakteri berbahaya seperti salmonella, e.coli, dan lainnya
Baca SelengkapnyaKeberadaan lalat di sekitar kita tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga bisa membawa risiko kesehatan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaKucing memiliki risiko persebaran penyakit ke manusia yang perlu kita waspadai.
Baca SelengkapnyaKebiasaan bertukar pakaian sering dianggap sebagai hal wajar dan tidak berbahaya. Namun, di balik kebiasaan ini terdapat risiko kesehatan yang tidak disadari.
Baca SelengkapnyaDengan menerapkan langkah-langkah pencegahan, risiko penularan Mpox dapat diminimalkan, melindungi individu dan masyarakat dari penyebaran penyakit ini.
Baca SelengkapnyaSejumlah bagian tubuh ternyata tidak boleh kita sentuh sembarangan, terutama dengan kondisi tangan yang belum steril.
Baca SelengkapnyaMunculnya kasus Mpox bukan disebabkan oleh adanya vaksinasi Covid-19 seperti sejumlah hoax yang beredar.
Baca SelengkapnyaPertukaran barang pribadi hingga kebiasaan bercocok tanam bisa sebabkan infeksi kurap.
Baca SelengkapnyaSelama ini polusi udara disangka hanya berdampak pada paru walau ternyata bisa berdampak pada organ lainnya.
Baca SelengkapnyaPeneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaBudi meminta masyarakat tidak khawatir berlebihan mengenai penularan mpox ini. Sebab, tidak sama seperti Covid-19.
Baca Selengkapnya